48
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
1. Konsumen beras di Kecamatan Medan Johor memiliki karakteristik sosial
ekonomi yang berbeda-beda dilihat dari, umur, pendidikan, jumlah anggota keluarga, jumlah konsumsi, pendapatan rumah tangga dan tingkat kepulenan.
2. Dari sisi preferensi, konsumen beras di Kecamatan Medan Johor cenderung
mengkonsumsi beras yang pulen. 3.
Karakteristik sosial ekonomi konsumen yaitu umur, pendidikan, jumlah anggota keluarga, jumlah konsumsi, pendapatan rumah tangga dan tingkat
kepulenan berpengaruh nyata secara serempak terhadap preferensi konsumen beras. Secara parsial jumlah anggota keluarga dan tingkat kepulenan yang
berpengaruh nyata secara parsial terhadap preferensi konsumen beras, sedangkan umur, pendidikan, jumlah konsumsi dan pendapatan rumah tangga
tidak berpengaruh nyata secara parsial terhadap preferensi konsumen beras.
6.3 Saran
1. Kepada pemerintah :
Sebaiknya mendukung terciptanya kualitas beras yang sesuai keinginan konsumen dengan menyediakan input produksi yang bermutu dengan harga
terjangkau.
Universitas Sumatera Utara
49 2.
Kepada produsen atau pengusaha beras : Agar lebih cermat dalam memilih jenis dan kualitas beras yang akan
diproduksidipasarkan. 3.
Kepada peneliti selanjutnya : Sebaiknya meneliti bagaimana pengaruh karakteristik sosial ekonomi
konsumen terhadap preferensi konsumen beras di daerah lain.
Universitas Sumatera Utara
7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Karakteristik Beras
Beras adalah gabah yang bagian kulitnya sudah dibuang dengan cara digiling dan disosoh menggunakan alat pengupas dan penggiling serta alat penyosoh
Astawan, 2004. Sifat-sifat fisikokimia beras sangat menentukan mutu tanak dan mutu rasa nasi
yang dihasilkan. Lebih khusus lagi, mutu ditentukan oleh kandungan amilosa, kandungan protein, dan kandungan lemak. Pengaruh lemak terutama muncul
setelah gabah atau beras disimpan. Kerusakan lemak mengakibatkan penurunan mutu beras Haryadi, 2006.
Berdasarkan kandungan amilosanya, beras digolongkan menjadi 4 golongan,yaitu beras beramilosa tinggi 25-33 persen, beras beramilosa sedang 20-25 persen,
beras beramilosa rendah 9-20 persen dan beras dengan kadar amilosa sangat rendah 2-9 persen. Pada indika, kandungan amilosa sedang sampai tinggi,
sedangkan pada japonika kandungan amilosa rendah sampai sedang. Rasa nasi yang disukai masyarakat disebabkan karena aromanya dan sifat – sifat
dari kandungan air. Protein beras tidak mempengaruhi rasa nasi. Karena itu dikenal beras dengan aroma yang wangi untuk beras giling atau tumbuk yang baru
dan beras berbau apek bagi beras yang lama disimpan Widyasari, 2011.
Universitas Sumatera Utara
8 Beras akan mengalami perubahan aroma dan rasa khususnya, jika disimpan pada
suhu di atasd 15 C. Setelah 3 – 4 bulan disimpan, akan terjadi perubahan rasa dan
aroma Semakin lama disimpan, semakin menurun rasa dan aroma nasinya. Haryadi, 2006.
2.2 Landasan Teori 2.2.1 Konsumen dan Karakteristik Konsumen