Populasi dan Sampel Metode Penelitian 1.

commit to user 2. Dokumen liputan utama dari tiap edisi, mulai dari No. 12 Tahun XXIII – 22Mei 1993 - No. 17 Tahun XXIV – 25 Juni 1994 dan Edisi 38243-9 Agustus 2009 hingga Edisi 391828 Juni- 4 Juli 2010.. Dalam bagian liputan utama inilah penjelasan mengenai halaman muka didapatkan. Bagian dokumentasi ini dilakukan dengan jalan membuat daftar kode yang terorganisir menjadi empat kolom: nomor edisi, topik halaman muka, ilustrasi yang digunakan, dan keterangan didapat dari data keterangan mengenai topik yang diangkat dari liputan utama. b. Kategori Metode yang digunakan adalah observasi sistemik, yaitu dengan adanya pemilahan jenis-jenis persoalan yang diangkat majalah Tempo sebagai Halaman Muka. Pemilahan ini dilakukan dengan melakukan pengkategorian yang telah ditentukan.

4. Populasi dan Sampel

Populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit analisis yang ciri-cirinya dapat diduga. Pada penelitian ini, populasinya adalah halaman muka majalah Tempo dalam dua periode. Periode I No. 12 Tahun XXIII – 22Mei 1993 - No. 17 Tahun XXIV – 25 Juni 1994 edisi-edisi ini dianggap sebagai representasi dari sebuah produk komunikasi massa yang mengalami pengekangan pada kebebasan commit to user persnya. Periode ini berakhir dengan pembreidelan majalah Tempo pada bulan Juni 1994. periode II Edisi 38243-9 Agustus 2009 hingga Edisi 391828 Juni- 4 Juli 2010, edisi-edisi ini dianggap sebagai edisi terbaru dari majalah Tempo yang terbit setelah pesta demokrasi pemilihan umum sehingga merepresentasikan kondisi normal dari masyarakat. Kondisi normal dari masyarakat inilah yang secara tidak langsung akan mempengaruhi pemberitaan majalah Tempo. Periode kedua ini diakhiri dengan kontroversi pada edisi 391828 Juni- 4 Juli 2010 yang berjudul Rekening Gendut Perwira Polisi dimana menyebabkan Tempo edisi ini ditarik dari peredaran. Hal-hal inilah setidaknya yang menjadi alasan pengambilan populasi dalam penelitian ini. Adapun mengenai jumlah sampel yang diambil Arikunto berpendapat bahwa kebanyakan peneliti beranggapan semakin banyak sampel, atau semakin besar prosentase sampel dari populasi, hasil penelitian akan semakin baik. Anggapan ini benar, tetapi tidak selalu demikian Arikunto, 1987: 108 Selanjutnya, Kripendorff mengutip pendapat Stempel 1952 mengenai jumlah sampel dalam bukunya Content Analysis. Stempel 1952 compared samples of 6, 12, 18, 24, and 48 issues of a newspaper with the issues of an entire year and found, using the average proportion of subject matter as a measure, that increaseing the sample size beyond 12 did not produce significantly more accurate results. Stempel membandingkan sampel berjumlah 6, 12, 18, 24 dan 48 isu dalam surat kabar dengan isu-isu dalam satu tahun dan menemukan, menggunakan proporsi rata-rata sebagai ukuran dimana menambah ukuran sampel diatas 12 tidak menambah hasil yang lebih akurat. Krippendorff, 1989: 69 commit to user Berangkat dari pernyataan di atas maka peneliti memutuskan mengambil sampel sebesar 50 dari jumlah populasi, sehingga kalau dirinci akan menjadi seperti berikut: a. Populasi majalah Tempo periode I adalah 48 edisi. Besar sampelnya adalah 50 dari 48 edisi sehingga didapat hasil sebanyak 24 edisi. b. Populasi majalah Tempo periode II adalah 48 edisi. Besar sampelnya adalah 50 dari 48 edisi sehingga didapat hasil sebanyak 24 edisi. Dalam pengambilan anggota sampel pada penelitian ini, peneliti menggunakan teknik random sampling yakni secara acak mengambil sampel dari populasi yang ada. To determine which unit is then to be included in the sample, the plan may call for the use of dice, a roulette wheel, a random number table, or of any other device that assigns equal probabilities to each unit. Untuk menentukan unit kedalam sebuah sampel, dapat menggunakan dadu, roda roulet, angka random ataupun alat-alat lain yang menyediakan kemungkinan yang sama pada tiap unit. Krippendorff, 1989: 66

5. Kerangka Berpikir

Dokumen yang terkait

ANALISIS ISI TEMA LAPORAN UTAMA PADA MAJALAH TEMPO ( Studi Analisis Isi Tema-Tema Laporan Utama Majalah Tempo Periode Januari 2011 – Juni 2011 ).

0 2 71

ANALISIS ISI TEMA LAPORAN UTAMA PADA MAJALAH TEMPO (Studi Analisis Isi Tema - Tema Laporan Utama Majalah Tempo Periode Juli 2010 – Desember 2010).

0 2 91

Pemaknaan karikatur “Artalyta Suryani” Pada Cover Majalah Tempo (Studi semiotik Terhadap Cover Majalah Tempo Edisi Januari 2010). SKRIPSI.

2 9 79

REPRESENTASI SIKAP NEGATIF JAKSA AGUNG HENDARMAN PADA ILUSTRASI COVER MAJALAH TEMPO (Studi Semiotika Terhadap Representasi Sikap Negatif Jaksa Agung Pada Ilustrasi Cover Majalah Tempo edisi 2-8 Agustus 2010).

2 6 88

Pemaknaan Cover Majalah TEMPO (Studi Semiotik Pemaknaan Redenominasi Pada Cover Majalah TEMPO Edisi 9 – 15 Agustus 2010).

2 4 79

ANALISIS ISI TEMA LAPORAN UTAMA PADA MAJALAH TEMPO ( Studi Analisis Isi Tema-Tema Laporan Utama Majalah Tempo Periode Januari 2011 – Juni 2011 )

0 0 17

Pemaknaan Cover Majalah TEMPO (Studi Semiotik Pemaknaan Redenominasi Pada Cover Majalah TEMPO Edisi 9 – 15 Agustus 2010).

0 1 19

REPRESENTASI SIKAP NEGATIF JAKSA AGUNG HENDARMAN PADA ILUSTRASI COVER MAJALAH TEMPO (Studi Semiotika Terhadap Representasi Sikap Negatif Jaksa Agung Pada Ilustrasi Cover Majalah Tempo edisi 2-8 Agustus 2010)

0 0 21

KATA PENGANTAR - Pemaknaan karikatur “Artalyta Suryani” Pada Cover Majalah Tempo (Studi semiotik Terhadap Cover Majalah Tempo Edisi Januari 2010). SKRIPSI

0 0 17

ANALISIS ISI TEMA LAPORAN UTAMA PADA MAJALAH TEMPO (Studi Analisis Isi Tema - Tema Laporan Utama Majalah Tempo Periode Juli 2010 – Desember 2010)

0 0 25