bersama dengan Candida albicans berperan dalam etiologi dan patogenesis denture stomatitis.
28
2.4 Bahan Pembersih Gigitiruan 2.4.1 Pengertian
Bahan pembersih gigitiruan adalah krim, pasta, gel dan larutan yang digunakan
untuk membersihkan gigitiruan. Perendaman gigitiruan dalam larutan pembersih membantu membunuh kuman pada gigitiruan. Waktu perendaman gigitiruan dalam
larutan pembersih tergantung pada instruksi dari pabrik. Menempatkan gigitiruan di dalam air atau larutan pembersih gigitiruan dapat membantu gigitiruan dalam
mempertahankan bentuk gigitiruan dan dapat melepaskan debris makanan serta stain yang ada pada gigitiruan.
29
2.4.2 Syarat Bahan Pembersih Basis Gigitiruan
Bahan pembersih basis gigitiruan umumnya mempunyai syarat-syarat seperti berikut:
22
1. Tidak toksik 2. Mampu menghancurkan atau melarutkan tumpukan bahan organik dan
anorganik yang terdapat pada gigitiruan, 3. Tidak merusak bahan-bahan yang dipergunakan dalam pembuatan
gigitiruan, 4. Tidak merusak pakaian dan bahan lainnya apabila dengan tidak sengaja
tertumpah, 5. Stabil pada penyimpanan
6. Bersifat bakterisidal serta jamursidal
2.4.3 Klasifikasi Cara Membersihkan Gigitiruan
Ada beberapa cara membersih gigitiruan yaitu dengan mekanis, kemis, ataupun gabungan dari kedua teknik tersebut, yaitu :
7
Universitas Sumatera Utara
2.3.4.1 Mekanis
Saat gigitiruan telah terpasang, pasien diinstruksikan untuk menyikat gigitiruan dengan menggunakan bahan pembersih gigitiruan, air dan sikat dengan bulu sikat
nilon yang lembut untuk menjangkau seluruh permukaan gigitiruan.
2.4.3.2 Kemis
Selain dengan menyikat gigitiruan, teknik perendaman basis gigitiruan ke larutan pembersih gigitiruan juga dapat dipakai untuk membersihkan gigitiruan.
Dengan merendam gigitiriruan pada larutan pembersih gigitiruan, maka plak yang terdapat pada permukaan gigitiruan, yang sulit dijangkau dengan teknik menyikat
ataupun yang tidak terlihat oleh pandangan dapat dibersihkan. Bahan pembersih kemis dapat dibagi menjadi 5 kelompok tergantung pada pemilihan dan mekanisme
kerjanya, antara lain: 1. Effervesen Peroksida
Saat ini lebih dikenal dengan istilah alkaline peroksida. Bahan pembersih gigitiruan ini adalah yang paling banyak digunakan. Bahan pembersih ini aman
digunakan dan tidak merusak resin akrilik atau logam yang digunakan dalam gigitiruan. Akan tetapi, alkaline peroksida telah menunjukkan bahwa bahan ini dapat
menyebabkan kerusakan yang cepat pada lapisan bahan lining tertentu. Alkaline peroksida juga merupakan bahan pembersih gigitiruan yang relatif tidak efektif dan
kemampuan bahan ini untuk menghilangkan plak sangat terbatas.
8
Alkaline peroksida bekerja cepat, mudah digunakan dan relatif efektif pada gigitiruan yang tidak
memiliki plak yang keras dan kalkulus di permukaan jika digunakan dengan benar dan teratur.
30
Effervesen peroksida terbagi antara lain : Fittydent Fittaydent International GmbH, Steradent Original, Steradent Minty, Steradent Deep Clean Tablets,
Steradent Denture Cleansing Powder Reckitt Dental Care, Reckitt And Colman Hull, Inggris ; Boots Effervescent Original, Boots Double Action, Boots Denture
Cleansing Powder The Boots Company PLC, Nothingham, Inggris ; Superdrug Original Superdrug Minty, Super Drug Extra Strength Tablets suoerdrug Stores
Universitas Sumatera Utara
Plc, Croydon, Surrey, Inggris ; Super Efferdent Tablet Warner Lambert Healthcare, Eastleigh, Hampshire, Inggris.
30
2. Hipoklorit Bahan pembersih gigitiruan ini dapat membersihkan permukaan gigitiruan dari
plak, mencegah terbentuknya kalkulus pada permukaan gigitiruan, dan menghilangkan stain pada permukaan gigitiruan.
8
Alkalin hipoklorit terbagi antara lain: Dentural Martindale Pharmaceutical, Romford Essex, Inggris, Milton procter
And Gambler Ltd, Egham Surrey, Inggris
30
3. Asam Bahan pembersih gigitiruan dari asam memiliki kandungan 5 asam
hidroklorik. Bahan ini dapat digunakan pada gigitiruan dengan kalkulus yang lunak, yang dapat dibersihkan dengan cara menggosok gigitiruan. Bahan pembersih
gigitiruan dari asam yang lain memiliki kandungan asam sulfamat. Kandungan dari bahan ini juga dapat mengontrol pembentukan kalkulus pada gigitiruan.
8
Bahan pembersih golongan asam antara lain : Denclen Protector And Gambler Ltd, Egham
Surrey, Inggris, Deepclean Reckitt Dental Care, Reckitt And Colman, Hull, Inggris.
30
4. Enzim Enzim merupakan senyawa berstruktur protein yang dapat berfungsi sebagai
katalisator yang mengkatalisis reaksi-reaksi kimia yang terjadi dalam sistem biologis dan dikenal sebagai biokatalisator.
29
Canay dkk 1991 melakukan penelitian tentang kemampuan enzim sebagai bahan pembersih gigitiruan. Enzim yang diteliti adalah
α- amylase, proteolytic enzym tripsin, dan proteolytic enzym papain. Hasil dari
penelitiannya menunjukkan bahwa proteolytic enzym tripsin dapat membersihkan gigitiruan dari Candida albicans sebanyak 5, dan proteolytic enzym papain dapat
membersihkan gigitiruan dari Candida albicans sebanyak 80.
31
Contoh dari bahan pembersih gigitiruan yang mengandung enzim adalah Polident Glaxo Smith Kline,
Irlandia. Enzim merupakan senyawa berstruktur protein yang dapat berfungsi sebagai katalisator yang mengkatalisis reaksi-reaksi kimia yang terjadi dalam sistem
biologis dan dikenal sebagai biokatalisator.
30
Universitas Sumatera Utara
5. Desinfektan Desinfektan adalah
bahan kimia
yang digunakan
untuk mencegah
terjadinya infeksi
atau pencemaran oleh jasad renik
atau obat
untuk membasmi kuman penyakit
. Pengertian lain dari desinfektan adalah senyawa kimia yang bersifat toksik dan memiliki kemampuan membunuh
mikroorganisme yang terpapar secara
langsung oleh desinfektan.
29
Contoh desinfektan adalah klorheksidin Smithkline Beecham Consumer Heatlhcare, Brentoford, Inggris.
30
2.4.3.1 Mekanis-Kemis
Contoh metode mekanis-kemis yang dilakukan untuk membersihkan gigitiruan adalah dengan menggabungkan teknik menyikat gigitiruan dengan perendaman
gigitiruan dalam alat ultrasonik, menggabungkan teknik menyikat gigitiruan dengan perendaman dalam larutan hipoklorit, menggabungkan teknik menyikat gigitiruan
dengan perendaman dalam tablet pembersih gigitiruan, dan lain-lain.
7
Ultrasonik merupakan suatu alat pembersih gigitiruan berbentuk wadah yang dapat bergetar
dimana gigitiruan dimasukkan ke dalam bersama dengan air sehingga plak pada gigitiruan dapat terlepas.
30
2.5 Klorheksidin
Klorheksidin merupakan salah satu jenis bahan pembersih gigitiruan golongan kemis.
30
Klorheksidin memiliki aktifitas melawan organisme gram negatif dan gram positif, yeast serta organisme aerob dan anaerob fakultatif, sehingga dapat digunakan
sebagai desinfektan gigitiruan.
32
Fernanda CM 2010 menyimpulkan bahwa klorheksidin dari 7 merek berbeda menunjukkan bahwa 6 diantaranya mengalami
penurunan jumlah Candida albicans.
33
Klorheksidin merupakan bahan kemoterapi yang paling potensial sebagai antikariogenik, sehingga klorheksidin sering digunakan
sebagai kontrol positif untuk penilaian potensi antikariogenik lainnya yang dapat menghambat pembentukan plak. Klorheksidin telah terbukti dapat mengikat bakteri,
hal ini dimungkinkan karena adanya interaksi antara muatan-muatan positif dari molekul-molekul klorheksidin dan dinding sel yang bermuatan negatif. Interaksi ini
akan meningkatkan permeabilitas dinding sel bakteri yang menyebabkan penetrasi ke
Universitas Sumatera Utara
dalam sitoplasma, dan pada akhirnya menyebabkan kematian mikroorganisme. Penurunan populasi bakteri pada plak tersebut dapat menurunkan indeks plak.
32
Klorheksidin dapat mengkoagulasi nukleoprotein dan merubah dinding sel yeast, sehingga menyebabkan keluarnya komponen sitoplasma ke plasmalemma.
Mekanisme antimikroba dari klorheksidin tersebut dapat mencegah pertumbuhan Candida albicans yang berlebih, tetapi tidak dapat menghentikan germinasi spora sel
yeast tersebut, terdapat reduksi yang cukup besar pada sel biofilm Candida albicans.
32
Bahan desinfektan klorheksidin yang tersedia di Indonesia contohnya adalah Minosep buatan Minorock yang mengandung larutan klorheksidin glukonat
0,2. Minosep adalah obat kumur dengan aturan pemakaian selama 1 menit sebanyak 2 kali sehari, sesuai dengan petunjuk pabrik.
12
Klorheksidin 0,2 efektif sebagai anti plak dan anti gingivitis. Klorheksidin tidak bersifat toksik, tetapi dapat
mengakibatkan perubahan sensasi sementara dan meninggalkan stein kecoklatan pada gigi, restorasi, membran mukosa dan lidah yang sulit untuk dibersihkan.
32
Himani, dkk 2008 melaporkan bahwa klorheksidin glukonat 0,2 mempunyai aktifitas
antijamur paling efektif dalam menghambat pertumbuhan Candida albicans dibandingkan dengan 5 doksisiklin hidroklorit, 2.5 sodium hipoklorit, dan 17
ethylenediamine tetraacetic acid.
34
2.6 Kayu Manis Cinnamomum burmanii Gambar 5
Gambar 5. Kayu Manis
Universitas Sumatera Utara
2.6.1 Gambaran Umum
Klasifikasi ilmiah atau taksonomi dari kayu manis Cinamomum burmanii adalah sebagai berikut:
35
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Ranales
Famili : Lauraceae
Genus : Cinnamomum
Spesies : Cinnamomum burmanii
Tinggi tanaman kayu manis berkisar antara 5-15 m, kulit pohon berwarna abu- abu tua berbau khas, kayu berwarna merah coklat muda. Daun tunggal, kaku seperti
kulit, letak berseling, panjang tangkai daun 0,5-1,5 cm, dengan 3 tulang daun yang tumbuh melengkung. Bentuk daun elips memanjang, panjang 4-14 cm, lebar 1,5-6cm,
ujung runcing, tepi rata, permukaan atas licin warnanya hijau, permukaan bawah bertepung warnanya keabu-abuan. Daun muda berwarna merah pucat.
35
Bunganya berkelamin dua atau bunga sempurna berwarna kuning. Ukurannya kecil. Kelopak bunga berjumlah 6 helai dalam dua rangkaian. Bunga ini tidak
bertajuk bunga. Benang sarinya berjumlah 12 helai yang terangkai dalam empat kelompok, kotak sarinya beruang empat. Buahnya berbiji satu dan berdaging.
Bentuknya bulat memanjang. Warna buah muda adalah hijau muda sedangkan buah tua berwarna ungu tua. Panjang buah sekitar 1,3-1,6 cm dan diameter 0,35-0,75 cm.
Panjang biji 0,84-1,32 cm dan diameter 0,59-0,68 cm.
35
2.6.2 Jenis-Jenis Kayu Manis
Di dunia tercatat 54 jenis tanaman kayu manis Cinnamomum spp dan jenis 12 diantaranya ada di Indonesia. Jenis-jenis kayu manis yang banyak ditanam di
Indonesia adalah Cinnamomum burmanii, Cinnamomum zeylanicum dan Cinnamomum cassia Tabel 1.
36
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1. Karakteristik Tiga Jenis Kayu Manis Cinnamomum spp
36
NO. KARAKTERISTIK
C. burmanii C. zeylanicum
C. cassia 1.
Bentuk tajuk Silendris
Oval Lancip
2. Bentuk daun
Elips Elips
Elips 3.
Ukuran daun : a. Lebar
b. Panjang 2-4 cm
1 cm 4-6 cm
1,2 cm 6-10 cm
1,3 cm 4.
Warna daun Hijau muda
Hijau tua Hijau tua
5. Bentuk buah
Bulat lonjong Bulat lonjong
Bulat lonjong 6.
Ukuran buah : a. Lebar
b. Panjang c. Berat1000 biji
0,9 cm 1 cm
0,55 kg 0,8 cm
1,2 cm 0,65 kg
1,0 cm 1,3 cm
0,75 kg 7.
Hasil kering 450 grbatang
150 grbatang 850 grbatang
8. Aroma kulit kering
Kuat Sedang
Sedang 9.
Warna kulit kering Coklat muda
–tua Kuning kecoklatan
Coklat muda 10.
Kadar minyak : a. Daun
b. Kulit batang c. Kulit dahan
0,12 3,45
2,38 3,53
3,95 3,06
2,98 3,78
4,05 11.
Kadar sinamaldehid 69,3
48,2 72,2
12. Kadar eugenol
15 83
26 13.
Bentuk produk Kulit
Kulit dan minyak Cinadan
Vietnam minyak
Dari tiga jenis kayu manis diatas Cinnamomum burmanii adalah tanaman kayu manis yang banyak ditanam di Provinsi Sumatera. Berdasarkan laporan Direktorat
Jendral Perkebunan 1983, luas pertanaman Cinnamomum burmanii di seluruh Indonesia tercatat 74.344 ha dengan produksi 17.041 ton. Dari jumlah luas areal
tersebut terdapat 21.222 ha di provinsi Sumatera Barat dan 39.760 ha di Provinsi Jambi.
36
Beberapa bahan yang terkandung dalam kayu manis Cinnamomum burmanii adalah minyak atsiri, eugenol, sinamaldehid, safrol, tannin, kalsium
oksalat, damar dan zat penyamak. Penelitian menunjukkan bahwa zat aktif yang paling berperan sebagai anti mikroba dari kayu manis adalah sinamaldehid dan
eugenol. Selain itu diperkirakan bahwa bahan-bahan dari kayu manis Cinnamomum
Universitas Sumatera Utara
burmanii tersebut dapat menghambat aktifitas dan pertumbuhan jamur, diantaranya Candida albicans.
14,19
2.6.3 Kandungan dan Kegunaan Kayu Manis Cinnamomum burmanii