BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengambilan Data
Setelah menentukan lokasi dan titik geolistrik yang telah direncanakan dengan menggunakan GPS lalu dilakukanlah pengambilan data di lapangan dengan
menggunakan geolistrik tahanan jenis metode Wenner-Schlumberger, maka akan diperoleh data dari alat geolistrik Resistivity meter ARES-G4 v4.7, SN:
0609135, Autematic Resistivity System.. Untuk penelitian di daerah Lau Adimdayang Desa Sulkam telah ditentukan titik sounding untuk pengambilan
data geolistrik sebanyak 17 titik dengan luas daerah penelitian ± 100 ha, pengambilan data untuk daerah ini dimulai pada tanggal 27 September 2013 sd 7
Oktober 2013, ada banyak faktor yang mempengaruhi lamanya waktu yang dibutuhkan untuk pengambilan data tersebut, antara lain faktor cuaca saat
pengambilan data dan bentuk lintasan serta keberadaan akar pepohonan.
4.1.1 Deskripsi Data Pertama
Lintasan pertama tepatnya di titik ke-67 terletak pada koordinat UTM 0421383 N 0367240 E. Bentuk lintasan miring dan mendekati jurang, elektroda ke-4 di non-
aktifkan karena tepat berada diatas batu. Dengan panjang lintasan 155 meter jarak antar elektroda 5 meter. Dari hasil pengolahan data lintasan ini, diperoleh
penampang resistivitas semu dari hasil inverse seperti pada Gambar 4.1 yang memperlihatkan penampang melintang model inversi dengan kedalaman
maksimal 30 m dan nilai resistivitas berkisar antara 26,5 – 18367 Ωm dengan
kesalahan iterasi 45,3 . Hal ini terjadi disebabkan posisi lintasan elektroda berada tepat di pinggir jurang sehingga mengakibatkan elektroda tidak sempurna
terpasang. Kondisi seperti itu dapat berpengaruh saat proses inverse.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.1 Penampang Melintang Hasil Inversi Res2Dinv Lapisan Bawah Permukaan Bumi dengan Konfigurasi Wenner-Schlumberger Lintasan ke-1.
4.1.2 Deskripsi Data Kedua
Lintasan kedua tepatnya di titik ke-73 terletak pada koordinat UTM 0421620 N 0366285 E. Bentuk lintasan miring naik-turun dan terdapat singkapan batu
gamping, elektroda ke-27 135m di non-aktifkan karena banyak akar. Dengan panjang lintasan 155 meter jarak antar elektroda 5 meter. Dari hasil
pengolahan data lintasan ini diperoleh penampang resistivitas semu dari hasil inverse seperti pada Gambar 4.2 yang memperlihatkan penampang melintang
model inversi dengan kedalaman maksimal 30 m dan nilai resistivitas berkisar antara 30,2
– 1863 Ωm dengan kesalahan iterasi 10,6 .
Gambar 4.2 Penampang Melintang Hasil Inversi Res2Dinv Lapisan Bawah Permukaan Bumi dengan Konfigurasi Wenner-Schlumberger Lintasan ke-2.
Universitas Sumatera Utara
4.1.3 Deskripsi Data Ketiga
Lintasan ketiga tepatnya di titik ke-74 terletak pada koordinat UTM 0421646 N 0366495 E. Bentuk lintasan landai, elektroda ke-2 5m dan elektroda ke-3 10m
di non-aktifkan karena banyak terdapat akar. Dengan panjang lintasan 155 meter jarak antar elektroda 5 meter. Dari hasil pengolahan data lintasan ini diperoleh
penampang resistivitas semu dari hasil inverse seperti pada Gambar 4.3 yang memperlihatkan penampang melintang model inversi dengan kedalaman
maksimal 30 m dan nilai resistivitas berkisar antara 38,8 – 25075 Ωm dengan
kesalahan iterasi 27,0
.
Gambar 4.3 Penampang Melintang Hasil Inversi Res2Dinv Lapisan Bawah Permukaan Bumi dengan Konfigurasi Wenner-Schlumberger Lintasan ke-3.
4.1.4 Deskripsi Data Keempat