Informan Kunci Anak Suci Aprila sari

dan dia ikut serta dalam politik saat akan terjadi pemilihan umum menurutnya dan dia akan menentukan pilihannya dalam politik. Selain itu untuk berkecimpung langsung dalam politik dia belum merasa mampu selain karena pengaruh usianya juga karena dia sendiri kurang paham tentang politik

4.2.1.2. Informan Kunci Anak Suci Aprila sari

Suci Aprila Sari adalah seorang remaja yang berusia 23 tahun dia sering dipanggil Suci dalam sehari-hari dia hidup bersama orang tuanya dijalan Tangguk Bongkar No. 33 B dia seorang yang bersuku jawa dan beragama Islam. Ia pernah mengeyam pendidikan sampai tingkat Sekolah Menengah Atas SMA. Suci selalu bercerita dengan orang tua nya jika terdapat masalah dan dia akan mencari solusi dalam pemecahan masalah dengan melibatkan orang tuanya dan Suci jika diberikan kepercayaan oleh orang tuanya dia akan menjaganya. Suci banyak bercerita dengan ibunya dalam menceritakan masalahnya dan mencari pemecahan masalah nya jadi ia terkesan lebih dekat dengan ibunya selain itu ia juga banyak bertemu dengan ibunya namun untuk ayahnya dia hanya banyak bercerita mengenai keperluan sehari-hari dan kendala-kendala yang dihadapinya. Didalam hubungan nya dengan sesama anggota keluarga suci selalu akrab terutama dengan ibu dan adiknya hal tersebut terlihat dari seringnya dia berdiskusi dan bercerita serta bercanda dengan ayah, ibu, dan adiknya. Untuk adiknya ia sering menasehatinya dan tidaklah jarang mereka saling bertukar pikiran dan saling bercerita namun mereka jarang mengomentari tentang politik, adiknya yang masih duduk di kelas III Sekolah Lanjutan Pertama lebih suka menonton film dan drama jadi jarang sekali mereka mengomentari tentang politik Universitas Sumatera Utara hanya sesekali ketika melihat nya bersama keluarga misal sedang berkumpul diruang tamu dan menonton televisi.Suci selain itu juga jarang bertemu dengan neneknya karena tidak satu tempat tinggal dengan nya dan kakeknya sudah meninggal menurutnya, jika bertemu dengan neneknya Suci banyak bercerita mengenai pengalaman hidupnya dan tidak pernah bercerita dan menyinggung masalah politik. Selain itu Suci bercerita dengan orang tuanya biasanya dirumah selama 4 jam pada malam hari sebelum ia tidur dan nonton bersama, selama berkumpul dengan seluruh anggota keluarga lainnya Suci selalu menanggapi apa yang disampaikan oleh kedua orang tuanya baik berupa nasehat maupun lainnya namun dia tidak pernah diskusi mengenai politik dengan ayah maupun ibunya selain itu ia dan ibu juga ayahnya hanya membahas apa yang dilihat di televisi yang berhubungan dengan berita-berita politik. Suci meskipun ikut salah satu partai politik namun dia tidak terlalu fanatik terhadap politik tersebut, Suci dalam kesehariannya dia bekerja mengajar sekolah dasar di salah satu sekolah swasta di Tembung dan dia jarang keluar rumah dan berkumpul dengan teman-temannya karena sebagian besar dari teman-temannya telah banyak yang berkeluarga dia hanya sesekali keluar rumah dan hal tersebut dilakukannya jika dia diajak oleh temannya atau orang tuanya hal tersebut pun dilakukannya untuk belanja dan sekedar mengunjungi saudaranya. Didalam partai politik sama halnya dengan masyarakat lainnya dia hanya ikut serta dalam politik terbatas pada saat terjadi pemilihan umum dan selebihnya dia tidak ikut serta dan fanatik dalam bergelut di politik dia hanya ikut politik saat pemilihan umum dan di dalam keluarganya pun orang tuanya tidak memaksa dan melarang ia ikut Universitas Sumatera Utara dalam politik dan dia merasa selama ini orang tuanya juga tidak terlalu mementingkan politik Nurasiah harahap anak Asiah itulah panggilan akrabnya sehari-hari dilingkungannya ia berumur 24 tahun dan beragama Islam. Ia memiliki suku mandailing dan ia masih kuliah di salah satu perguruan tinggi di Medan. Asiah tinggal di jalan Rahayu Pasar VII Tembung. Secara keseluruhan kebutuhannya sudah terpenuhi dan dia sering mendengarkan nasehat dan cerita dari orang tuanya Assiah bercerita biasanya setengah jam dirumah, dan dia sering bercerita dengan ibunya karena ibunya sering dirumah di bandingkan ayahnya, dia banyak bercerita menganai masalah-masalah yang di hadapinya dengan ibunya dan terkadang dia juga bercerita tentang politik sambil menonton televisi dengan ibunya akan tetapi untuk ayahnya dia hanya bertemu dimalam hari dan biasanya dia dan keluarganya berkumpul setelah selesai sholat dan mereka menonton televisi terkadang dia dan keluarganya ikut mengomentari kejadian-kejadian yang dilihatnya di televisi yang berkenaan dengan politik hal tersebut biasanya dia lakukan hanya untuk mengeluarkan pendapat nya saja setelah itu dia dan keluarganya menceritakan kejadian lainnya. Suci meskipun hidup dengan kedua orang tuanya dan kedua adik dan kakaknya dia selalu bahagia dan menurutnya jarang terjadi pertengkaran dan walaupun terjadi hal tersebut merupakan hal yang wajar dan lumrah yang selanjutnya setelah kejadian tersebut akan kembali seperti semula, dia dan kedua saudaranya meskipun sering bertemu di siang hari setelah selesai semua kegiatan dan malam hari saat berkumpul dengan keluarga, dia dan saudaranya tidaklah merasa malu Universitas Sumatera Utara mengungkapkan permasalahan yang mereka hadapi satu sama lain dan kedua adiknya selalu terbuka kepadanya meskipun demikian dia dan saudaranya jarang mendiskusikan politik dia hanya menceritakan tentang pengalaman-pengalaman diantara mereka, untuk politik hanya dia dan kedua saudaranya dengar dan bercerita ketika menonton televisi bersama keluarga dan melihat kejadian-kejadian yang berhubungan dengan politik, untuk kakek dan nenek dia sudah tidak memiliki karena keduanya sudah meninggal menurutnya kakek meninggal ketika dia masih kecil jadi di tidak terlalu mengingat tentang kakek nya dan neneknya sebelum dia ada sudah meninggal Didalam masyarakat dia jarang keluar rumah karena dia disibukan dengan aktivitas-aktivitas kesehariannya yakni mengajar mengaji dan menjaga toko serta kuliah dia sendiri banyak mengatahui politik dari apa yang dilihatnya melalui mediaelektronik dan media massa selain itu Assiah sendiri didalam partai politik ia tidak secara langsung berkecimpung di dalam politik, namun ia turut serta jika ada pemilihan umum dan ia akan turut serta juga memilih dan menentukan partai-partai politik meskipun ayahnya mengikuti partai politik namun demikian ayahnya tidak melarang dan memaksa ia agar turut serta langsung dalam berpolitik

4.2.2. Informan Biasa