Karakteristik Sosial Ekonomi Konsumen

9 kelamin, agama, suku bangsa, status pernikahan, tempat tinggal, ukuran keluarga, pendidikan, pekerjaan dan pendapatan. Perbedaan kondisi demografi konsumen akan mempengaruhi konsumsi produk dan jasa, yaitu mengakibatkan perbedaan kebutuhan, selera dan kesukaan terhadap merek. Pemasar perlu mengetahui dengan pasti variabel demografi yang dijadikan dasar untuk segmentasi pasar produknya. Karakteristik konsumen menurut Sumarwan 2003 meliputi pengetahuan dan pengalaman konsumen, kepribadian konsumen, serta karakteristik demografi konsumen. Konsumen yang memiliki pengetahuan dan pengalaman lebih banyak mengenai produk akan memiliki informasi yang besar terhadap produk tersebut, sehingga konsumen cenderung tidak termotivasi untuk mencari informasi karena konsumen merasa cukup terhadap pengetahuan dan pengalaman yang dimilikinya dalam megambil keputusan. Kepribadian konsumen akan berpengaruh pada motivasi konsumen dalam mencari informasi terhadap produk.

2.2.2 Karakteristik Sosial Ekonomi Konsumen

Konsumen memiliki karakteristik sosial ekonomi yang berbeda-beda antara konsumen yang satu dengan konsumen yang lain, dimana karakteristik sosial ekonomi tersebut mempengaruhi keputusan dan perilaku konsumen dalam membeli barang atau jasa. Menurut Sumarwan 2004, ada beberapa karakteristik sosial ekonomi yang berhubungan dengan keputusan dan perilaku konsumen, yaitu : Universitas Sumatera Utara 10 1. Umur Umur sangat penting dalam menentukan pola konsumsi suatu masyarakat, karena konsumen yang berbeda umur akan mengkonsumsi pangan yang berbeda juga. Perbedaan umur juga akan mengakibatkan perbedaan selera terhadap suatu jenis pangan. 2. Tingkat pendidikan Konsumen yang memiliki tingkat pendidikan yang lebih baik akan sangat responsif terhadap informasi dan mengakibatkan konsumen lebih selektif dalam memilih jenis pangan yang akan dikonsumsi. Pendidikan yang berbeda juga akan menyebabkan perbedaan dalam memilih jenis pangan dan juga perbedaan selera. Pendidikan yang rendah akan mencerminkan jenis pekerjaan dan pendapatan serta daya beli konsumen yang rendah sehingga konsumen dengan pendidikan rendah cenderung tidak memperhatikan jenis pangan yang hendak dikonsumsi. 3. Jumlah anggota keluarga Jumlah anggota keluarga atau rumah tangga akan menentukan jumlah dan pola konsumsi pangan rumah tangga tersebut. Rumah tangga dengan jumlah anggota keluarga yang lebih banyak akan membeli dan mengkonsumsi pangan lebih banyak dibandingkan dengan rumah tangga dengan jumlah anggota keluarga yang lebih sedikit. 4. Pendapatan Rumah Tangga merupakan salah satu karakteristik konsumen yang paling berpengaruh terhadap keputusan dan perilaku konsumen. Pendapatan merupakan imbalan yang diterima seseorang dari pekerjaan yang dilakukannya. Jumlah pendapatan akan Universitas Sumatera Utara 11 menggambarkan besarnya daya beli seorang konsumen. Karena alasan inilah produsen perlu mengetahui pendapatan konsumen yang menjadi sasarannya Sumarwan, 2004. Besar kecilnya pendapatan yang diterima konsumen dipengaruhi oleh tingkat pendidikan dan pekerjaannya. Pekerjaan akan berpengaruh terhadap besar kecilnya pendapatan yang akan diperoleh. Pendidikan formal penting dalam membentuk pribadi dengan wawasan berpikir yang lebih baik. Jumlah pendapatan juga mempengaruhi tingkat kesejahteraan dari konsumen itu sendiri. Rumah tangga dengan proporsi pengeluaran yang lebih besar untuk konsumsi makanan mengidentifikasikan rumah tangga yang berpenghasilan rendah. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa seseorang semakin sejahtera bila persentase pengeluaran untuk makanan jauh lebih kecil dibandingkan persentase pengeluaran untuk non makanan Hasibuan, 2011.

2.2.3 Preferensi Konsumen