terhadap kemampuan kognitif Fisika siswa pada sub pokok bahasan Hukum Kirchoff.
F
AB
= 0,4552
F
0.05; 1.86
= 3,95.
2. Uji Lanjut Anava
Uji lanjut anava komparasi ganda digunakan sebagai tindak lanjut dari analisis variansi. Anava hanya dapat mengetahui ditolak atau diterimanya
hipotesis nol. Hal ini berarti, jika hipotesis nol ditolak, maka belum dapat diketahui rerata mana yang berbeda. Karena jika hipotesis nol ditolak, maka
diperoleh kesimpulan bahwa paling sedikit terdapat satu rerata yang berbeda dengan rerata lainnya. Tujuan uji lanjut anava ini untuk mengetahui lebih lanjut
rerata yang berbeda dan yang sama. Uji lanjut anava pada penelitian ini menggunakan metode komparasi ganda metode Scheffe. Berikut ini tabel
rangkuman komparasi ganda. Tabel 4.8. Rangkuman Komparasi Rerata Pasca Analisis Variansi
Komparasi Ganda
Rerata Statistik Uji
1 1
j i
G j
i ij
n n
Rk X
X F
Harga Kritik
P
i
X
j
X A
1
vs A
2
B
1
vs B
2
49,8889 50,1818
47,8889 46,8571
0,4285 1,1256
3,95 3,95
0.05 0.05
Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 38 halaman 187. a. Komparansi Rerata Antar Baris
F
A
= 0,4285
F
0.05; 1.86
= 3,95, maka H diterima. Hal ini menunjukkan
tidak ada perbedaan rerata antar baris yang signifikan antara baris A
1
penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan baris A
2
penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap kemampuan kognitif Fisika siswa
pada sub pokok bahasan Hukum Kirchoff. Rerata kemampuan kognitif Fisika siswa yang diberi pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT
adalah
X
A1
= 49,8889 dan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
X
A2
= 47,8889. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan model
pembelajaran kooperatif tipe TGT memberikan pengaruh lebih baik terhadap kemampuan kognitif Fisika siswa dari pada model pembelajaran kooperatif tipe
STAD. b. Komparansi Rerata Antar Kolom
F
B
= 1,1256
F
0.05; 1.86
= 3,95, maka H diterima. Hal ini menunjukkan
tidak ada perbedaan rerata antar kolom yang signifikan antara kolom B
1
motivasi belajar siswa kategori tinggi dan kolom B
2
motivasi belajar siswa kategori rendah terhadap kemampuan kognitif Fisika siswa pada sub pokok bahasan
Hukum Kirchoff. Rerata kemampuan kognitif Fisika siswa yang mempunyai motivasi belajar Fisika kategori tinggi adalah
X
B1
= 50,1818 dan siswa yang mempunyai motivasi belajar Fisika kategori rendah adalah
X
B2
=.46,8571 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siswa yang mempunyai motivasi belajar
kategori tinggi memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap kemampuan kognitif Fisika dari pada siswa yang mempunyai motivasi belajar kategori
rendah.
E. Pembahasan Hasil Analisis Data