65
Preservasi lahan Pemanfaatan lahan sempit dengan
mempertimbangkan efisiensi lahan.
II.5.4 Studi Banding Arsitektur Tema Sejenis 1. Menara Mesiniaga, Malaysia
Bangunan ini dirancang dengan tetap mempertahankan konsep ramah
lingkungan dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan. Untuk itu, menara ini menggunakan banyak kanopi, kisi-kisi. Dapat dilihat pada gambar 2.14.
Hitechniaga Tower setinggi 8 lantai dirancang dengan style modern dan bertemakan Bioklimatik. Pada bagian puncak Tower terdapat kisi-kisi yang
memayungi ruangan di bawahnya. Kemudian setiap lantai diberi kanopi yang cukup lebar untuk menepis sinar matahari.
Yeang mendesain bangunan sebagai filter lingkungan. Dengan menggunakan pendekatan model bangunan tradisional Malaysia, Yeang
menciptakan suatu transisi dan evolusi dengan sentuhan modern. Visinya untuk membuat kota dengan taman tropis diwujudkan dengan hubugan antara bangunan,
lansekap, dan iklim. Sehingga bangunan tinggi mesiniaga bertransformasi menjadi ekosistem dalam sebuah kota. Konsep Yeang dalam Mesiniaga diantaranya adalah
sky garden yang melayani setiap unit lantai, lansekap spiral vertical, jendela dengan penutup bayangan di timur barat, curtain wall glazing di utara selatan, single core
Gambar 2.31 Suasana Eksterior Menara Mesiniaga
Universitas Sumatera Utara
66
di timur, toilet yang menggunakan ventilasi alami, dan balkon spiral dengan pintu geser yang tinggi.
Menara Mesiniaga juga menjadi lebih efisien karena infrastruktur bangunan [service core] yang biasanya di tengah bangunan ditarik ke tepi timur sehingga
ruang kerja bisa lebih leluasa dan gang untuk sirkulasi lebih sedikit. Yeang menempatkan inti bangunan [service core]- tangga, lift, toliet dan mekanikal,
elektrikal dan plumbing-di sisi yang paling banyak menerima sengatan matahari yakni timur gedung. Namun yang paling menarik adalah tampilnya dua taman di
awan yang mengelilingi bangunan Taman itu memberikan efek bayangan dan amat kontras dengan permukaan
dinding dari aluminium dan baja. Struktur bangunan dari rangka beton bertulang yang dilubangi dua jenis penangkis matahari, dinding baja dan kaca, sejalan dengan
podium dan puncak gedung dari metal, mampu menghadirkan citra high tech. bangunan ini memiliki tiga bagian struktur. Pertama, bagian kaki dengan unsur
panggung yang hijau. Kedua, bagian badan dengan balkon- balkon taman berjenjang berbentuk spiral dan selubung kisi- kisi yang memberikan bayangan
pada ruang kantor. Ketiga, bagian kepala yang berisi fasilitas rekreasi yaitu kolam renang dan sun roof. Yeang menyebut pendekatannya dengan gedung jangkung
bioklimatik yang memberikan kontrol iklim yang peka terhadap hemat energi, Gambar 2.32 Perspektif Menara Mesiniaga dan Ground Plan
Universitas Sumatera Utara
67
termasuk di dalamnya penggunaan unsur hijau, pengudaraan dan pencahayaan alami secara intensif.
Gambar 2.33 Konsep sky garden pada Menara Mesiniaga Penggunaan tanaman untuk penghijauan telah umum dikenal. Namun
penggunaannya pada bangunan tinggipencakar langit merupakan sesuatu yang baru dan tidak umum. Pemanfaatan unsur penghijauan pada bangunan tinggi akan
memberikan kontribusi terhadap estetika, ekologi, penghematan enerji, selain juga sebagai tanggapan terhadap kondisi iklim setempat angin, matahari, hujan. Ide ini
diilhami dari rumah tradisional dan keinginan untuk mengangkat taman kota dalam wujud vertikal, sehingga lebih ramah terhadap manusia mata dan pikiran, alam
dan lingkungan, serta tidak menambah kerusakan ozon yang lebih parah akibat bangunan tinggi lainnya yang sudah ada sejak dulu.
Tamanlansekap pada balkon, maupun pada sky court atau garden in the sky memungkinkan hawa sejuk masuk ke dalam ruang dan dapat memberikan nuansa
yang berbeda dalam ruang. Warna tanaman dapat menyejukkan pandangan, menghilangkan kepenatan yang dirasakan sehari-hari, serta menghilangkan
kejenuhan dari benda mati yang ada di sekeliling. Bau tanah dan tanaman yang
Universitas Sumatera Utara
68
Sky Court basah membawa pikiran dan perasaan untuk lepas dan terbang menuju tempat yang
tenang dan damai. Bangunan ini menjadi sangat berbeda dengan bangunan tinggi pada umumnya. Pipa saluran air hujan dibuat sedemikian rupa secara melingkar dan
lebih ekstrim. Kenampakan ini sama seperti pada bangunan Tokyo Nara Tower di Jepang, menara 80 lantai, yang menggunakan lansekap vertikal berbentuk spiral
dikenal dengan istilah spiraling vertical landscape. Lansekap vertikal ini dilengkapi dengan saluran pipa air hujan yang lurus sesuai dengan bentuk taman
dan dipergunakan untuk mengairimenyirami taman. Ini merupakan penghematan enerji air. Pelindung tanaman dari sinar matahari pada sky court juga berfungsi
sebagai penyerap tenaga matahari yang kemudian disalurkan ke pusat enerji menjadi sumber enerji bangunan.
Pembuatan sky court pada puncak menara ini merupakan hal yang sangat unik dan baru. Umumnya, pada puncak bangunan difungsikan sebagai helipad,
maupun sebagai bagian ruang yang tidak memiliki nilai estetika karena biasanya difungsikan sebagai tempat utilitas bangunan outdoor. Kalaupun pada puncak
bangunan tersebut ditata, cenderung hanya sebagai mahkota hiasan yang hanya bisa dinikmati dari luar Kesimpulan: Bangunan sebagai filter lingkungan dan
Atap Gymnasium
Gambar 2.34 Penggunaan sky court pada Puncak Mesiniaga Tower
Universitas Sumatera Utara
69
bertransformasi menjadi ekosistem dalam sebuah kota melalui konsep bangunan yang berkelanjutan.
2. ACROS Fukuoka, Jepang ACROS Fukuoka merupakan sebuah gedung perkantoran dengan dua sisi
yang sangat jelas berebeda, di satu sisi kelihatan seperti gedung perkantoran yang konvensional dengan dinding kaca, tetapi disisi yang lainnya terdapat atap berteras-
teras yang sangat besar yang bergabung dengan sebuah taman. Kebun yang berteras-teras tersebut mencapai 60 meter diatas tanah, terdiri dari 35.000 tanaman
dari 76 spesies. Sebuah atrium berbentuk setengah lingkaran yang besar dan lobby berbentuk segitiga menyediakan kekontrasan dari penghijauan, di dalam ruang-
ruang ini terdapat symphony hall, kantor dan toko-toko. Acros Fukuoka dibangun setelah bangunan kantor administrasi pemerintah
daerah Fukuoka sebagai gaya masa depan dari satu kompleks komersil pada Maret 1993. Penetapan-penetapan komersil dan fasilitas-fasilitas budaya seperti hallaula
simponi dan hallaula konferensi internasional dengan rapi dan dengan lengkap dibangun di dalam gedung. Acros Fukuoka, nama yang datang dari ctachword
Fukuoka, jalan lintas dari Asia, kini berfungsi sebagai satu perpaduan budaya. Pada sisi jalan raya, bangunan dirancang dengan gaya kantor dengan menggunakan
dinding kaca. Pada sisi lain, sisi utara bangunan mengadopsi gaya taman bertingkat untuk digabungkan dengan kebun raya. Bangunan ini telah mendirikan suatu
kombinasi gaya dan konsep yang berbeda dari disain pada satu bangunan.
1 2
3
Universitas Sumatera Utara
70
Gambar 2.35 Suasana ACROS Fukuoka, Jepang dari Berbagai Sisi Bangunan tersebut didirikan dengan sisa ruang kosong yang ada di pusat
kota, jadi sang arsitek Emilio Ambasz Associates, menciptakan sebuah rancangan untuk memelihara ruang hijau sebanyak mungkin, sementara itu tetap
menempatkan sebuah gedung perkantoran yang besar di dalamnya. Sebagai tambahan, green roof mengurangi konsumsi energi dari sebuah gedung, karena
green roof tersebut memepertahankan temperatur didalam lebih konstan dan lebih nyaman. Green roof juga dapat menangkap air hujan yang jatuh dan mendukung
kehidupan burung-burung dan serangga. Bangunan ini merupakan sebuah kesuksesan di jepang. Fasade selatannya digunakan oleh banyak orang sebagai
tempat beristirahat, berolahraga atau melakukan latihan, mendapatkan view sebuah kota dan sebuah pelabuhan dibelakangnya.
Keterangan Gambar 1.
Tampak Selatan Acrros Fukuoka 5. Tampa katas berteras-teras
2. Perspektif Across Fukuoka pada skala urban city 6. Potongan meling Gedung across Fukuoka
3. Sisi gedung yang menghadap sungai
7. Atap berteras sebagai green roof 4.
Groun Plan Across Fukuoks 8. Detail potongan atap berteras
4 5
6 7
8
Universitas Sumatera Utara
71
Gambar 2.36 Suasana Interior ACROS Fukuoka, Jepang Bangunan kompleks perkantoran ini merupakan pemecahan terhadap
masalah urban ruang terbuka. Dengan kepadatan pembangunan fisik yang tinggi, arsitek mencoba menghadirkan bangunan yang dapat mengakomodasi fungsi privat
sekaligus publik. Di sebelah utara yang menghadap jalan utama, dibuat fasade bangunan yang modern. Di sebelah selatan yang menghadap ruang terbuka, dibuat
atap teras yang menyerupai sengkedan. Setiap lantai mempunyai taman yang berfungsi untuk meditasi dan relaksasi. Desain yang menampilkan unsur tanaman
ke dalam bangunan ini berfungsi sebagai pemecah kesan keras pada bangunan. Dengan integrasi terhadap unsur lingkungan, bangunan ini turut menurunkan suhu
mikro di sekitarnya. Kesimpulan: Bangunan berperan dalam menurunkan suhu mikro kawasan
disekitarnya. Atap hijau menjadi elemen arsitektur yang mempunyai nilai positif bagi bangunan dan lingkungannya.
Universitas Sumatera Utara
72
3. ANTI-SMOG – Paris
Anti-Smog adalah proyek urban pasca-industri yang dirancang oleh Petite Ceinture dan kanal de lOurcq yang berada di Paris Gambar2.20 . Ini adalah
bangunanyang didedikasikan untuk mempromosikan inovasi terakhir pada tema pembangunan berkelanjutan di daerah perkotaan dalam hal transportasi. Perannya
adalah untuk menerapkan semua energi terbarukan untuk melawan asap Paris. asap ini asap + kabut berwarna kebiruan kemerahan kabut. Yang merupakan hasil dari
kondensasi air kabut dari debu ditangguhkan dan keberadaan ozon di troposfer. Asap yang dihasilkan sebagian besar oleh pembakaran bahan bakar fosil dan terdiri
dari gas belerang seperti sulfur dioksida selain debu di mana uap air yang terkandung dalam kondensat kabut itu sendiri. cloud fotokimia ini dikaitkan dengan
banyak efek yang merugikan bagi kesehatan asma, infark, AVC dan lingkungan hujan asam, gesekan bangunan. Oleh karena itu proyek ini bertujuan menciptakan
sebuah arsitektur baru mampu memberikan manfaat bagi lingkungan sekitarnya.
Gambar 2.37 Site Plan Anti-Smog, Paris
Universitas Sumatera Utara
73
URBAN VECTOR XYZ Anti-Smog merupakan prototipe ekologi auto-sufficient, reaktif terhadap
lingkungannya dan dirancang pada vektor perkotaan Euclidean dengan tiga sumbu: Pada sumbu X, Canal de lOurcq:
Dengan Canal Saint - Denis , Bassin de la Villette dan Canal Saint - Martin , Canal de l Ourcq merupakan penghubung dari beberapa kanal Paris, memiliki panjang
130 km. Ini adalah bagian linear dan lambang ditangguhkan atas air antara Rotonde de Nicolas Ledoux tempat yang terletak Stalingrad dan Parc de la Villette yang
ditandai dengan red folies yang dirancang oleh American architect Bernard Tschumi. Canal de lini Ourcq dimulai pada Bassin de la Villette kedua oleh sebuah
jembatan, dengan berat 85 ton yang dibangun pada tahun 1885. Berukuran lebar 30 meter dan panjang 730 meter. Pada abad 28, Fungsi pertama adalah untuk
membentuk cadangan air minum untuk kota Paris dan juga sebagai cadangan air dinavigasi untuk Canal Saint Martin. Sampai 70-an, kabupaten telah sangat ditandai
oleh industri dan kegiatan terkait dengan penggunaan Selat Malaka. Dalam Y, jembatan kereta api dari Petite Ceinture:
Jalur dari Petite Ceinture adalah jalur kereta ganda tua yang berkeliling Paris dalam j des Maréchaux. Dioperasionalkan pada tahun 1862, sekarang sebagian besar tidak
terpakaisaat ini memiliki panjang dari kereta api antara Clichy de porte di Utara dan Victor boulevard di Selatan, akan melalui bagian timur dari kota Paris. Akses
pejalan kaki kini dilarang tetapi kereta api diselingi oleh jembatan menyajikan potensi yang sangat besar tidak hanya dalam hal transportasi umum tetapi juga
dalam hal reconversion di promenade ditanam atau Vélib. Dalam Z,pabrik pemanasan perkotaan:
Pabrik monolitik dan usang ini dari Compagnie Parisienne de Chauffage Urbain CPCU ditanam dengan cerobong asap putih menembus cakrawala Buttes
Chaumont. Menurut rencana urbanisme, maka akan diganti dengan gedung
Universitas Sumatera Utara
74
perumahan dan taman umum 1500 m² memungkinkan dibangun toko-toko seni dan kerajinan. CPCU terintegrasi dalam bawah tanah ibukota. Perusahaan ini telah
membantu sepanjang abad ke-20 untuk membatasi bagian dari impor energi fosil dengan menghasilkan pemanasan perkotaan steam dan listrik dari cogeneration
dan pembakaran sampah. Dalam XYZ:
Di persimpangan arah kereta api, proyek Anti-Smog dirancang di jantung vektor ini dengan 3 arah. Hal ini terdiri dari dua entitas museum yang berbeda dengan hasil
energi positif, yang berarti menghasilkan lebih banyak energi yang mereka konsumsi. Di satu sisi, Solar Drop adalah super-struktur di poliester dan dalam sel
photovoltaic yang treadles yang «Cage», jembatan ganda dengan material logam melintasi Canal de lOurcq. Di sisi lain, Wind Tower adalah struktur heliks incrusted
mesin angin tetap vertikal di taman kota masa depan di tepi air.
Gambar 2.38 Tampak dan Potongan Anti-Smog, Paris
Universitas Sumatera Utara
75
SOLAR DROP Pada kereta api, berasal dari taman dari Buttes Chaumont, setelah
persimpangan dari «Paris-Bestiaux» stasiun angkutan kereta tua dari the bovine menuju the butchery di kota la Villette,melewati Canal. Menangkap bawah kurva
nya jembatan rel Canal de lOurcq, Sebuah White Drop besar dengan 250 m² atap biru fotovoltaik menangkap sinar matahari untuk mengubahnya dalam energi
listrik. Seperti tubuh kapal, itu dibangun serat polyester diperkuat dengan tikungan baja menguraikan profil utamanya. Seluruh bangunan ditemukan oleh lapisan
titanium dioksida TiO2 sebagai anatase, yang oleh bereaksi terhadap sinar ultraviolet, memungkinkan untuk mengurangi polusi udara. Solar Drop, selain
menjadi sebuah bangunan auto-cleaning, akan memungkinkan untuk menyerap dan mendaur ulang oleh efek foto-katalitik awan efek tidak sehat asap terutama yang
berasal dari lalu lintas kota Paris. Selain itu, dua lengkungan ditanam menutupi sepanjang bangunan dan air hujan untuk menyediakan kebutuhan logistik dari pusat
pameran dan kantin nya. Di bawah thermo atap surya ini, ada ruang pameran dan pertemuan fungsi besar diselenggarakan di sekitar taman, a phyto-purified aquatic
lagoon. Ini adalah tempat yang didedikasikan untuk urbanities ekologi baru dan energi terbarukan. Hal ini penuh dengan pencahayaan dan tampaknya di levitasi di
atas berkat Ourcq ke lantai kaca yang membiarkan refleksi menari dari secercah air di atasnya. Struktur kantilever yang bersandar pada balok jembatan membentang
dua busur di sumbu kanal. Akses ke Solar drop dilakukan pada dua tingkat yang berbeda. Pertama, jalur masuk ganda melalui jembatan pejalan kaki yang ada di
sepanjang Cage dan menghubungkan kedua tepi kanal. Kemudian, yang kedua masuk dengan inti vertikal atau pegangan tangga Angin Menara memberikan akses
ke jembatan di 10 meter tinggi membuat tanda hubung ke Solar Drop.
Universitas Sumatera Utara
76
Gambar 2.39 Tahap Penerapan Solar Drop WINDS TOWER
Terletak di bagian bawah dari kubah dari Petite Ceinture, di lahan pabrik pemanasan kota, Wind Tower berada pada ketinggian lebih dari 45 meter. Pita
scenographical terbentang sepanjang pegangan tangga di konsol sekitar dinding melengkung pada bearing core. Core ini berkarpet layar taktil dan layar digital.
Sumbu utama menara bergerak sesuai dengan salah satu kanal untuk mengambil arah kemana angina membawa Selatan-Barat. Lapisan kristal kaca terbentang
oleh lapisan auto bearing dan dipisahkan dari dinding tirai. Struktur kedua serat polyester ini dilapisi oleh tanaman. Dari keseluruhan terlihat seperti sebuah taman
vertikal yang harmonis. Di atas bangunan,terdapat “Garden in the sky” yang menawarkan panorama yang luar biasa di kota Paris Timur.
Universitas Sumatera Utara
77
Gambar 2.40 Tahap Penerapan Wind Tower Anti-Smog merupakan eksperimentasi ekologi. Solar Drop dan Wind Tower
menerapkan teknologi yang paling canggih dalam pembangunan masyarakat kontemporer. Hasilnya positif dan memungkinkan untuk menjamin tidak hanya
fungsi pusat tetapi juga pencahayaan di malam hari dari tepi kedua Bassin de la Villette. Selain itu, proyek ini bertujuan mengurangi polusi udara dari daerah
dengan menangkap CO2 dan dengan demikian meningkatkan kualitas udara. Ini adalah proyek bermain, graft perkotaan dan benar-benar hidup. Dalam osmosis
dengan lingkungannya, itu adalah arsitektur yang berinteraksi sepenuhnya dengan konteksnya yang iklim, kimia, kinetik atau sosial untuk lebih mengurangi cetak
ekologi kami di daerah perkotaan.
Universitas Sumatera Utara
78
Gambar 2.41 Suasana Bangunan Anti-Smog Keterangan Gambar:
1. Perspektif
2. Perpektif pada malam hari 3. Perspektif
4. Detail tanaman
Universitas Sumatera Utara
79
Tabel 2.6 Kesimpulan
No Studi Banding Kesimpulan
1 Menara Mesiniaga
• Bangunan sebagai filter lingkungan dan bertransformasi menjadi ekosistem dalam sebuah kota melalui konsep
bangunan yang
berkelanjutan. • Bangunan dirancang degan tetap mempertahankan
konsep ramah lingkungan. Adanya sky garden yang melayani setiap unit lantai, lansekap spiral vertical,
jendela dengan penutup bayangan di timur barat, curtain wall glazing di utara selatan, single core di timur, toilet
yang menggunakan ventilasi alami, dan balkon spiral dengan
pintu geser
yang tinggi.
• Tersedianya fasilitas rekreasi yaitu kolam renang dan sun roof. Fasilitas ini dapat dimanfaatkan pengguna gedung
pada waktu
senggang. • Kemudahan perawatan dengan sistem bangunan
berkelanjutan. Misalnya pada tamanlansekap pada balkon dilengkap dengan saluran pipa air hujan yang lurus sesuai
dengan
bentuk taman
dan dipergunakan
untuk mengairimenyirami taman. Ini merupakan penghematan
energi air.
• Penggunaan sky court pada puncak Menara Mesiniaga berfungsi sebagai penyerap tenaga matahari yang
kemudian disalurkan ke pusat energi menjadi sumber energi bangunan
2 ACROSS
Fukuoka, Jepang
• Dengan integrasi terhadap unsur lingkungan, bangunan ini turut menurunkan suhu mikro di sekitarnya. Setiap
lantai mempunyai taman yang berfungsi untuk meditasi dan relaksasi. Desain yang menampilkan unsur tanaman
ke dalam bangunan ini berfungsi sebagai pemecah kesan keras
pada bangunan.
• Terdapat atap berteras-teras yang berfungsi sebagai yangb
kelihatan gersang
tanpa penghijauan.
• Bangunan dirancang sebagai satu perpaduan budaya. Pada sisi jalan raya, bangunan dirancang dengan gaya
kantor dengan menggunakan dinding kaca. Pada sisi lain, sisi utara bangunan mengadopsi gaya taman bertingkat
untuk
digabungkan dengan
kebun raya.
• Fasade selatannya digunakan oleh banyak orang sebagai tempat beristirahat, berolahraga atau melakukan latihan,
mendapatkan view sebuah kota dan sebuah pelabuhan dibelakangnya.
Universitas Sumatera Utara
80
3 Anti Smog, Paris
Dua struktur yang berbeda akan menghasilkan lebih banyak energi daripada pengeluarannya. Solar Drop
dilapisi dengan serat poliester dan 250 meter2 sel fotovoltaik, dan Menara Angin, bernama helical
structure incrusted with wind machine. Solar Drop dilapisi dengan lapisan Titanium dioksida Ti02 dalam
bentuk anatase, yang apabila bereaksi terhadap sinar ultra violet, memungkinkan pengurangan polusi udara.
Lengkungan tanaman akan memungkinkan pengumpulan air
hujan untuk
bangunan. Seperti
Callebaut menjabarkannya: Di bawah atap surya thermo-regulating
ini, terdapat ruang pameran dan ruang pertemuan yang diselenggarakan di sekitar taman,bernama “a phyto-
purified aquatic lagoon ”. Ini adalah tempat yang
didedikasikan untuk urbanities ekologi baru dan energi terbarukan. Menara Angin dengan ketinggian 45 meter
dipenuhi oleh taman yang dapat melihat pemandangan kota. Arsitek membayangkan bahwa itu mungkin
digunakan untuk rumah Velib yang diperkenalkan ke Paris oleh walikota. Bangunan dirancang agar dapat
berinteraksi dengan lingkungan di iklim, kimia, kinetik, dan cara-cara sosial untuk lebih mengurangi jejak ekologi
di daerah perkotaan.
Universitas Sumatera Utara
1
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Sumatera Utara merupakan salah satu kawasan strategis nasional dimana wilayah penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat
penting secara nasional terhadap kedaulatan negara, pertahanan dan keamanan negara, ekonomi, sosial,
budaya, danatau lingkungan, termasuk wilayah yang telah ditetapkan sebagai warisan dunia. Menurut Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 62 Tahun
2011 Tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan Medan, Binjai, Deli Serdang, dan Karo, yang selanjutnya disebut Kawasan Perkotaan Mebidangro.
Kawasan Mebidangro adalah satu kesatuan kawasan perkotaan yang terdiri atas Kota Medan sebagai kawasan perkotaan inti, Kawasan Perkotaan Binjai di Kota
Binjai, Kawasan Perkotaan Hamparan Perak, Kawasan Perkotaan Tanjung Morawa, Kawasan Perkotaan Pancur Batu, Kawasan Perkotaan Lubuk Pakam, dan
Kawasan Perkotaan Galang di Kabupaten Deli Serdang, serta Kawasan Perkotaan Berastagi di Kabupaten Karo, yang membentuk kawasan metropolitan. Konsep
multiple nuclei akan diterapkan di Kawasan Metropolitan Mebidangro, dengan mengembangkan kota-kota satelit di sekitar kota Medan sehingga muncul kota
mandiri. Kawasan Perkotaan Mebidangro diharapkan sebagai pusat perekonomian nasional yang produktif dan efisien serta mampu bersaing secara internasional
terutama dalam kerja sama ekonomi subregional Segitiga Pertumbuhan Indonesia- Malaysia-Thailand.
Kota Mandiri Kwala Bekala yang terletak pada kecamatan Medan Tuntungan merupakan proyek pengembangan oleh P.T Propenas Nusa Dua yang
telah menjadi sebuah rancangan masterplan cikal bakal kota baru Kwala Bekala. Perancangan masterplan oleh Propenas ini merupakan proyek perancangan given
telah ada dan kemudian di desain kembali di dalam Studio Perancangan Arsitektur VI. Selain itu, Universitas Sumatera Utara bekerja sama dengan propernas
Universitas Sumatera Utara