Saran a. Kepada Pemerintah Kepada Peneliti Lain

6.2 Saran a.

Kepada Peternak Diharapkan kepada peternak agar tidak hanya menjual kelinci dalam bentuk hidup saja akan tetapi dapat menjual dalam bentuk olahan mengingat kandungan gizi yang dimiliki oleh kelinci yang setara bahkan melebihi kandungan gizi unggas lainnya.

b. Kepada Pemerintah

Diharapkan kepada pemerintah Kabupaten Karo seperti Dinas Peternakan agar lebih meningkatkan penyuluhan tentang teknik budidaya ternak kelinci mengingat produksi ternak kelinci yang masih tergolong rendah di daerah penelitian.

c. Kepada Peneliti Lain

• Diharapkan agar lebih banyak peneliti selanjutnya yang akan mengangkat topik mengenai usaha ternak kelinci dari berbagai aspek agar lebih banyak publikasi mengenai usaha ini mengingat usaha ini sangat potensial untuk dikembangkan. • Diharapkan untuk peneliti selanjutnya agar dapat menyempurnakan kekurangan dalam skripsi ini sehingga dapat menjadi bahan referensi yang lebih baik. Universitas Sumatera Utara DAFTAR PUSTAKA Anonimous, 2008. Pendekatan Dalam Pemasaran Hasil Pertanian. http:massofa.wordpress.com20080311 . Anonimous b, 2012. Depenas: Konsep dan Kebijakan Upah Minimum Pekerja Lajang. http:jakartapress.com20132612. Arikunto, S. 1990. Metode Penelitian. Penerbit Angkasa. Jakarta. Cahyono, B., 2006. Analisis Usaha Tani. Kanisius. Yogyakarta. Dwiyanto, K. Dkk. 1985. Suatu Studi Kasus mengenai Budidaya Ternak Kelinci di Desa Pandasari. Jawa Tengah Aspek Manajemen dan Produktifitas Ternak. Ilmu dan Peternakan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan. Fauzi, 2002. Analisis Kelayakan Usaha. Penebar Swadaya. Jakarta. Fhadoli, H. 1991. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya. Jakarta. Gumbira dan Harizt, 2001. Manajemen Agribisnis. Ghalia Indonesia. Bogor. Kohl, 1980. Marketing of Agricultural Products. Purdue University. Macmillan Publising C. Inc. Kotler, P. 1996. Manajemen Pemasaran. Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian. Edisi ke-6 Jilid 1. Erlangga. Jakarta. Masanto dan Agus. 2010. Beternak kelinci Potong. Penebar Swadaya. Jakarta. Mosher, A. T. 1987. Menggerakkan dan Membangun Pertanian. Yasaguna. Jakarta. Mubyarto, 1994. Pengantar Ekonomi Pertanian. Pustaka LP3ES, Jakarta. Universitas Sumatera Utara Nuraini, I. 2001. Pengantar Ekonomi Mikro. Universitas Muhamadiyah Malang. Malang. Prawirokusumo, S. 1990. Ilmu Usahatani. BPFE, Yogyakarta. Priyatna, Nuning. 2011. Beternak dan Berbisnis Kelinci Pedaging. Agromedia. Jakarta. Salvatore, D. 1990. Teori Mikro Ekonomi. Erlangga. Jakarta. Santoso, S. 2002. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Edisi 3. Gramedia, Jakarta. Sartika et, al. 1998. Pemanfaatan dan Analisis Ekonomi Usaha Ternak Kelinci di Pedesaan. Balai Penelitian Ternak. Bogor. Sastrodiharjo et, al. 1992.Pengkajian Kelayakan Usaha PembesaranKelinci Rex yang Diberi Pola Pakan Berbeda pada Lahan Pekarangan di Dataran Tinggi Desa Pandansari, Kabupaten Berebes, Jawa Tengah. Pros. Agro- Industri Peternakan di Pedesaan. Balai Penelitian Ternak, Ciawi. Sihombing, 2010. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Volume 11. Jakarta. Soekartawi 1989. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian. Teori dan Aplikasi. Rajawali Press. Jakarta. . 1993. Manajemen Pemasaran Dalam Bisnis Modern. Pustaka Harapan. Jakarta. . 1995. Analisis Usahatani. UI Press. Jakarta. . 2002. Analisis Usahatani. UI Press. Jakarta. Sudjana. 2005. Metode Statistika. PT Tarsito. Bandung. Sukirno, S. 2002. Ekonomi Pembangunan Proses, Masalah dan dasar Kebijakan. LP FEUI. Jakarta. Universitas Sumatera Utara Sunaryo, T. 2001. Ekonomi Manajerial. Aplikasi Teori Ekonomi Mikro. Erlangga. Jakarta. Supranto, J. 2004. Analisis Multivariat Arti dan Interpretasi. Rineka Cipta. Jakarta Suratiyah, K. 2008. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya. Jakarta. Yunus, Ahmad. 2011. Sukses Beternak Kelinci Potong. Pustaka Baru Press. Yogyakarta. Universitas Sumatera Utara cxxxvi Lampiran 1. Karakteristik Peternak Sampel Usaha Ternak Kelinci di Daerah Penelitian No. Sampel Umur Tahun Pendidikan Terakhir Jumlah Tanggungan Orang Luas Kandang m2 Lama Beternak Tahun 1. 36 17 425 8 2. 41 9 2 120 7 3. 35 9 2 50 8 4. 50 12 3 80 4 5. 32 9 2 72 5 6. 45 9 48 8 7. 49 9 3 15 8 8. 38 12 2 55 3 9. 40 9 3 40 5 10. 37 12 4 80 3 11. 50 9 2 60 2 12. 42 9 2 48 4 13. 34 12 3 55 2 14. 38 9 2 80 2 15. 40 9 2 35 3 16. 37 9 7 25 15 17. 33 12 2 60 4 18. 33 9 4 80 3 19. 41 9 1 40 2 20. 38 12 2 48 2 Jumlah 789 206 48 1516 98 Rataan 39.45

10.3 2.4