commit to user
mungkin kepada pemegang saham dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya Razaee 2003.
Hubungan antara KAP dan pengungkapan intellectual capital dapat terjadi karena KAP besar mempunyai reputasi yang harus dilindungi dan oleh karena itu
akan mendorong klien mereka untuk memberikan pengungkapan intellectual capital lebih banyak, dibanding melakukan pembatasan terhadap pengungkapan
Oliveira et al. 2008. Penelitian terkait reputasi auditor dalam pengungkapan intellectual capital telah dilakukan oleh Singh dan Zahn 2008, Woodcock dan
Whiting 2009, dan Romadani 2010.
I. Penelitian Terdahulu
Hanya beberapa studi empiris yang mempertimbangkan pengungkapan intellectual capital dalam prospektus. Penelitian tersebut antara lain adalah
penelitian yang dilakukan oleh Guo, Lev, dan Zhou 2004 di United States 1995- 1997, Bukh et al. 2005 di Denmark 1990-2001, Zahn dan Singh 2007 di
Singapura 1997-2004, Cordazzo 2007 di Italia 1999-2002, Singh dan Zahn 2008 di Singapura 1997-2006. Sebagian besar studi empiris lainnya menguji
pengungkapan intellectual capital dalam konteks laporan tahunan Williams 2001; Goh dan Lim 2004; Abdolmohammadi 2005; Gutrie, Petty, dan Ricceri
2006; White et al. 2007; Cerbioni dan Parbonetti 2007; Sonnier et al. 2008; Li et al. 2008; Davey et al. 2009; Woodcock dan Whiting 2009.
Di Indonesia, penelitian tentang praktik pengungkapan intellectual capital dalam laporan tahunan pada perusahaan publik dilakukan antara lain oleh
commit to user
Purnomosidhi 2006, Sihotang dan Winata 2008, Wardhani 2009, Prabowo 2010, Romadani 2010, dan Sir, Subroto, dan Chandrarin 2010.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh ownership retention, reputasi underwriter, umur perusahaan, dan komisaris independen terhadap
pengungkapan intellectual capital dengan proprietary cost sebagai variabel pemoderasi. Penelitian ini menggunakan gross proceed, rencana kompensasi
eksekutif, leverage, dan reputasi auditor sebagai variabel kontrol. Penelitian ini
terutama termotivasi oleh penelitian yang dilakukan oleh Singh dan Zahn 2008.
Penelitian yang dilakukan oleh penulis ini serupa dengan penelitian Singh dan Zahn 2008 yang penelitiannya menggunakan sampel 444 prospektus
perusahaan yang melakukan IPO di Singapore Stock Exchange. Tema sentral dalam penelitian Singh dan Zahn 2008, diambil dari signaling theory, adalah
mengidentifikasi dan meneliti variabel ownership retention sebagai penentu potensial pengungkapan intellectual capital secara sukarela dalam prospektus
IPO. Selain ownership retention, ada dua penentu spesifik yang diinvestigasi yaitu proprietary cost dan struktur corporate governance. Alasan penentuan berbagai
variabel ini adalah karena Singh dan Zahn 2008 berpendapat bahwa dalam setting IPO, pengungkapan intellectual capital tergantung pada mekanisme sinyal,
proprietary cost, dan struktur corporate governance. Singh dan Zahn 2008 menemukan hubungan positif antara ownership
retention dengan pengungkapan intellectual capital. Hasil ini mengindikasikan bahwa semakin rendah ownership retention semakin sempit tingkat pengungkapan
intellectual capital dalam perusahaan yang melakukan IPO. Dalam penelitian ini,
commit to user
proprietary cost yang diukur menggunakan indeks Herfindahl ditemukan mempunyai pengaruh negatif atas hubungan positif ownership retention-
pengungkapan intellectual capital, hal ini konsisten dengan ekspektasinya. Struktur corporate governance dalam studi ini tidak menunjukkan hasil yang
signifikan, walaupun mempunyai hubungan positif terhadap pengungkapan intellectual capital.
Lebih lanjut, penelitian Singh dan Zahn 2008 menggunakan sejumlah variabel kontrol, yaitu reputasi underwriter, reputasi auditor, reputasi soliciter,
leverage, executive compensation plan, gross proceed, dan age. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel leverage dan age mempunyai pengaruh positif
terhadap kuantitas pengungkapan, sebaliknya gross proceed berpengaruh negatif. Sementara itu variabel reputasi auditor dan executive compensation plan rencana
bonus atau opsi bagi eksekutif tidak menunjukkan adanya pengaruh. Romadani 2010 melakukan penelitian yang serupa dengan penelitian
Singh dan Zahn 2008, walaupun bukan dengan setting IPO. Romadani 2010 meneliti menggunakan sampel 50 perusahaan yang melakukan IPO di BEI periode
2004-2008. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa tipe auditor dan reputasi underwriter merupakan variabel yang memiliki pengaruh signifikan positif
terhadap tingkat keluasan pengungkapan intellectual capital. Sementara itu dalam penelitian tersebut ownership retention dan leverage tidak mempengaruhi
pengungkapan intellectual capital. Bukh et al. 2005 melakukan penelitian mengenai dengan setting IPO,
yang menganalisis determinan pengungkapan intellectual capital pada prospektus
commit to user
IPO perusahaan di Denmark periode 1999-2001. Variabel independen yang digunakan adalah tipe industri, kepemilikan manajerial, ukuran perusahaan, dan
umur perusahaan. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial sebelum IPO dan tipe industri mempengaruhi jumlah pengungkapan
intellectual capital. Sementara itu ukuran perusahaan dan umur perusahaan tidak berpengaruh signifikan.
White et al. 2007 melakukan penelitian mengenai pengungkapan intellectual capital dalam laporan tahunan pada 96 perusahaan bioteknologi di
Australia. Penelitian tersebut menggunakan indeks pengungkapan intellectual capital yang dikembangkan oleh Bukh et al. 2005. Variabel independen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah ukuran perusahaan, konsentrasi kepemilikan, dewan independen, umur perusahaan, dan leverage. Temuan
penelitian ini adalah bahwa yang menjadi kunci pemicu pengungkapan intellectual capital adalah ukuran perusahaan, dewan independen, umur
perusahaan, dan leverage. Selanjutnya Woodcock dan Whiting 2009 melengkapi penelitian White
et al. 2007 dengan melakukan penelitian yang menggunakan 70 sampel dengan jenis industri yang lebih beragam. Woodcock dan Whiting 2009 menguji tingkat
pengungkapan intellectual capital menggunakan laporan tahunan perusahaan di Australia periode 2007 dan juga menginvestigasi pengaruh karakteristik
perusahaan tipe industri, konsentrasi kepemilikan, listing age, leverage, tipe auditor terhadap pengungkapan intellectual capital. Hasil penelitiannya
menunjukkan tingkat pengungkapan intellectual capital yang rendah dengan
commit to user
external capital menjadi kategori yang paling sering diungkap. Sementara itu dari hasil regresi dan korelasi menghasilkan kesimpulan bahwa tipe industri dan tipe
auditor mempengaruhi tingkat tingkat pengungkapan intellectual capital, sedangkan konsentrasi kepemilikan, listing age, dan leverage tidak
mempengaruhi. Sonnier et al. 2008 menguji pengaruh ukuran perusahaan dan umur
terhadap pengungkapan intellectual capital pada 143 perusahaan high-tech. menemukan hubungan negatif yang signifikan antara umur perusahaan dan
pengungkapan intellectual capital. Sonnier et al. 2008 menyimpulkan bahwa umur perusahaan merupakan prediktor yang signifikan bagi pengungkapan
intellectual capital, nampaknya perusahaan yang muda umurnya menggunakan pengungkapan sebagai sinyal ke pasar tentang nilai riil dan prospek perusahaan.
J. Pengembangan Hipotesis