Tabel 4.10. Hasil Analisis antara Riwayat Merokok dengan Status Kesehatan Lanjut Usia di Puskesmas Pasar Merah Medan
Riwayat Merokok Status Kesehatan
Baik Tidak Baik Total x
2
n n n 95 CI
Nilai p RP
Ya 15 68,2 7 31,8 22 100,0 4,22 0,040 1,57
Tidak 32 43,2 42 56,8 74 100,0
1,02-7,70
4.5. Hubungan Gaya Hidup dengan Status Kesehatan Lanjut Usia
Berdasarkan hasil uji bivariat, maka terdapat empat variabel yang dapat diikutsertakan dalam analisis multivariat menggunakan uji regresi logistik berganda
dengan metode enter p0,25. Variabel tersebut adalah pola makan, aktivitas fisik, kebiasaan istirahat dan riwayat merokok.
Hasil akhir analisis multivariat diperoleh yang paling dominan berhubungan dengan status kesehatan lansia adalah pola makan dengan nilai
β = 3,299 dan p = 0,027. Hal ini menunjukkan variabel tersebut memiliki hubungan yang signifikan
dengan status kesehatan lansia. Variabel pola makan bernilai positif menunjukkan bahwa variabel tersebut mempunyai hubungan yang searah positif dengan status
kesehatan lansia di wilayah kerja Puskesmas Pasar Merah Medan. Jadi dapat
ditafsirkan secara teoritis bahwa status kesehatan lansia di wilayah kerja Puskesmas
Pasar Merah Medan akan meningkat jauh lebih baik apabila lansia memiliki pola
makan baik. Variabel aktivitas fisik nilai
β = 3.282 dan p = 0,043, bernilai positif menunjukkan bahwa variabel tersebut mempunyai hubungan yang searah positif
dengan status kesehatan lansia di wilayah kerja Puskesmas Pasar Merah Medan. Jadi
Universitas Sumatera Utara
dapat ditafsirkan secara teoritis bahwa status kesehatan lansia di wilayah kerja
Puskesmas Pasar Merah Medan akan meningkat jauh lebih baik apabila aktivitas fisik
cukup. Variabel kebiasaan istirahat nilai
β = 1.108 dan p = 0,044, bernilai positif menunjukkan bahwa variabel tersebut mempunyai hubungan yang searah positif
dengan status kesehatan lansia di wilayah kerja Puskesmas Pasar Merah Medan. Jadi
dapat ditafsirkan secara teoritis bahwa status kesehatan lansia di wilayah kerja
Puskesmas Pasar Merah Medan akan meningkat jauh lebih baik apabila istirahat
cukup. Variabel kebiasaan merokok nilai
β = 1,493 dan p = 0,033, bernilai positif menunjukkan bahwa variabel tersebut mempunyai hubungan yang searah positif
dengan status kesehatan lansia di wilayah kerja Puskesmas Pasar Merah Medan. Jadi
dapat ditafsirkan secara teoritis bahwa status kesehatan lansia di wilayah kerja
Puskesmas Pasar Merah Medan akan meningkat jauh lebih baik apabila lansia tidak
merokok. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.11.
Tabel 4.11. Analisis Gaya Hidup Pola Makan, Aktivitas Fisik, Kebiasaan Istirahat dan Riwayat merokok terhadap Status Kesehatan Lanjut
Usia di Puskesmas Pasar Merah Medan
Variabel
B P
value Exp B
95 CI
Pola Makan 1,502
0,027 3,299
1,142 - 9,534 Aktivitas Fisik
1,188 0,043
3,282 1,093 - 12,060
KebiasaanIstirahat 1,103
0,044 1,108
1,146 - 4,988
Riwayat Merokok 1,194
0,033 1,493
1,375 - 4,677
Constant -5,056
0,001 0,141
Universitas Sumatera Utara
Model persamaan regresi logistik yang diperoleh adalah:
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ b
4
X
4
Keterangan : Y
= Variabel dependen status kesehatan a
= Konstanta -5,056 e
= 2,71828 Hasil persamaan regresi logistik berganda menunjukkan bahwa jika pola
makan X
1
, aktifitas fisik X
2
, kebiasaan istirahat X
3
, dan riwayat merokok X
4
y = -5,056 + 1,502 pola makan + 1,188 aktifitas fisik + 1,103 istirahat + 1,194 merokok
, ditingkatkan ke arah yang lebih baik, maka hal ini akan menyebabkan penurunan
angka kejadian status kesehatan yang tidak baik pada lansia di wilayah kerja
Puskesmas Pasar Merah Medan. Dapat dihitung ramalan probalilitas risiko
responden untuk status kesehatan dapat dihitung dengan persamaan berikut :
= -5,056 + 1,502 1 + 1,188 1 + 1,103 1 + 1,194 1 y = -0,069
Dengan nilai probalilitasnya adalah : p = 11+e
-y
= 1 1+2,7
--0,069
Dengan demikian, probabilitas untuk status kesehatan tidak baik adalah 48. Artinya semakin buruk pola makan, aktifitas fisik, kebiasaan istirahat dan kebiasaan
merokok maka angka kejadian status kesehatan tidak baik akan meningkat sebesar 48.
= 0,48
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 PEMBAHASAN
5.1. Hubungan Pola Makan dengan Status Kesehatan Lanjut Usia