Kegunaan Geolistrik Konfigurasi GEOLISTRIK

yang sering digunakan adalah dengan cara menggunakan 4 elektroda yang terletak dalam satu garis lurus serta simetris terhadap titik tengah, yaitu 2 elektroda arus AB di bagian luar dan 2 elektroda tegangan MN di bagian dalam. Kombinasi dari jarak AB2, jarak MN2, besarnya arus listrik yang dialirkan serta tegangan listrik yang terjadi akan didapat suatu harga tahanan jenis semu Apparent Resistivity. Disebut tahanan jenis semu karena tahanan jenis yang terhitung tersebut merupakan gabungan dari banyak lapisan batuan di bawah permukaan yang dilalui arus listrik, seperti yang diperlihatkan pada Gambar 2.4.

2.3.3 Kegunaan Geolistrik

Mengetahui karakteristik lapisan batuan bawah permukaan sampai kedalaman 300 m sangat berguna untuk mengetahui kemungkinan adanya lapisan aquifer yaitu lapisan batuan yang merupakan lapisan pembawa air. Geolistrik ini bisa untuk mendeteksi adanya lapisan tambang yang mempunyai kontras resistivitas dengan lapisan batuan pada bagian atas dan bawahnya, yang semua itu dilakukan demi memenuhi kebutuhan manusia terhadap sumber daya alam bawah permukaan. Kemudian ini juga untuk mengetahui perkiraan kedalaman Bedrock untuk pondasi bangunan.

2.3.4 Konfigurasi

Metoda geolistrik terdiri dari beberapa konfigurasi, misalnya yang ke 4 buah elektrodanya terletak dalam satu garis lurus dengan posisi elektroda arus dan potensial yang simetris terhadap titik pusat pada kedua sisi yaitu konfigurasi Wenner dan Schlumberger. Setiap konfigurasi mempunyai metoda perhitungan tersendiri untuk mengetahui nilai ketebalan dan tahanan jenis batuan di bawah permukaan. Umumnya lapisan batuan tidak memilki sifat homogeny sempurna, seperti yang dipersyaratkan pada pengukuran geolistrik. Universitas Sumatera Utara Untuk posisi lapisan batuan yang terletak dekat dengan permukaan tanah akan sangat berpengaruh terhadap hasil pengukuran tegangan dan ini akan membuat data geolistrik menyimpang dari nilai sebenarnya. Yang dapat mempengaruhi homogenitas lapisan batuan adalah fragmen batuan lain yang menyisip pada lapisan, faktor heterogenitas dari pelapukan batuan induk, material yang terkandung pada jalan, genangan air setempat, perpipaan dari bahan logam yang bisa menghantar arus listrik, pagar kawat yang terhubung ke tanah dan sebagainya. „SpontaneousPotential‟ yaitu tegangan listrik alami yang umumnya terdapat pada lapisan batuan disebabkan oleh adanya larutan penghantar yang secara kimiawi menimbulkan perbedaan tegangan pada mineral-mineral dari lapisan batuan yang berbeda juga akan menyebabkan ketidak-homogenan lapisan batuan. Perbedaan tegangan listrik ini umumnya relatif kecil, tetapi bila digunakan konfigurasi Schlumberger dengan jarak elektroda arus yang panjang dan jarak elektroda potensial yang relative pendek, maka ada kemungkinan tegangan listrik alami tersebut ikut menyumbang pada hasil pengukuran tegangan listrik pada elektroda potensial, sehingga data yang terukur menjadi kurang benar. Untuk mengatasi adanya tegangan listrik alami ini hendaknya sebelum dilakukan pengaliran arus listrik, multimeter diset pada tegangan listrik alami tersebut dan kedudukan awal dari multimeter dibuat menjadi nol. Dengan demikian alat ukur multimeter akan menunjukkan tegangan listrik yang benar- benar diakibatkan oleh pengiriman arus pada elektroda arus. Multimeter yang mempunyai fasilitas seperti ini hanya terdapat pada multimeter dengan akurasi tinggi. Proses tersebut dilakukan dengan tujuan agar tidak terjadi kesalahan karena harus dipastikan tegangan yang dihasilkan harus melalui elektroda yang digunakan yaitu elektroda arus. Kondisi seperti itu sangat diperlukan demi ke- efektifan alat yang digunakan dalam pengambilan data dilapangan. Universitas Sumatera Utara

2.3.5 Konfigurasi Geolistrik Wenner - Schlumberger

Dokumen yang terkait

POLA PENYEBARAN BATU GAMPING BAWAH PERMUKAAN DAERAH KASUMPAT KECAMATAN KUTAMBARU KABUPATEN LANGKAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK SCHLUMBERGER.

1 10 19

APLIKASI METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER UNTUK MENENTUKAN KEBERADAAN BATU GAMPING DI DAERAH KEJAREN DUSUN 1 SULKAM KABUPATEN LANGKAT.

1 5 14

APLIKASI METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER UNTUK MENENTUKAN KEBERADAAN BATU GAMPING DI DAERAH KEJAREN DUSUN I SULKAM KABUPATEN LANGKAT.

1 4 15

PENDETEKSIAN STRUKTUR PENYEBARAN BATU GAMPING DENGAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER DI DAERAH CANGAP KERABANGEN KECAMATAN KUTAMBARU KABUPATEN LANGKAT.

0 9 21

Pemetaan Batu Gamping Di Lokasi Rencana Pembangunan Pabrik Semen, Khususnya Di Daerah Lau Adimdayang Desa Sulkam Kecamatan Kutambaru Kabupaten Langkat Dengan Metode Wenner-Schlumberger

0 0 16

Pemetaan Batu Gamping Di Lokasi Rencana Pembangunan Pabrik Semen, Khususnya Di Daerah Lau Adimdayang Desa Sulkam Kecamatan Kutambaru Kabupaten Langkat Dengan Metode Wenner-Schlumberger

0 0 2

Pemetaan Batu Gamping Di Lokasi Rencana Pembangunan Pabrik Semen, Khususnya Di Daerah Lau Adimdayang Desa Sulkam Kecamatan Kutambaru Kabupaten Langkat Dengan Metode Wenner-Schlumberger

0 0 5

Pemetaan Batu Gamping Di Lokasi Rencana Pembangunan Pabrik Semen, Khususnya Di Daerah Lau Adimdayang Desa Sulkam Kecamatan Kutambaru Kabupaten Langkat Dengan Metode Wenner-Schlumberger

0 1 23

Pemetaan Batu Gamping Di Lokasi Rencana Pembangunan Pabrik Semen, Khususnya Di Daerah Lau Adimdayang Desa Sulkam Kecamatan Kutambaru Kabupaten Langkat Dengan Metode Wenner-Schlumberger

0 0 2

Pemetaan Batu Gamping Di Lokasi Rencana Pembangunan Pabrik Semen, Khususnya Di Daerah Lau Adimdayang Desa Sulkam Kecamatan Kutambaru Kabupaten Langkat Dengan Metode Wenner-Schlumberger

0 0 87