Sebagai warangan timbal PbAsO
3
dan warangan kalsium CaAsO
3
atau sebagai serbuk belerang untuk disemprotkan.
- Bahan pupuk dan insektisida dalam pertanian
Apabila ditaburkan untuk menetralkan tanah asam yang relatife tidak banyak air, sebagai pupuk untuk menambah unsur kalsium yang berkurang akibat panen, erosi
serta untuk menggemburkan tanah. Kapur ini juga dipergunakan sebagai disinfektan pada kandang unggas, dalam pembuatan kompos dan sebagainya
- Penjernihan air
Dalam penjernihan pelunakan air untuk industri, kapur dipergunakan bersama- sama dengan soda abu dalam proses yang dinamakan dengan proses kapur soda.
2.2.4 Sifat Kelistrikan Batuan
Dalam ilmu geofisika pengetahuan dasar tentang sifat kelistrikan suatu batuan menjadi penting. Hal ini menjadi penting karena berkaitan dengan metode
pengukuran bawah permukaan untuk mengetahui sifat kelistrikan suatu formasi atau anomali bawah permukaan. Metode ini dikenal dengan nama geolistrik atau
kelistrikan bumi. Pada bagian batuan, atom-atom terikat secara ionik atau kovalen. karena adanya ikatan ini batuan mempunyai sifat menghantarkan listrik. Aliran
listrik dalam batuan dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu konduksi secara elektronik, konduksi secara elektrolitik, dan konduksi secara dielektrik.
2.2.4.1 Konduksi secara elektronik.
Konduksi ini terjadi jika batuan atau mineral mempunyai banyak elektron bebas sehingga arus listrik dialirkan dalam batuan atau mineral oleh elektron-elektron
bebas tersebut. Aliran listrik ini juga di pengaruhi oleh sifat atau karakteristik masing-masing batuan yang dilewatinya. Salah satu sifat atau karakteristik batuan
tersebut adalah resistivitas tahanan jenis yang menunjukkan kemampuan bahan tersebut untuk menghantarkan arus listrik. Semakin besar nilai resistivitas suatu
Universitas Sumatera Utara
bahan maka semakin sulit bahan tersebut menghantarkan arus listrik, begitu pula sebaliknya.
Resistivitas memiliki pengertian yang berbeda dengan resistansi hambatan, dimana resistansi tidak hanya bergantung pada bahan tetapi juga
bergantung pada faktor geometri atau bentuk bahan tersebut, sedangkan resistivitas tidak bergantung pada faktor geometri. Jika ditinjau suatu silinder
dengan panjang L, luas penampang A, dan resistansi R, maka dapat di rumuskan:
Gambar 2.3 Arus yang dialirkan pada material konduktif berbentuk silinder
ρ
=
2.1
Dengan : A = luas
L = panjang meter R = hambatanresistan ohm
ρ = hambatan jenisresistivitas ohm-meter
Dimana secara fisis rumus tersebut dapat diartikan jika panjang silinder konduktor L dinaikkan, maka resistansi akan meningkat, dan apabila diameter
silinder konduktor diturunkan yang berarti luas penampang A berkurang maka resistansi juga meningkat. Di mana ρ adalah resistivitas tahanan jenis dalam
Ωm. Sedangkan menurut hukum Ohm, resistivitas R dirumuskan :
R = 2.2
Dengan : R = tahanan jenisresistan Ohm
Universitas Sumatera Utara
V = tegangan Volt I = arus Ampere
namun banyak orang lebih sering menggunakan sifat konduktivitas σ batuan yang merupakan kebalikan dari resistivitas ρ dengan satuan mhosm. Dengan
menggunakan persamaan : σ =
⁄ ⁄
⁄ ⁄
⁄ ⁄
2.3
Di mana J adalah rapat arus Ampere dan E adalah medan listrik voltm.
2.2.4.2 Konduksi secara elektrolitik.