Sejalan dengan itu, Finch dan Crunkliton dalam Edy Sutrisno, 2009:204 mengartikan kompetensi sebagai penguasaan terhadap suatu tugas, keterampilan,
sikap, dan apresiasi yang diperlukan untuk menunjang keberhasilan.Hal tersebut menunjukkan bahwa kompetensi mencakup tugas, keterampilan, sikap, dan
apresiasi yang harus dimiliki oleh SDM organisasi untuk dapat melaksanakan tugas-tugas pekerjaan sesuai dengan yang dibebankan oleh organisasi.
Kompetensi yang harus dikuasai oleh SDM perlu dinyatakan sedemikian rupa agar dapat dinilai, sebagai wujud hasil pelaksanaan tugas yang mengacu pada
pengalaman langsung.Penilaian terhadap pencapaian kompetensi perlu dilakukan secara objektif berdasarkan kinerja para karyawan yang ada didalam
organisasidengan bukti penguasaan mereka terhadap pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap sebagai hasil bealajar.
2.1.2 Aspek-Aspek Kompetensi
Menurut Gordon dalam Edy Sutrrisno, 2009:204 ada beberapa aspek yang terkandung dalam konsep kompetensi, yaitu:
1. Pengetahuan knowledge, adalah kesadaran dalam bidang kognitif.
Misalnya seorang karyawan mengetahui cara melakukan identifikasi belajar dan bagaimana melakukan pembelajaran yang baik sesuai dengan
kebutuhan yang ada diperusahaan. 2.
Pemahaman understanding, adalah kedalaman kognitif dan afektif yang dimiliki oleh individu. Misalnya, seorang karyawan dalam melaksanakan
pembelajaran harus mempunyai pemahaman yang baik tentang karakteristik dan kondisi kerja secara efektif dan efisien.
Universitas Sumatera Utara
3. Kemampuan skill, adalah sesuatu yang dimiliki oleh individu untuk
melaksanakan tugas atau pekerjaan yang dibebankan kepadanya. Misalnya, kemampuan karyawan dalam memilih metode kerja yang
dianggap lebih efektif dan efisien. 4.
Nilai value, adalah suatu standar perilaku yang telah diyakini dan secara psikologis telah menyatu dalam diri seseorang.Misalnya, standar perilaku
para karyawan dalam melaksanakan tugas kujujuran, keterbukaan, demokratis, dan lain-lain.
5. Sikap attitude, yaitu perasaan senang-tidak senang, suka-tidak suka
atau reaksi terhadap suatu rangsangan yang datang dari luar. Misalnya, reaksi terhadap krisis ekonomi, perasaan terhadap kenaikan gaji, dan
sebagainya. 6.
Minat interest, adalah kecenderungan seseorang untuk melakukan suatu perbuatan. Misalnya, melakukan suatu aktivitas kerja.
2.1.3KomponenKompetensi
Memiliki SDM adalah keharusan bagi perusahaan. Mengelola sumber daya manusia berdasarkan kompetensi diyakini bisa lebih menjamin keberhasilan
mencapai tujuan. Sebagian besar perusahaan memakai kompetensi sebagai dasar dalam memilih orang, mengelolah kinerja, pelatihan dan pengembangan, serta
pemberian kompensasi. Kesuksesan sesorang dalam bekerja atau dapat dikatakan berkinerja lebih
baik, dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor baik dari dalam dirinya sendiri internal maupun dari luar eksternal.Namun demikian, banyak terjadi ditempat
pekerjaan, seseorang harus mempunyai kemampuan spesifik dan profesional,
Universitas Sumatera Utara
tetapi belum tentu orang tersebut dapat bekerja atau mempunyai kinerja tinggi lebih baik.
Menurut Moeheriono 2012:17 kompetensi seseorang sangat besar dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik dari dalam internal maupun dari luar
eksternal, antara lain sebagai berikut: a.
Bakat bawaan, bakat yang sudah ada dan melekat sejak mereka dilahirkan. b.
Motivasi kerja yang tinggi. c.
Sikap, motif, dan nilai cara pandang. d.
Pengetahuan yang dimiliki baik dari pendidikan formal maupun non formal pelatihan, course, panel dan lain-lain, keterampilan atau keahlian yang
dimiliki, serta lingkungan hidup dari kehidupan mereka sehari-hari. Terdapat lima aspek dalam komponen kompetensi menurut Spencer and
Spencer dalam Edy Sutrisno, 2009:206, yaitu: 1.
Motives adalah sesuatu dimana seseorang secara konsisten berpikir sehingga ia melakukan tindakan. Misalnya, orang memiliki motivasi berprestasi secara
konsisten mengembangkan tujuan-tujuan yang memberi tantangan pada dirinya dan bertanggung jawab penuh untuk mencapai tujuan tersebut serta
mengharapkan feedback untuk memperbaiki dirinya. 2.
Traits adalah watak yang membuat orang untuk berperilaku atau bagaimana seseorang merespon sesuatu dengan cara tertentu. Misalnya, percaya diri,
kontrol diri, stress atau ketabahan. 3.
Self concept adalah sikap dan nilai-nilai yang dimiliki seseorang. Sikap dan nilai di ukur melalui tes kepada responden untuk mengetahui bagaimana nilai
yang dimiliki seseorang, apa yang menarik bagi seseorang melakukan sesuatu.
Universitas Sumatera Utara
Misalnya, seseorang yang dinilai menjadi pimpinan seyogianya memiliki perilaku kepemimpinan sehingga perlu adanya tes tentang leadership ability.
4. Knowledge adalah informasi yang dimiliki seseorang untuk bidang tertentu.
Pengetahuan merupakan kompetensi yang kompleks. Skor atas tes pengetahuan sering gagal untuk memprediksi kinerja sumber daya manusia karena skor
tersebut tidak berhasil mengukur pengetahuan dan keahlian seperti apa seharusnya dilakukan dalam pekerjaan. Tes pengetahuan mengukur
kemampuan peserta tes untuk memilih jawaban yang paling benar, tetapi tidak bisa melihat apakah seseorang dapat melakukan pekerjaan berdasarkan
pengetahuan yang dimiliki. 5.
Skill adalah kemampuan untuk melaksanakan suatu tugas tertentu baik secara fisik ataupun mental. Misalnya seorang relationship officer harus memiliki
kemampuan dalam berkomunikasi dan berpikir analitis. Komponen kompetensi seperti motif, karakter pribadi, dan konsep diri
dapat meramalkan suatu perilaku tertentu yang pada akhirnya akan muncul sebagai prestasi kerja. Kompetensi juga selalu melibatkan intensi kesengajaan
yang mendorong sejumlah motif atau karakter pribadi untuk melakukan suatu aksi menuju terbentuknya suatu hasil yang dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.1 Komponen-Komponen Kompetensi
Niat Tindakan
Hasil
Sumber: Edy Sutrisno 2009 Motif
Karakter Pribadi Konsep Diri
Pengetahuan yang diimiliki PerilakuSkill
Prestasi Kerja
Universitas Sumatera Utara
2.1.4ManfaatKompetensi
Menurut Rylatt dan Lohan dalam Moeheriono, 2012:54 kompetensi memberikan beberapa manfaat kepada karyawan dan organisasi. Manfaat-manfaat
tersebut, yaitu: 1.
Karyawan Manfaat-manfaat kompetensi bagi karyawan, yaitu:
a. Kejelasan relevansi proses pembelajaran sebagai pemegang jabatan agar
mampu untuk mentransfer keterampilan, nilai, kualifikasi dan potensi pengembangan karir.
b. Adanya kesempatan bagi karyawan untuk mendapatkan program peningkatan
kompetensi melalui program-program pengembangan karyawan yang disusun oleh perusahaan.
c. Penempatan sasaran sebagai sarana pengembangan karir.
d. Kompetensi yang ada sekarang dan manfaatnya akan dapat memberikan nilai
tambah pada pembelajaran dan pengembangan karyawan itu sendiri. e.
Pilihan perubahan karir yang lebih jelas. Untuk berubah pada jabatan baru, karyawan dapat membandingkan kompetensinya dengan persyaratan
kompetensi pada jabatan yang baru. Kompetensi baru yang dibutuhkan mungkin hanya berbeda 10 dari yang telah dimilikinya.
f. Penilaian kinerja yang lebih objektif dan umpan balik berbasis standar
kompetensi yang ditentukan dengan jelas. g.
Meningkatkan keterampilan dan market ability sebagai karyawan.
Universitas Sumatera Utara
2. Organisasi
Manfaat-manfaat kompetensi bagi organisasi, yaitu: a.
Pemetaan yang akurat dan objektif mengenai kompetensi tenaga kerja yang dibutuhkan.
b. Meningkatkan efektivitas rekruitmen dengan cara menyesuaikan kompetensi
yang diperlukan dalam pekerjaan dengan yang dimiliki pelamar kerja. c.
Pendidikan dan pelatihan difokuskan pada kesenjangan keterampilan dan persyaratan keterampilan perusahaan yang lebih khusus.
d. Akses pada pendidikan dan pelatihan yang lebih efektif dari segi biaya
berbasis kebutuhan industri dan identifikasi penyedia pendidikan dan pelatihan internal dan eksternal berbasis kompetensi yang diketahui.
e. Pengambil keputusan dalam organisasi akan lebih percaya diri karena
karyawan telah memiliki keterampilan yang akan diperoleh dalam pendidikan dan pelatihan.
f. Penilaian pada pembelajaran sebelumnya dan penilaian hasil pendidikan serta
pelatihan akan lebih reliable dan konsisten. g.
Mempermudah terjadinya perubahan melalui identifikasi kompetensi yang diperlukan untuk mengelola perubahan.
2.2 Kinerja Karyawan 2.2.1 Pengertian Kinerja Karyawan