Konsentrasi Industri dan Proprietary Cost

commit to user pemegang saham minoritas, bahkan kepentingan para stakeholder lainnya Setyapurnama dan Norpratiwi 2004. Keberadaan komisaris independen yang memiliki fungsi pengawasan ini sangat berperan guna mewujudkan good corporate governance. Dalam upaya memperbaiki corporate governance, BAPEPAM-LK mengeluarkan peraturan yaitu Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta Nomor: Kep-315BEJ06-2000 perihal peraturan nomor I-A yang berlaku efektif 30 Juni 2000. Sebelum ditetapkannya peraturan tersebut, BAPEPAM-LK melalui Surat Edaran Bapepam No. 03PM2000 pada tanggal 5 Mei 2000 merekomendasikan imbauan perusahaan publik untuk membentuk komisaris independen. Peraturan tersebut diperbaharui dengan Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia Nomor: Kep- 339BEJ07-2001 butir C mengenai board governance yang terdiri dari komisaris independen, komite audit, dan sekretaris perusahaan. Ketentuan yang dikeluarkan untuk mencapai corporate governance tersebut menyatakan bahwa jumlah komisaris independen sekurang-kurangnya 30 dari seluruh anggota dewan komisaris.

G. Konsentrasi Industri dan Proprietary Cost

Informasi mengenai intellectual capital dalam prospektus adalah penting bagi investor potensial, karena dapat membantu investor potensial untuk menilai kapabilitas perusahaan dalam menciptakan kekayaan di masa yang akan datang. Pada saat yang sama informasi pengungkapan mengenai intellectual capital dapat digunakan oleh pihak eksternal seperti kompetitor, sehingga menimbulkan commit to user proprietary cost. Dengan keberadaan kompetitor dan pendatang potensial potential entrants dalam pasar produk akan ada proprietary cost yang terlibat dalam keputusan untuk mengungkapkan informasi Cohen 2002. Proprietary cost merupakan cost yang timbul karena informasi privat yang diungkapkan oleh perusahaan dapat digunakan pesaing, sehingga membahayakan posisi kompetitif perusahaan atau mengurangi competitive advantage perusahaan. Konsekuensi dari hal itu adalah manajemen harus mempertimbangkan dampak dari pengungkapan informasi yang potensial membahayakan perusahaan. Untuk mengukur proprietary cost dari pengungkapan beberapa penelitian sebelumnya Harris 1998; Botosan dan Stanford 2005; Berger dan Hann 2007; Singh dan Zahn 2008 menggunakan ukuran konsentrasi industri sebagai proksi. Konsentrasi industri sangat berkaitan erat dengan pangsa pasar market share perusahaan yang ada dalam suatu industri. Konsentrasi industri dapat diartikan sebagai persentase pangsa pasar yang dikuasai oleh perusahaan relatif terhadap pangsa pasar total di dalam industri di mana perusahaan tersebut berada Naylah 2010. Konsentrasi dari beberapa perusahaan dalam suatu industri sering menjadi perhatian para ekonom, ahli strategi bisnis dan pemerintah. Dalam mengukur konsentrasi industri, ada dua metode yang dikenal: Concentration Ratio dan Herfindahl Index. 1. Concentration Ratio CR Concentration Ratio adalah persentase dari pangsa pasar yang dimiliki oleh perusahaan besar dalam suatu industri, di mana m merupakan beberapa perusahaan besar yang memiliki spesifikasi tertentu, biasanya empat perusahaan commit to user besar, tetapi jumlahnya kadang lebih besar atau lebih kecil dari empat. CR kerap kali dinyatakan sebagai CRm, contoh CR4. Jika CR4 mendekati nol, hal tersebut menggambarkan persaingan industri tersebut sangat ketat atau ekstrim, artinya keempat perusahaan tersebut tidak memiliki pasar yang cukup signifikan. Walaupun cukup bermanfaat, ukuran CR kurang memberikan gambaran lengkap, karena tidak mewakili perusahaan- perusahaan pangsa pasar semua perusahaan dalam industri tersebut. Misalnya, jika terdapat perubahan yang signifikan dalam pangsa pasar diantara beberapa perusahaan, termasuk rasionya, nilai dari CR tidak akan berubah. 2. Herfindahl Index HI Herfindahl Index atau sering disebut Herfindahl-Hirschman Index HHI memberikan gambaran konsentrasi industri yang lebih lengkap dibandingkan CR. HI menggunakan pangsa pasar dari seluruh perusahaan yang berada dalam industri yang sama. Tidak seperti CR, HI akan berubah, jika ada pergeseran dalam pangsa pasar di antara perusahaan. HI yang lebih besar mengindikasikan konsentrasi penjualan yang lebih besar berada di tangan beberapa perusahaan. Semakin tinggi rasio konsentrasi pasar maka struktur pasar akan mengarah ke monopoli, yang berarti semakin tinggi pula kekuatan pasar yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Peningkatan konsentrasi pasar ini akan memperkecil kompetisi. Dalam menentukan tingkat pengungkapan yang tepat perusahaan mempertimbangkan faktor kompetisi industri dimana mereka beroperasi sebagai upaya untuk melindungi current advantage. Perusahaan yang berada dalam industri dengan konsentrasi yang tinggi atau berada dalam lingkungan kompetisi commit to user yang rendah akan menghadapi proprietary cost yang tinggi, yang pada akhirnya akan membuat perusahaan kurang bersedia untuk memberikan pengungkapan informasi. Pengungkapan intellectual capital kemungkinan mengandung informasi proprietary. Jadi dapat disimpulkan bahwa proprietary cost yang tinggi berhubungan dengan pengungkapan intellectual capital yang rendah. Oleh karena itu, konsentrasi industri berhubungan positif dengan proprietary cost.

H. Variabel Kontrol

Dokumen yang terkait

PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, INVESTASI DARI PROCEEDS, REPUTASI AUDITOR DAN LABA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

0 4 73

PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI AUDITOR, LABA PERUSAHAAN, DAN UNDERPRICING TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

0 4 70

PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, INVESTASI DARI PROCEEDS DAN REPUTASI AUDITOR TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN INSTITUSIONAL SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

0 17 96

PENGARUH PENGUNGKAPAN INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP PENGARUH PENGUNGKAPAN INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP COST OF EQUITY CAPITAL.

0 3 14

PENGUNGKAPAN INTELLECTUAL CAPITAL PENGARUH PENGUNGKAPAN INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP COST OF EQUITY CAPITAL.

2 14 40

PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, UNDERWRITER REPUTATION DAN FIRM SIZE TERHADAP PENGUNGKAPAN INTELLECTUAL CAPITAL PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN IPO DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2010 – 2012 SKRIPSI.

0 7 54

PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, UNDERWRITER REPUTATION DAN FIRM SIZE TERHADAP PENGUNGKAPAN INTELLECTUAL CAPITAL PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN IPO DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2010 – 2012.

2 6 52

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP NILAI PASAR PERUSAHAAN DENGAN PENGUNGKAPAN INTELLECTUAL CAPITAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING.

3 6 46

Pengaruh Ownership Retention, Investasi Dari Proceeds, dan Reputasi Auditor Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kepemilikan Manajerial dan Institusional Sebagai Variabel Pemoderasi

0 0 23

PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, LEVERAGE, TIPE AUDITOR, JENIS INDUSTRI DAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PENGUNGKAPAN INTELLECTUAL CAPITAL

0 1 14