Komik Jepang memiliki keunikan tersendiri dibanding dengan komik-komik negara lain. Artworknya cukup sederhana, bentuk matanya bulat dan besar serta
sangat kental dengan budaya dan nilai-nilai yang dianut masyarakat Jepang. Namun, seiring dengan perkembangannya, mulai banyak bermunculan komik
dengan artwork yang lebih rumit, realistis, dan detail yang lebih rinci serta jalan cerita yang kompleks. Kentalnya budaya Jepang yang disajikan dalam manga
komik Jepang, menjadikan manga sebagai salah satu alat penyebaran budaya Jepang di seluruh dunia. “The Manga Culture”, Kang Guru Radio English edisi
Maret 2008
I.6 Kerangka Konsep
Kerangka konsep merupakan kemampuan peneliti menyusun konsep operasional peneliti yang bertitik tolak pada kerangka teori dan tujuan penelitian
Lubis, 1998:110. Konsep adalah istilah dan defenisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan, kelompok atau individu yang
menjadi pusat penelitian ilmu sosial. Adapun kerangka konsep dalam penelitian ini adalah memakai model dari analisis wacana Teun A. Van Dijk.
Van Dijk menganalisis pada tiga tahap, yaitu teks, kognisi sosial dan konteks. Penelitian ini hanya membahas pada tahap teks. Analisis teks Van Dijk
dibagi pada tiga level, yaitu : 1.
Struktur Makro, mencakup tema atau topik yang dikedepankan. 2.
Super Struktur, bagaimana urutan teks diskemakan. 3.
Struktur Mikro, mencakup semantik, sintaksis, stilistik, dan retoris.
Universitas Sumatera Utara
I.7 Definisi Operasional
1. Tematik
Menunjukkan gambaran umum dari suatu teks. Bisa juga disebut sebagai gagasan inti, ringkasan, atau yang utama dari suatu teks.
2. Skematik
Teks atau wacana mempunyai skema atau alur dari pendahuluan sampai akhir. Bagaimana bagian-bagian dalam teks disusun dan diurutkan sehingga
terbentuk suatu kesatuan arti. 3.
Latar Latar merupakan bagian teks yang dapat mempengaruhi semantik arti
yang ingin ditampilkan. Latar belakang peristiwa menentukan ke arah mana pandangan khalayak hendak dibawa.
4. Detil
Berhubungan dengan kontrol informasi yang ditampilkan seseorang untuk melakukan penonjolan dan menciptakan citra tertentu dan mengekspresikan
sikapnya secara implisit. 5.
Maksud Menunjukkan bagaimana pembuat teks secara eksplisit menonjolkan
kebenaran tertentu dan secara implisit mengaburkan kebenaran lain. 6.
Koherensi Adalah pertalian atau jalinan antar kata dan kalimat dalam teks. Dua buah
kalimat yang menggambarkan fakta yang berbeda dapat dihubungkan sehingga tampak koheren.
Universitas Sumatera Utara
7. Koherensi Kondisional
Ditandai dengan pemakaian anak kalimat sebagai penjelas. Ada tidaknya anak kalimat tidak akan mengurangi arti kalimat.
8. Koherensi Pembeda
Berhubungan dengan bagaimana dua peristiwa atau fakta itu hendak dibedakan. Dua buah peristiwa dapat dibuat saling bertentangan dan
berseberangan. Perlu diketahui bagian mana yang diperbandingkan dan dengan cara apa perbandingan itu dilakukan.
9. Pengingkaran
Bagaimana pembuat teks menyembunyikan apa yang akan diekspresikan secara implisit.
10. Bentuk Kalimat
Merupakan segi sintaksis yang berhubungan dengan cara berpikir logis, yaitu prinsip kausalitas. Bentuk kalimat ini tidak hanya persoalan teknis di
ketatabahasaan tetapi juga menentukan makna yang dibentuk oleh susunan kalimat itu.
11. Kata ganti
Elemen ini untuk memanipulasi bahasa dengan menciptakan suatu komunitas imajinatif. Kata ganti merupakan alat untuk menunjukkan dimana
posisi seseorang dalam wacana. 12.
Leksikon Elemen ini menandakan bagaimana seseorang melakukan pemilihan kata
atas berbagai kemungkinan kata yang tersedia. Pilihan kata-kata yang dipakai menunjukkan sikap dan ideologi tertentu.
Universitas Sumatera Utara
13. Praanggapan
Merupakan pernyataan yang digunakan untuk mendukung makna suatu teks dengan memberikan premis yang dipercaya kebenarannya.
14. Grafis
Merupakan bagian untuk memeriksa bagian yang ditekankan atau ditonjolkan. Dapat diamati beberapa bagian yang dibedakan dari tulisan lain.
15. Metafora
Penyampaian pesan melalui kiasan, ungkapan, metafora sebagai ornamen dari suatu teks. Yang dapat menjadi petunjuk utama untuk mengerti makna suatu
teks.
I.8 Metode Penelitian