C. Pengujian Prasyarat Analisis
1. Uji Normalitas
a. Kelompok Eksperimen
Dari hasil analisis data menggunakan uji Liliefors diperoleh harga L
obs
= 0,9222, sedangkan untuk
45
n
pada taraf signifikasi 5 harga L
0.05; 45
= 0,1321, karena
45 ;
05 .
L L
obs
maka diperoleh keputusan uji bahwa Ho
ditolak, berarti sampel dalam penelitian ini berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat lampiran 33 halaman
172. b.
Kelompok Kotrol Dari hasil analisis data menggunakan uji Liliefors diperoleh harga
L
obs
= 0,1185, sedangkan untuk
45
n
pada taraf signifikasi 5 harga L
0.05; 45
= 0,1321, karena
45 ;
05 .
L L
obs
maka diperoleh keputusan uji bahwa Ho ditolak, berarti sampel dalam penelitian ini berasal dari populasi yang
berdistribusi normal. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat lampiran 34 halaman 173.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel berasal dari populasi yang homogen atau tidak homogen. Uji homogenitas menggunakan
Uji Bartlett diperoleh harga statistik uji
2 hitung
= 2,6085, sedangkan
2 tabel
pada taraf signifikansi 0,05 adalah
2 0.05; 1
= 3,841, karena
2 hitung
tidak melebihi
2 0,05;1
, maka Ho diterima, hal ini menunjukkan bahwa sampel berasal dari populasi yang homogen. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 35
halaman175 .
D. Pengujian Hipotesis
1. Uji Hipotesis dengan Anava Dua Jalan
Data-data yang diperoleh dari hasil penelitian berupa nilai motivasi belajar siswa dan nilai kemampuan kognitif Fisika siswa pada sub pokok bahasan
Hukum Kirchoff dianalisis dengan analisis variansi dua jalan dengan frekuensi sel tak sama, dan dilanjutkan uji lanjut Anava dengan metode Scheffe untuk Ho yang
ditolak. Hasil dari anava dapat dilihat pada lampiran 37 halaman 180. Berdasarkan hasil analisis data dapat dilihat rangkuman analisis data variansi yang telah
dilakukan pada tabel 4.7. Tabel 4.7. Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan dengan Frekuensi Sel Tak
Sama
Sumber Variansi Jk
dk Rk
F P
Efek Utama A baris
33,2779 1
33,2779 0,15843
0,05 B kolom
2996,1008 1
2996,1008 14,2661 0,05
Interaksi AB 95,6125
1 95,6125
0,4552 0,05
Kesalahan Ralat 18064,4167
86 210,0514
- -
Total 21189,4079
89 -
- -
Dari hasil analisis data dan tabel rangkuman analisis variansi di atas dapat terlihat bahwa
01
H
dan
02
H
ditolak tetapi
03
H
diterima. Keputusan ini diperoleh dari hasil
Hitung
F
dikonsultasikan tabel
Ta bel
F
sebagai berikut. F
A
= 0,15843 F
0.05; 1.86
= 3,95 F
B
= 14,2661 F
0.05; 1.86
= 3,95 F
AB
= 0,4552 F
0.05; 1.86
= 3,95 Dari keterangan di atas maka dapat dibuat kesimpulan seperti berikut:
a. H
0A
diterima atau H
1A
ditolak, berarti tidak ada perbedaan pengaruh antara penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan TGT terhadap
kemampuan kognitif Fisika siswa pada sub pokok bahasan Hukum Kirchoff.
F
A
= 0,15843
F
0.05; 1.86
= 3,95 b. H
0B
ditolak atau H
1B,
diterima berarti ada perbedaan pengaruh antara motivasi belajar siswa kategori tinggi dan rendah terhadap kemampuan kognitif Fisika
siswa pada sub pokok bahasan Hukum Kirchoff.
F
B
= 14,2661
F
0.05; 1.86
= 3,95
c. H
0AB
diterima atau H
1AB
ditolak
,
berarti tidak ada interaksi antara pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif dan motivasi belajar siswa
terhadap kemampuan kognitif Fisika siswa pada sub pokok bahasan Hukum Kirchoff.
F
AB
= 0,4552
F
0.05; 1.86
= 3,95.
2. Uji Lanjut Anava