Selain dipengaruhi oleh beberapa faktor diatas, kinerja harus dilakukan sesuai dengan wewenang dan tanggungjawab masing-masing dalam rangka pencapaian
tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi yang bersangkutan dan pelaksanaannya dilakukan secara legal dan sesuai dengan moral etika.
Kinerja merupakan suatu fungsi dari motivasi dan kemampuan. Untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan, seseorang seharusnya memiliki derajat
kesediaan dan tingkat kemampuan tertentu. Kesediaan dan keterampilan seseorang tidaklah cukup efektif untuk mengerjakan sesuatu tanpa pemahaman
yang jelas tentang apa yang akan dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya. Kinerja merupakan perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi
kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan. Kinerja karyawan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam upaya
perusahaan untuk mencapai tujuannya Hersey and Blanchard:1993.
2.2.2 Standar Kinerja
Untuk mengetahui kinerja karyawan, harus ditetapkan standar terlebih dahulu. Menurut Wibowo 2010:74 Standart kinerja merupakan pernyataan
tentang situasi yang terjadi ketika sebuah pekerjaan yang dilakukan karyawan untuk menyelesaikan pekerjaannya sesuai tujuan perusahaan. Standart kinerja
diperlukan untuk membimbing perilaku karyawan agar dapat melaksanakan standart yang telah dibuat. Tujuan yang sudah ditetapkan pemimpin disampaikan
dengan bukti tertulis kepada karyawan disertai dengan langkah-langkah yang harus dilakukan. Standart kinerja merupakan bagian penting dalam proses
perencanaan manajemen kinerja. Penetapan dan implementasi standart kinerja harus melibatkan perusahaan. Standart kinerja menjelaskan tentang cara
Universitas Sumatera Utara
dilaksanakan pekerjaan kinerja menjadikan pekerjaan dapat diselesaikan secara efektif dan efisien. Penilaian terhadap kinerja dapat digunakan sebagai tolak ukur
oleh perusahaan. Sayle Strauss dalam Gomez: 2000:47 mengatakan : in effect, the
standard established a target, and at the and of the target periode week, month, year both manager and boss can compare the expected standar of performance
with actual level of achivement”. Pernyataan tersebut menjelaskan bahwa standard merupakan tolak ukur yang dapat digunakan baik oleh manajeratau
pimpinan untuk membandingkan kinerja yang diharapkan dengan pencapaian tingkat kinerja nyata pada akhir suatu periode baik mingguan, bulanan, maupun
tahunan. Menurut Achmad S. Ruky 2001:153 standart kinerja adalah standart hasil
kerja. Standart hasil kerja biasanya diterapkan dalam bentuk sebuah sasaran atau target yang harus dicapai untuk suatu periode tertentu. Kedua faktor penentu
standart kinerja yakni sasaran dan target bukan merupakan ukuran yang ideal tetapi merupakan standart dan tolak ukur yang realistis. Realistis maksudnya
sesuai dengan keadaan sehingga dapat dicapai oleh karyawan sesuai tujuan perusahaan. Meskipun penetapan standart kinerja harus dilakukan secara realistis
tetapi juga masih penuh tantangan. Hal ini bertujuan agar terjadi pembelajaran positif bagi karyawan.
Jadi, standart kinerja dapat dijadikan sebuah dasar untuk menilai kinerja seseorang melalui evaluasi yang dilakukan secara periodik. Standart kinerja dapat
pula dijadikan sebuah pertanggungjawaban terhadap apa yang telah dilakukan, apakah sudah sesuai dengan pekerjaan yang telah dipercayakan kepada seseorang
Universitas Sumatera Utara
tersebut. Standart kinerja untuk masing-masing orang mempunyai perbedaaan sesuai dengan jenis pekerjaan, organisasi, atau profesi. Standart kinerja merujuk
pada tujuan organisasi yang dijabarkan dalam tugas-tugas fungsional. Dalam melihat kinerja seseorang, dapat dilakukan dengan melihat kemampuan karyawan
dalam melaksanakan faktor-faktor kinerja sebagaimana disebutkan Dale Futwengler 2002:86 seperti kecepatan, kualitas, layanan nilai, keterampilan
interpersonal, mental untuk sukses, terbuka untuk berubah, kreativitas, inisiatif,
perencanaan, dan organisasi. 2.2.3 Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja merupakan suatu elemen penting guna mengembangkan sebuah organisasi secara efektif dan efisien karena dengan adanya kebijakan
penilaian kinerja ini berarti organisasi telah memanfaatkan dengan baik sumber daya manusia yang mereka miliki.Hasibuan 2000:86 mendefenisikan penilaian
kinerja sebagai kegiatan manajer untuk mengevaluasi karyawan serta menetapkan kebijaksanaan selanjutnya. Dinyatakan pula bahwa penilaian kinerja adalah rasio
hasil kerja nyata dengan kualitas maupun kuantitas yang dihasilkan setiap karyawan.
Dalam proses penilaian kinerja, pihak manajemen yang diberi tugas untuk melakukan penilaian terhadap kinerja karyawan harus menyiapkan instrumen
penilaian dengan indikator-indikator yang sesuai dengan bidang pekerjaan masing-masing karyawan. Banyak metode penilaian yang dapat dipilih dan itu
disesuaikan dengan kebutuhan dan kepentingan dari perusahaan. Hasil penilaian selanjutnya dapat dijadikan umpan balik seperti untuk promosi jabatan,
penyelenggaraan pelatihan atau pemberian penghargaan. Disamping itu, penilaian
Universitas Sumatera Utara
kinerja juga dapat dipergunakan untuk membangun dan memantau rencana masa depan dan tujuan sealanjutnya yang akan diraih serta menghargai aspirasi karir
karyawan diperusahaan. Menurut Robbins 2006:52, ada beberapa Indikatordalam penilaian
kinerja karyawan, yaitu: a.
Kualitas Pekerjaan Kualitas pekerjaan dapat diukur dari persepsi karyawan terhadap kualitas
pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan tugas terhadap keterampilan dan kemampuan karyawan.
b. Kuantitas Pekerjaan
Kuantitas pekerjaan merupakan jumlah yang dihasilkan yang dinyatakan dalam istilah seperti jumlah unit, jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan.
c. Ketepatan Waktu
Ketepatan waktu merupakan tingkat aktivitas diselesaikan pada awal waktu yang dinyatakan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta
memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas lain. d.
Efektivitas Efektivitas merupakan tingkat penggunaan sumber daya organisasi tenaga,
uang, teknologi, bahan baku dimaksimalkan dengan maksud menaikkan hasil dari setiap unit dalam penggunaan sumber daya.
e. Kemandirian
Kemandirian merupakan tingkat seorang karyawan yang nantinya akan dapat menjalankan fungsi kerjanya komitmen kerja dalam menjalankan setiap
tanggungjawab yang diberikan perusahaan kepada karyawan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
2.2.4 Manfaat Penilaian Kinerja