Indeks Kepuasan Masyarakat IKM adalah data dan informasi tentang Pelayanan publik adalah segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan Unit pelayanan publilk adalah unit kerja kantor pelayanan pada instansi Penerima pelayanan publik adalah orang, masyaraka

40

a. Indeks Kepuasan Masyarakat IKM adalah data dan informasi tentang

tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran secara kuantitatif dan kualitatif atas pendapat masyarakat dalam memperoleh pelayanan dari aparatur penyelenggara pelayanan publik dengan membandingkan antara harapan dan kebutuhannya, b. Penyelenggaraan pelayanan publik adalah instansi pemerintah, c. Instansi Pemerintah adalah Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah termasuk BUMN BUMD dan BHMN,

d. Pelayanan publik adalah segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan

oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan kebutuha penerima pelayanan, maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peratura perundang-undangan,

e. Unit pelayanan publilk adalah unit kerja kantor pelayanan pada instansi

pemerintah termasuk BUMN BUMD dan BHMN, yang secara langsung maupun tidak langsung memberikan pelayanan kepada penerima pelayanan, f. Pemberi pelayanan publik adalah pegawai instansi pemerintah yang melaksanakan tugas dan fungsi pelayanan publik sesuai dengan peraturan perundangundangan,

g. Penerima pelayanan publik adalah orang, masyarakat, lembaga instansi

pemerintah dan dunia usaha, yang menerima pelayanan dari aparatur penyelenggara pelayanan publik, 41

h. Kepuasan pelayanan adalah hasil pendapat dan penilaian masyarakat

terhadap kinerja pelayanan yang diberikan oleh aparatur penyelenggara pelayanan publik, i. Biaya pelayanan publik adalah segala biaya dengan nama atau sebutan apapun sebagai imbalan dari jasa atas pemberian pelayanan publik, yang besaran dan tatacara pembayarannya ditetapkan oleh pejabat yang berwenang sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

2.4.3 Tujuan Pelayanan Publik

Tujuan dari suatu pelayanan publik pada umumnya adalah dapat memuaskan masyarakat tanpa memandang aspek apapun. Untuk itu dalam penyelenggaraan pelayanan publik dituntut kualitas prima yang tercermin sebagai berikut: a. Transparansi, yaitu pelayanan yang bersifat terbuka, mudah, dan dapat diakses oleh semua pihak yang membutuhkan dan disediakan secara memadai serta mudah dimengerti b. Akuntabilitas, yaitu pelayanan yang dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. c. Kondisional, yaitu pelayanan yang sesuai dengan kondisi dan kemampuanpemberi dan penerima pelayanan dengan tetap berpegangan pada prinsip efisiensi dan efektifitas. 42 d. Partisipatif, yaitu pelayanan yang dapat mendorong peran serta masyaraka dalam penyelenggaraan pelayanan publik dengan memperhatikan aspirasi, kebutuhan, dan harapan masyarakat. e. Kesamaan hak, yaitu pelayanan yang tidak melakukan diskriminasi yang dilihat dari aspek apapun khususnya suku, ras, agama, golongan, status sosial, dan lain-lain. f. Keseimbangan hak dan kewajiban, yaitu pelayanan yang mempertimbangkan aspek keadilan antara pemberi dan penerima pelayanan publik.

2.4.4 Model Reformasi Pelayanan Publik

Reformasi adalah perubahan di mana kedalamannya terbatas sedangkan keluasan perubahannya melibatkan seluruh masyarakat. Reformasi memberi harapan terhadap pelayanan publik yang yang lebih adil dan merata. Reformasi pelayanan publik merupakan titik strategis untuk membangun praktik good governance. Reformasi pelayanan publik diyakini dapat membawa dampak yang luas terhadap perubahan aspek-aspek kehidupan pemerintahan lainnya, sehingga perubahan pada praktik penyelenggaraan pelayanan publik dapat menjadi leverage point bagi upaya perubahan menuju good governance. Dwiyanto 2008:18-19 menyatakan bahwa ada beberapa pertimbangan mengapa pelayanan publik menjadi titik strategis untuk memulai pengembangan good governance di Indonesia, di antaranya : 43 a. Pelayanan publik selama ini menjadi ruang lingkup dimana negara yang diwakili oleh pemerintah berinteraksi dengan lembaga-lembaga non pemerintah. Buruknya praktik governance dalam penyelenggaraan pelayanan publik sangat dirasakan oleh wara dan masyarakat luas. Dengan demikian jika terjadi perubahan yang signifikan dalam ruang lingkup pelayanan publik, maka dapat dirasakan manfaatnya secara langsung oleh warga dan masyarakat luas. b. Berbagai aspek good governance dapat di artikulasikan secara relatif lebih mudah dalam ruang lingkup pelayanan publik. Aspek kelembagaaan yang selama ini menjadi acuan dalam menilai praktik governance dapat dengan mudah dinilai dalam praktik penyelenggaraaan pelayanan publik. Dalam pelayanan publik, keterlibatan unsur-unsur masyarakat sipil dan mekanisme pasar selama ini sudah banyak terjadi. Ini merupakan suatu keuntungan untuk memulai perubahan karena fondasi keterlibatan unsur-unsur masyarakat sipil dan mekanisme pasar sudah ada, selanjutnya yang dibutuhkan adala melakukan reposisi terhadap ketiga unsur tersebut dan redistribusi peran yang proposional dan saling melengkapi di antara pemerintah, masyarakat sipil, dan mekanisme pasar sehingga sinergi dapat dikembangkan c. Pelayanan publik melibatkan kepentingan semua unsur governance. Pelayanan publik memiliki kepentingan yang tinggi dan menjadi pertaruhan yang penting bagi ketiga unsur governance, karena baik dan buruknya 44 praktik pelayanan publik sangat berpengaruh kepada ketiganya Indiahono, 2009:68-69.

2.5 Penelitian Terdahulu

Situmorang dan Rini 2014 melakukan penelitian dengan judul Satisfaction Index Measurements of Community Services in Serdang Bedagai Sumatera Utara. Penelitian ini Berpedoman pada Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: KEP25M.PAN22004, Indeks Kepuasan Masyarakat dapat digunakan sebagai gambaran tentang kinerja pelayanan unit yang bersangkutan yaitu pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Daerah, Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal, Puskesmas dan 17 kantor Kecamatan di Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai. Penelitian ini menunjukkan, dari keempat belas unsur yang dinilai di Kabupaten Serdang Bedagai pada tahun 2010, unsur yang mendapatkan nilai yang paling tinggi adalah keamanan pelayanan sebesar 3,18 dan unsur yang mendapatkan nilai yang paling rendah yaitu pada kecepatan pelayanan sebesar 2,62. Hasil penelitian menunjukkan bahwa indeks kepuasan masyarakat adalah 2,86. Sehingga dapat diketahui bahwa mutu pelayanan dan kinerja pelayanan pemerintah di Kabupaten Serdang Bedagai pada tahun 2010 adalah ”B” yaitu Baik. Pada tahun 2011, unsur yang mendapatkan nilai yang paling tinggi adalah persyaratan pelayanan sebesar 3,19 dan unsur yang mendapatkan nilai yang paling rendah yaitu pada kepastian 45 jadwal pelayanan sebesar 2,03. Hasil penelitian menunjukkan bahwa indeks kepuasan masyarakat adalah 2,98. Sehingga dapat diketahui bahwa mutu pelayanan dan kinerja pelayanan pemerintah di Kabupaten Serdang Bedagai pada tahun 2011 adalah ”B” yaitu Baik. Sedangkan pada tahun 2012, unsur yang mendapatkan nilai yang paling tinggi adalah keamanan pelayanan sebesar 3,11 dan unsur yang mendapatkan nilai yang paling rendah yaitu pada kepastian biaya pelayanan sebesar 2,57. Hasil penelitian menunjukkan bahwa indeks kepuasan masyarakat adalah 2,79. Sehingga dapat diketahui bahwa mutu pelayanan dan kinerja pelayanan pemerintah di Kabupaten Serdang Bedagai pada tahun 2012 adalah ”B” yaitu Baik. Rifki 2014 melakukan penelitian dengan judul Pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap Pelayanan Pemerintah di Kecamatan Medan Marelan dan Kecamatan Medan Labuhan Kota Medan. Subjek Penelitian ini adalah masyarakat pengguna pelayanan yaitu sebanyak 300 responden. Dari keempat belas unsur yang dinilai pada Kecamatan Medan Marelan, unsur yang mendapatkan nilai yang paling tinggi yaitu pada kemampuan petugas dalam memberikan pelayanan yaitu sebesar 2,606667 dan unsur yang mendapatkan nilai yang paling rendah yaitu pada prosedur pelayanan sebesar 2,2133. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa Indeks kepuasan masyarakat pada Kecamatan Medan Marelan adalah 59,72 sehingga mutu pelayannanya “C”. Dari keempat belas unsur yang di nilai pada Kecamatan Medan Labuhan, unsur yang mendapatkan nilai yang paling tinggi yaitu pada keamanan pelayanan sebesar 2,82 dan unsur yang mendapatkan nilai yang paling rendah yaitu pada kepastian 46 biaya pelayanan sebesar 2,611667. Dapat diketahui bahwa mutu pelayanan Pemerintahan Kecamatan Medan Labuhan “B” yaitu Baik. Lain halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Yulianus Sarira 2013 dengan judul Analisis Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Publik Pada Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Di Kota Makassar. Dari hasil penelitian dan pembahasan tentang Analisis Indeks Kepuasan Masyrakat terhadap Pelayanan Publik pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil di Kota Makassar, pelayanan publik yang telah diberikan oleh aparatur pemerintah telah berjalan dengan baik dimana didapatkan hasil Indeks Kepuasan Masyarakat dilihat dari 14 indikator sesuai Kepmen.PAN No.25.Th.2004 dengan mutu pelayanan B dan nilai setelah dikonveksi 79.386 serta nilai interval 3,0603. Oleh karena itu kinerja unit pelayanan dapat dikategorikan baik. Unit layanan akte kelahiran memperlihatkan hasil jawaban responden setelah dihitung melalui IKM dihasilkan 2 unsur kinerja layanan sangat baik dan mutu pelayanan A yaitu: Kewajaran biaya palayanan dengan nilai interval 3.83 dan kepastian biaya pelayanan dengan nilai interval 3.51 selebihnya ada pada mutu pelayanan B dengan kinerja unit layanan baik. Pada unit layanan akte kelahiran ini tidak ada responden yang memberikan jawaban atau penilaian mutu pelayanan D dan C serta kinerja unit pelayanan tidak baik dan kurang baik. Unit pelayanan mutasi penduduk memperlihatkan hasil analisis indeks kepuasan masyarakat dari 14 indikator yang ada semuanya memberikan jawaban atau penilaian mutu pelayanan B dengan kinerja unit pelayanan baik. 47 Andi Supriadi 2012 melakukan penelitian dengan judul Analisis Pelayanan Publik di Kantor Kecamatan Gunung Sari Kabupaten Serang. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang dilakukan oleh peneliti dan penjabaran teori yang dipakai maka dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan Gunung Sari di Kabupaten Serang dapat dikatakan kurang memuaskan dan dapat disimpulkan bahwa pelayanan yang diberikan kurang baik. Hasil dari perhitungan yang telah dilakukan menunjukkan bahwa dari kelima dimensi kualitas pelayanan tersebut masing-masing skornya adalah dimensi tangible, skornya -0,75 dimensi reliabelitas skornya -1,06, dimensi responsiveness -0,92, di dimensi assurance skornya -0,8, dan pada dimensi emphaty -0,97. Dari kelima indikator kualitas pelayanan menurut teori yang digunakan, semua nilai ekspektasi masyarakat lebih besar dari persepsi masyarakat itu sendiri mengakibatkan jarak antara keduanya. Sehingga skor kualitas pelayanannya menunjukkan angka negatif. Sedangkan penelitian yang dilakukan Nova Dwi Syariani 2011 dengan judul penelitian Analisis Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan PDAM di Kota Padang Panjang. Tujuan penelitiannya adalah untuk mengetahui indeks kepuasan masyarakat terhadap pelayanan PDAM di Kota Padang Panjang. Berdasarkan data yang diperoleh didapatkan hasil Nilai Indeks Kepuasan adalah B Baik. Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat tertinggi terjadi pada unsur kepastian jadwal pelayanan dan Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat terendah terjadi pada unsur kepastian biaya pelayanan. Berdasarkan hasil analisis regresi berganda dengan menggunakan metode dapat diketahui bahwa secara parsial uji t terdapat enam unsur pelayanan yang berpengaruh signifikan terhadap tingkat kepuasan 48 masyarakat. Keenam unsur pelayanan tersebut berdasarkan urutan dominasi pengaruhnya yaitu kemampuan petugas pelayanan UP6, tanggung jawab petugas pelayanan UP5, kesopanan dan keramahan petugas UP9, kedisiplinan petugas pelayanan UP4, kejelasan petugas pelayanan UP3, dan kenyamanan lingkungan UP 13. Berdasarkan hasil analisis regresi berganda dengan menggunakan metode dapat diketahui bahwa secara simultan uji F seluruh unsur pelayanan yang diteliti berpengaruh signifikan terhadap tingkat kepuasan masyarakat. Dari hasi uji koefisien determinasi R2 diketahui besar pengaruh yang disumbangkan oleh keenam unsur pelayanan yang mempengaruhi tingkat kepuasan masyarakat adalah 79.9 sedangkan sisanya 20,1 dipengaruhi oleh unsur pelayanan lainnya. Situmorang et al. 2009 melakukan penelitian dengan judul Analisa Survei Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap Unit-unit Pelayanan Publik Pemerintah Studi Kasus Kabupaten Serdang Bedagai. Penelitian ini berpedoman dengan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: 63KEPM.PAN72003, Indeks Kepuasan Masyarakat dapat digunakan sebagai gambaran tentang kinerja pelayanan unit yang bersangkutan yaitu pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal, Puskesmas Sei Rampah dan 17 kantor Kecamatan di Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai. Penelitian ini menunjukkan, dari keempat belas unsur yang dinilai di Kabupateng Serdang Bedagai pada tahun 2009, unsur yang mendapatkan nilai yang paling tinggi adalah keamanan pelayanan sebesar 3,18 dan unsur yang mendapatkan nilai yang paling rendah 49 yaitu pada kecepatan pelayanan sebesar 2,62. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat setelah dikonversikan adalah 72,03. Sehingga dapat diketahui bahwa mutu pelayanan dan kinerja pelayanan pemerintah di Kabupaten Serdang Bedagai secara keseluruhan pada tahun 2009 adalah ”B” yaitu Baik. Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu Mengenai Indeks Kepuasan Masyarakat No Nama Penelitian dan Tahun Penelitian Judul Penelitian Sampel Penelitian Teknik Analisis Hasil Penelitian 1. Situmorang dan Rini 2014 Satisfaction Index Measureme nts of Community Services in Serdang Bedagai Sumatera Utara Jumlah sampel yang diambil sebanyak 150 orang dari jumlah masyarakat yang menerima pelayanan pemerintah di Kabupaten Serdang Bedagai. Menggunakan Nilai Rata- rata Tertimbang tiap unsur pelayanan untuk memperoleh nilai Indeks Kepuasan Masyarakat. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa Indeks kepuasan masyarakat di Kabupaten Serdang Bedagai pada tahun 2010 adalah 2,86, pada tahun 2011 adalah 2,98, dan pada tahun 2012 adalah 2,79. Sehingga mutu pelayanannya 50 dinilai baik walaupun terjadi fluktuasi. 2. Rifki 2014 Pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap Pelayanan Pemerintah di Kecamatan Medan Marelan dan Kecamatan Medan Labuhan Kota Medan. Penelitian ini dilakukan pada masyarakat yang pada saat pencacahan sedang berada di kecamatan Medan Marelan, dan Kecamatan Medan Labuhan, atau masyarakat yang pernah menerima pelayanan dari dua kecamatan tersebut. Menggunakan Nilai Rata- rata Tertimbang tiap unsur pelayanan untuk memperoleh nilai IKM. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa Indeks kepuasan masyarakat pada Kecamatan Medan Marelan adalah 59,72 sehingga mutu pelayannanya dinilai Kurang Baik, sementara bahwa Indeks kepuasan masyarakat pada Kecamatan Medan Labuhan adalah 66,39 sehingga mutu pelayanannya dinilai Baik. 3. Yulianus Sarira 2013 Analisis Indeks Kepuasan Penelitian dilakukan pada Menggunakan Nilai Rata- rata Dari hasil penelitian kinerja 51 Masyarakat Terhadap Pelayanan Publik Pada Dinas Kependudu kan Dan Catatan Sipil Di Kota Makassar. masyarakat yang menggunakan layanan Dinas Kependuduka n Dan Catatan Sipil Di Kota Makassar. Tertimbang tiap unsur pelayanan untuk memperoleh nilai IKM. aparatur pemerintah telah berjalan dengan baik dimana didapatkan hasil Indeks Kepuasan Masyarakat dengan mutu pelayanan B dan nilai setelah dikonveksi 79.386 serta nilai interval 3,0603. 4. Andi Supriadi 2012 Analisis Pelayanan Publik di Kantor Kecamatan Gunung Sari Kabupaten Serang. Penelitian ini dilakukan pada masyarakat di kecamatan Gunung Sari Kabupaten Serang. Analisis data deskriptif. Hasil dari perhitungan yang telah dilakukan menunjukkan bahwa dari kelima dimensi kualitas pelayanan tersebut masing- masing skornya adalah negatif. Artinya, semua nilai ekspektasi masyarakat lebih besar dari persepsi 52 masyarakat itu sendiri mengakibatka n jarak antara keduanya. 5. Nova Dwi Syariani 2011 Analisis Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan PDAM di Kota Padang Panjang. Penelitian dilakukan pada masyarakat yang menggunakan pelayanan PDAM di Kota Padang Panjang. Menggunakan Nilai Rata- rata Tertimbang tiap unsur pelayanan untuk memperoleh nilai IKM. Berdasarkan data yang diperoleh didapatkan hasil Nilai Indeks Kepuasan adalah B Baik. Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat tertinggi terjadi pada unsur kepastian jadwal pelayanan dan Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat terendah terjadi pada unsur kepastian biaya pelayanan. 6. Situmorang et al. 2009 Analisa Survey Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap Jumlah sampel yang diambil sebanyak 150 orang dari jumlah masyarakat yang Menggunakan Nilai Rata- rata Tertimbang tiap unsur pelayanan untuk Hasil penelitian menunjukkan bahwa Nilai Indeks Kepuasan 53 Unit-unit Pelayanan Publik Pemerintah Studi Kasus Kabupaten Serdang Bedagai menerima pelayanan pemerintah di Kabupaten Serdang Bedagai. memperoleh nilai Indeks Kepuasan Masyarakat. Masyarakat setelah dikonversika n adalah 72,03. Sehingga dapat diketahui bahwa mutu pelayanan dan kinerja pelayanan pemerintah di Kabupaten Serdang Bedagai secara keseluruhan pada tahun 2009 adalah ”B” yaitu Baik.

2.6 Kerangka Pemikiran