dan sel host melakukan kontak. Map-kinase juga diperlukan untuk pertumbuhan hifa invasive dan perkembangan biofilm Kumamoto, 2005.
25
Tahap selanjutnya setelah perlekatan adalah invasi. Hifa Candida albicans melakukan penetrasi ke dalam permukaan epitelium terutama pada cell junction
bersamaan dengan internalisasi sel khamir Javatilake dkk, 2005. Pada ujung hifa yang terbentuk dan sisi permulaan pembentukan chlamydospora mulai terdapat
aktifitas phospholipase. Invasi yang ditandai dengan kolonisasi dan pembentukan hifa infeksi tersebut dipercepat dengan keberadaan serum atau saliva dalam
lingkungannya.
25
2.2 Denture Stomatitis
2.1.5 Definisi
Denture stomatitis atau denture sore mouth atau prosthetic stomatitis adalah proses inflamasi pada mukosa oral secara khusus pada bagian palatum dan mukosa
gingiva yang secara langsung berkontak dengan basis gigitiruan. Denture stomatitis
merupakan infeksi kronis yang mempunyai etiologi multifaktorial, salah satunya disebabkan oleh kontaminasi dari spesies Candida atau bakteri. Secara spesifik
Candida albicans, merupakan penyebab dari denture stomatitis. Candida albicans secara patogen tumbuh pada dasar gigitiruan dan mukosa oral.
10
2.3.1 Gambaran Klinis
Denture stomatitis menunjukkan pola gambaran klinis yang berbeda dan kebanyakan terdapat pada rahang atas, khususnya pada bagian palatum. Tidak
ditemukannya denture stomatitis pada rahang bawah disebabkan oleh saliva yang mempunyai efek sebagai pembersih.
26
Berdasarkan klasifikasi Newton, denture stomatitis dibedakan menjadi tiga tipe, yaitu :
26
1.Tipe I : tahap inisial berupa petechiae lesi hiperemik pin-point bintik merah yang terlokalisir atau tersebar pada mukosa palatum yang berkontak langsung
dengan gigitiruan Gambar 2.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2. Denture stomatitis tipe I Newton
26
2. Tipe II : terjadi eritema difus dan edema terbatas pada daerah mukosa palatum yang ditutupi gigitiruan. Tipe II Newton ini adalah tipe yang paling sering
terjadi Gambar 3.
Gambar 3. Denture stomatitis tipe II Newton
–Eritema difus dan edema terbatas pada
daerah mukosa palatum
26
3. Tipe III : hiperplasia papila dengan eritema difus. Tipe III Newton lima kali lipat lebih sering terjadi pada gigitiruan basis akrilik dari pada gigitiruan
kerangka logam Gambar 4.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4. Denture stomatitis tipe III Newton-hiperplasia papila
dengan eritema difus
26
2.3.2 Mekanisme Terjadinya Denture Stomatitis Akibat Plak Gigitiruan Resin Akrilik
Denture stomatitis merupakan inflamasi kronik yang terjadi pada mukosa oral pada daerah yang berkontak langsung dengan basis gigitiruan.
10
Etiologi denture stomatitis adalah multifaktorial, etiologi tersebut terbagi atas dua faktor yaitu faktor
utama dan faktor predisposisi. Faktor-faktor utama penyebab terjadinya denture stomatitis, yaitu :
26
1. Faktor yang berasal dari gigitiruan Denture stomatitis terjadi akibat dari gigitiruan yang tidak retentif, adanya
trauma dari pemakaian gigitiruan, dan pemeliharaan gigitiruan yang buruk. 2. Faktor infeksi
Gigitiruan mampu menghasilkan perubahan ekologi yang mempermudah akumulasi bakteri dan jamur. Bakteri yang berproliferasi adalah spesies bakteri
tertentu, seperti Staphylococcus sp, Streptococcus sp, Fusobacterium sp, atau spesies bacteroides yang telah diidentifikasi pada pasien dengan denture stomatitis. Spesies
dari Candida, terutama Candida albicans, telah diidentifikasi terjadi pada sebagian besar pasien denture stomatitis.
Faktor-faktor predisposisi yang dapat menyebabkan denture stomatitis, yaitu:
8,26
A. Faktor sistemik 1. Fisiologis faktor usia yang bertambah
2. Disfungsi sistem endokrin
Universitas Sumatera Utara
3. Defisiensi vitamin B kompleks, vitamin C dan zat besi 4. Immunosupresi
B. Faktor lokal 1. Candida albicans
2. Bakteri 3. Diet tinggi karbohidrat
4. Hiposalivasi 5. Kebersihan rongga mulut yang buruk
6. Menggunakan gigitiruan pada malam hari
Candida albicans dapat melekat pada permukaan gigitiruan resin akrilik yang biasa disebut dengan istilah plak gigitiruan. Pada pemakai gigitiruan dengan basis
resin akrilik, plak gigitiruan sangat sering terjadi, terutama pada pengguna gigitiruan dengan kebersihan mulut yang rendah.
27
Denture stomatitis tidak hanya disebabkan oleh Candida albicans, tetapi juga oleh plak dari multispesies yang melibatkan
Streptococcus mutans dan Staphylococcus aureus. Setelah diobservasi bahwa ko- adhesi antara Candida albicans dan beberapa jenis Streptococcus meningkatkan
kolonisasi di rongga mulut oleh sel yeast. Streptococcus mutans adalah bakteri paling banyak pada permukaan gigitiruan akrilik dan bila diinkubasi secara simultan dengan
Candida albicans dapat bersaing mendapatkan binding site tetapi juga dapat meningkatkan adhesi yeast.
28
Perlekatan Streptococcus mutans dan Candida albicans berkontribusi pada sifat organisme tersebut dalam plak gigi. Interaksi keduanya dalam kultur kombinasi
adalah mutualistik. Adhesi perlekatan dianggap sebagai langkah awal dari pembentukan biofilm oral dan mekanisme perlekatan jelas berkontribusi pada
resistensi kandidiasis terhadap terapi antijamur. Kemampuan dari yeast beraglutinasi dengan bakteri pada kompleks biofilm seperti yang ditemukan dalam rongga mulut
dapat dimediasi oleh interaksi spesies dalam biofilm tersebut, begitu pula dengan faktor eksternal seperti saliva, kebersihan rongga mulut, dan paparan agen
antimikroba. Vasconcelos, dkk 2010 membuktikan bahwa Streptococcus mutans
Universitas Sumatera Utara
bersama dengan Candida albicans berperan dalam etiologi dan patogenesis denture stomatitis.
28
2.4 Bahan Pembersih Gigitiruan 2.4.1 Pengertian