bebas vrije bewijstheorie, karena dalam membentuk keyakinannya hakim bebas menggunakan alat-alat bukti dan menyebutkan alasan-alasan dari keyakinan yang
diperolehnya dari alat-alat bukti tersebut.
109
c. Sistem Pembuktian Melalui Undang-Undang Positief Wettelijk
Bewijstheorie
Pembuktian menurut undang-undang secara positif merupakan pembuktian yang bertolak belakang dengan sistem pembuktian menurut keyakinan atau
conviction-in time. Adakalanya sistem pembuktian ini disebut dengan sistem menurut undang-undang secara positif. Maksudnya, ialah dalam hal membuktikan
kesalahan terdakwa melakukan tindak pidana didasarkan semata-mata pada alat- alat bukti serta cara-cara mempergunakannya yang telah ditentukan terlebih dalu
dalam undang-undang.Menurut sistem pembuktian ini, asal sudah dipenuhi syarat- syarat dan ketentuan pembuktian menurut undang-undang sudah cukup
menetukan kesalahan terdakwa tanpa mempersoalkan keyakinan hakim. Apakah hakim yakin atau tidak tentang kesalahan terdakwa, bukan menjadi masalah.
Pokoknya, apabila sudah terpenuhi cara-cara pembuktian dengan alat-alat bukti yang sah menurut undang-undang, hakim tidak lagi menanyakan keyakinan hati
nuraninya akan kesalahan terdakwa. Dalam sistem ini, hakim seolah-
olah “robot pelaksana” undang-undang yang tak memiliki hati nurani. Hati nuraninya tidak ikut hadir dalam menentukan
salah atau tidaknya terdakwa. Meskipun demikian dari segi sistem ini mempunyai kebaikan. Sistem ini benar-benar menuntut hakim wajib mencari dan menemukan
109
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
kebenaran salah atau tidaknya terdakwa sesuai dengan tata cara pembuktian dengan alat-alat bukti yang telah ditentukan undang-undang.
Apabila dibandingkan dengan sistem pembuktian conviction in-time, sistem pembuktian menurut undang-undang secara positif lebih sesuai karena lebih dekat
kepada prinsip “penghukuman berdasar hukum”. Artinya penjatuhan hukuman terhadap seseorang, semata-mata tidak diletakkan dibawah kewenangan hakim,
tetapi diatas kewenangan undang-undang yang berlandaskan: seorang terdakwa baru dapat dihukum dan dipidana jika apa yang didakwakan kepadanya benar-
benar yang sah menurut undang-undang.
d. Sistem Pembuktian Menurut Undang-undang Secara Negatif Negatief Wettelijk Stelsel