2.3.5 Konfigurasi Geolistrik Wenner - Schlumberger
Metode geolistrik konfigurasi Wenner-Schlumberger merupakan gabungan antara konfigurasi Wenner dan Schlumberger yang timbul dari survei pencitraan listrik.
Konfigurasi ini digunakan dalam eksplorasi yang sifatnya relatif dangkal. Wenner-Schlumberger adalah salah satu konfigurasi paling umum digunakan
untuk survei resistivitas sounding . Faktor ”n “ pada konfigurasi ini adalah
perbandingan jarak antara C1-P1 atau P2-C2 dengan spasi elektroda P1-P2. Kedalaman rata-rata pada konfigurasi ini 10 lebih besar dari konfigurasi
Wenner. Konfigurasi Wenner-Schlumberger juga memiliki cakupan horisontal sedikit lebih baik dibandingkan dengan konfigurasi Wenner. Cakupan Data
horisontal sedikit lebih lebar dari konfigurasi Wenner, tapi lebih sempit dari data yang diperoleh konfigurasi dipole-dipole. Dengan demikian konfigurasi Wenner-
Schlumberger saling menutupi kelemahan masing-masing konfigurasi. Metode geolistrik resistivitas didasarkan pada pengukuran resistivitas
listrik atau kebalikannya, konduktivitas listrik,
suatu bahan yaitu :
2.6 dengan R
adalah tahanan listrik bahan satuan, Ω ; rho adalah resistivitas listrik bahan Ω.m; adalah konduktivitas bahan 1Ω.m ; A adalah luas
penampang bahan m
2
; l adalah panjang bahan m. Berdasarkan teori dasar
geolistrik resistivitas, distribusi potensial di bawah permukaan yang disebabkan oleh sumber titik di permukaan akan
berupa ruang setengah bola yang dapat dituliskan sebagai
berikut: 2.7
dengan
adalah distribusi potensial sebagai fungsi r, jarak dari pusat sumber
di permukaan ke jangkauan setengah bola di dalam bumi. Untuk kasus real di
Universitas Sumatera Utara
mana digunakan dua elektroda arus C1+ dan C2- di permukaan terbentang sebelah kiri dan kanan titik pusat O dengan jarak r
C1
dan r
C2
maka diperoleh persamaan seperti berikut ini,
2.8
Untuk konfigurasi dengan 2 pasang elektroda, masing-masing pasangan elektroda arus C1 dan C2 dan pasangan elektroda tegangan P1 dan P2 seperti terlihat
pada Gambar 2.5, maka beda potensial antara titik P1 dan P2 dinyatakan dalam persamaan berikut:
2.9 Sehingga persamaan 2.5 dapat ditulis kembali resistivitas semu harga
ρ yang
merupakan representasi nilai resistivitas bawah tanah yang bervariasi ke dalam satu nilai homogen dalam bentuk,
2.10 K adalah factor geometris yang tergantung pada posisikonfigurasi keempat
elektroda. Sehingga,
⁄
2.11 Konfigurasi Wenner-Schlumberger adalah konfigurasi dengan sistem aturan spasi
yang konstan dengan catatan faktor “n” untuk konfigurasi ini adalah perbandingan jarak antara elektroda C1-P1 atau C2-P2 dengan spasi antara P1-P2 seperti pada
Gambar 2.5. Jika jarak antar elektroda potensial P1 dan P2 adalah a maka jarak antar elektroda arus C1 dan C2 adalah 2na + a. Proses penentuan resistivitas
menggunakan 4 buah elektroda yang diletakkan dalam sebuah garis lurus.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.5 Pengaturan elektoda konfigurasi Wenner-Schlumberger
Dengan menyubstitusikan nilai jarak spasi elektroda pada Gambar 2.5 ke persamaan 2.11, sehingga diperolah faktor geometrik K sebagai berikut :
2.12
Dalam aplikasi tampilan susunan elektroda Wenner-Schlumberger dapat di lihat pada Gambar 2.6 sebagai berikut :
Gambar 2.6 Penampang 2D konfigurasi Wenner-Schulumberger dengan a n=1, b n=2, c n=4.
Universitas Sumatera Utara
2.4 Resistivitas Batuan