Gambaran Umum Partai PDI Perjuangan

Kecamatan Gebang yaitu 425 murid persekolah dan rasio terendah dijumpai pada Kecamatan Sirapit yaitu 116 murid per sekolah.  Rasio murid SLTA terhadap sekolah adalah 255,70 murid per sekolah. Hal ini berarti bahwa tiap SLTA rata-rata memiliki 256 murid. Rasio tertinggi dijumpai pada Kecamatan Gebang yaitu 665 murid per sekolah dan rasio terendah dijumpai pada Kecamatan Sirapit yaitu 52 murid per- sekolah,sedangkan di kecamatan Kutambaru dan Pematang Jaya mempunyai rasio 0. Sarana kesehatan di tingkat kecamatan dan pedesaaan di Kabupaten Langkat cukup memadai. Pada tahun 2013 tercatat ada 30 buah Puskesmas, 167 Puskesmas Pembantu, dan 1308 Pos Yandu yang tersebar di setiap kecamatan. Tenaga medis pemerintah yang tersedia di Kabupaten Langkat ada 192 dokter umum, 61 dokter gigig, dan 14 dokter spesialis. Sementara itu tenaga medis lain seperti bidan ada 935 orang. Jumlah sarana ibadah bagi umat beragama di Kabupaten Langkat cukup memadai jika dibandingkan dengan jumlah penduduk. Pada tahun 2013 jumlah Mesjid ada 1.067 buah, Mushollah dan Langgar ada 1.069 buah, Gereja 357 buah, Kuil ada 30 buah dan Vihara 25 buah.

C. Gambaran Umum Partai PDI Perjuangan

Lahirnya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan PDI Perjuangan tidak bisa dilepaskan dari konflik yang terjadai dalam tubuh Partai Demokrasi Universitas Sumatera Utara Indonesia PDI dan menguatnya sosok Megawati Soekarnoputri di panggung politik. PDI lahir pada 10 januari 1973, sebagai fusi dari 5 partai politik parpol pasca pemilu tahun 1971, yang tergabung dalam Kelompok Demokrasi Pembangunan. Kelima parpol itu adalah Partai Nasional Indonesia PNI, Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia IPKI, Partai Murba, Partai Kristen Indonesia Parkindo, dan Partai Katolik. Berfusinya kelima parpol memang tak lepas dari peranan pemerintah yang berupaya menjalankan agenda politik memperkecil jumlah parpol dengan alasan untuk lebih mudah mengendalikan stabilitas politik. Para deklarator PDI yang terlibat pada saat fusi itu antara lain: Mohamad Isnaeni dan Abdul Madjid PNI, Ben Mang Reng Say dan FS Wingnyo Sumarsono Partai Katolik, Sabam Sirait dan A.Wenas Parkindo, S Murbantoko dan Djon Pakan Partai Murba sementara dari IPKI diwakili Achmad Sukmadidjaja dan MH Sadri. Namun dikemudian hari, pada 11 Oktober 1994, IPKI menyatakan diri kembali kepada jati diri ormas yang independen, non politik dan non afiliasi. Pada rapat pertama lima pimpinan parpol, Mohamad Isnaeni Ketua PNI terpilih menjadi Ketua Umum PDI yang pertama. Susunan kepengurusan Partai Demikrasi Indonesia pada saat itu terdiri dari 25 anggota MPP Majelis Pimpinan Pusat dan 11 DPP Dewan Pimpinan Pusat termasuk Ketua Umum, 5 Ketua dan 4 Sekjen. Universitas Sumatera Utara Ragam konflik yang terjadi dalam lima tahun pertama berdirinya PDI pada dasarnya menjadi ciri khas dinamika internal PDI yang berkelanjutan pada waktu - waktu sesudahnya. Satu dekade setelahnya, PDI masih terus direpotkan oleh pertentangan diantara jajaran elit partai.Ketua Umum PDI saat itu Soerjadi, ditentang oleh kelompok Achmad Subagyo yang membuat manuver politik dengan membentuk DPP perlihan pada 21 Agustus 1991.Perjalanan konflik terus berlanjut hingga terselenggaranya Kongres PDI IV di Medan.Intervensi pemerintah melalui tangan tangan aparat keamanan dan pejabat sospol dalam berbagai kemelut di tubuh PDI juga sudah berlangsung sesaat sejak ahirnya PDI. Terlepas dari intervensi dan tekanan terhadap DPP PDI, di tangan Soerjadi PDI berkembang pesat menjadi partai yang kian diperhitungkan, artinya niat rezim penguasa untuk terus mengkerdilkan PDI tidak berhasil. Sebaliknya pada pemilu1992 perolehan suara PDI meninggkat.PDI memperoleh banyak pengikut dan simpatisan melalui berbagai strategi jajaran pimpinan PDI yang cerdik.Salah satu strategi adalah mengakomodir tampilnya keluarga Bung Karno dan penonjolan semangat Soekarnoisme.Pada masa inilah muncul nama-nama Megawati Sukarno putri, Guruh Sukarnoputa, BN Marbun dan lai-lain. Dua kali masa kepemimpinan Soerjadi, PDI berhasil menambah perolehan 32 kursi di DPR RI. Pada pemilu 1987 PDI memperoleh tambahan 16 kursi dari 24 kursi pemilu sebelumnya, dan dalam pemilu 1992 naik 16 dari 40 kursi. PDI memperoleh 56 kursi di DPR RI. Universitas Sumatera Utara Kongres IV PDI, 21-25 Juli 1993 di Medan, berakibat tidak diakuinya segala keputusan dalam kongres, termasuk tepilihnya Soerjadi sebagai pimpinan DPP PDI yang terpilih melalui aklamasi. Megawati menyatakan diri secara de facto menjadi Ketua Umum PDI periode 1993-1998 lewat sebuah konferensi pers dihadapan seluruh utusan DPC-DPC dan media massa dalam KLB Kongres Luar Biasa Surabaya 2-6 Desember 1993. Dalam acara pemandangan umum sebelumnya pada 4 Desember 1993, Megawati Soekarnoputri sudah memperoleh 84 persen utusan DPC-DPC PDI. Sebanyak 52 fungionaris DPD dari 27 provinsi secara aklamasi memilih Megawati. Naiknya Megawati Soekarnoputri ke tampuk PDI mengkhawatirkan pemerintah. Berbagai hasil analisis ahli politik Soeharto menyatakan, munculnya sosok megawati akan meradikalisasi suara masyarakat yang sudah jenuh dengan segala stabilitasa dan dan kemapana ala Orde Baru. Hal ini berpotensi mengancam stabilitas politik yang sudah dibangun Orde Baru.Langkah-langkah penggembosan PDI yang selama ini dilakukan pun kemudian lebih diintensifkan, salah satunya dengan memfasilitasi dan memperbesar konflik yang sedang terjadi anrata kubu Megawati dan kubu Soerjadi maupun dalam jajaran pengurus PDI lainnya. Puncak kemelut penjegalan Megawati oleh pemerintah terjadi dalam skenario Kongres Medan yang digelar kubu Soerjadi pada tahun 1996, yang bertujuan menggoyang kepemimpinan Megawati. Pada 20 Juni 1996, Ribuan warga simpatisan MegawatiPDI di Jakarta melakukan gerakan long march, Universitas Sumatera Utara demikian keesokaannya diikuti duabelas ribu massa yang setibanya di Gambir bentrok dengan ABRI. Aksi serupa berupa penolakan juga merebak di Semarang, Surabaya, Solo, Lampung dan berbagai daerah lainnya. Pada peristiwa yang terkenal dengan peristiwa “27 Juli” kelompok massa Pro Kongres Medan dibantu aparat keamanan merebut secara paksa kantor DPP PDI. Akibat akibat dari peristiwa itu tercata lima korban tewas, puluhan hilang dan ratusan luka-luka dan menjadi peristiwa paling kelabu dalam sejarah PDI hingga saat ini. Imbas dari berbagai kemelut internal PDI serta sikap Megawati terhadap Pemilu terlihat pada perolehan kursi PDI pada pemilu 1997. Hasil perolehan suara PDI secara nasional anjlok dari 14,89 persen menjadi 3,06 persen, perolehan kursi DPR menurun dari 56 kursi menjadi 11 kursi. Menguatya citra PDI dibawah Megawati membuat partai memiliki kesempatan melakukan pembenahan internal. Merebaknya aksi massa serta lengsernya Presiden Soeharto pada 21 Mei 1998 membuka lembaran baru bagi PDI Perjuangan untuk mengkokohkan organisasi partai. Dalam perkembangan selanjutnya, serta didorong oleh tuntutan situasi dan kondisi politik nasional, maka pada taggal 1 Februari 1999, PDI Pro Mega akhirnya membentuk partai baru yang merupakan kelanjutan tak terpisahkan dari PDI yang didirikan pada 10 Januari 1973. Nama partai diubah menjadi PDI Perjuangan, dengan azas Pancasila dan bercirikan Kebangsaan, Kerakyatan dan Keadilan Sosial. Selain nama, PDI Perjuangan juga mengubah logo kepala Universitas Sumatera Utara banteng dalam segilima menjadi banteng gemuk dalam lingkaran. Sesuai dengan hasil keputusan kongres ke-5 PDI di Denpasar Bali sebelumnya, maka secara mendasar tidak banyak terjadi perubahan platform kecual lebih konsisten pada nilai-nilai kejujuran, keadilan dan kerakyatan. Pada pemilu 1999,PDI Perjuangan secara dramatis memenangkan Pemilu dengan perolehan 34 persen suara atau 36 juta pemilih, sementara PDI Soerjadi tak tembus electoral treshold. Kongres I PDI Perjuangan tanggal 27 Maret -1 April 2000 menhasilkan kepengurusan PDI Perjuangan masa bakti 2000-2005 dan memantapkan Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum dan calon presiden dari PDI Perjuangan. Tabel 2.7 Pencapaian Suara Dan Kursi DPR RI Partai PDI Perjuangan Tahun Suara Kursi Peringkat 1999 35.689.073 33,74 153 33,12 1 2004 21.026.629 18,53 109 19,82 2 2009 14.600.091 14,03 95 16,96 3 2014 23.681.471 18,95 109 19,46 1 Sumber : KPU, diolah dari berbagai sumber. Pencapaian pada Pemilu Anggota DPR 2009 PDI Perjuangan mendapat 95 kursi 16,96 di DPR, setelah mendapatkan 14.600.091 suara 14,0 . Dengan hasil ini PDI Perjuangan menempati posisi ketiga dalam perolehan suara serta kursi di DPR.Pada pemilu selanjutnya perolehan suara dan kursi PDI Perjuangan mengalami peningkatan dari hasil pemilu sebelumnya. Pencapaian pada Pemilu Anggota DPR 2014 PDI Perjuangan mendapat 109 kursi 19,46 di DPR hasil Universitas Sumatera Utara Pemilihan Umum Anggota DPR tahun 2014, setelah mendapat 23.681.471 suara 18,95 . Dengan hasil ini, PDI Perjuangan menempati posisi pertama dalam perolehan suara serta kursi di DPR. D. Perspektif Ideologi dan Susunan Kepengurusan Partai D.1 Perspektif Ideolologi Partai