BAB II URAIAN TEORITIS
Kerangka teori berisi pokok-pokok pikiran yang menjadi titik tolak atau landasan dalam menyoroti masalah, sehingga menggambarkan juga dari sudut
masalah penelitian disoroti. Kerangka teori juga berfungsi sebagai tolak ukur untuk menguji kondisi variabel atau gejala didalamnya yang sama berdasarkan
pengumpulan dan pengolahan data. Nawawi, 1991: 32. Adapun teori-teori yang dianggap relevan dalam penelitian ini adalah teori
komunikasi dan komunikasi massa, Imperialisme Budaya, Analisis Wacana Kritis; Pendekatan Teun A. Van Dijk, dan komik.
II.1 Komunikasi Massa
Kata “komunikasi” atau communication Inggris berasal dari kata Latin communis yang berarti “sama”, communico, communicatio, atau communicare
yang berarti “membuat sama” to make common. Istilah pertama communis adalah istilah yang paling sering disebut sebagai asal-usul kata komunikasi, yang
merupakan akar dari kata-kata Latin lainnya yang mirip. Secara sederhana, komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan
dianut secara sama. Mulyana, 2004 : 41 Defenisi komunikasi sendiri sangatlah banyak jumlahnya, namun rumusan
yang paling populer di kalangan orang yang mempelajari komunikasi adalah rumusan yang dibuat oleh Harold Laswell. Untuk menerangkan proses
komunikasi, Laswell menjabarkannya dengan menjawab pertanyaan berikut:
Universitas Sumatera Utara
“Who says what in which channel to whom and with what effect?”. Melalui pertanyaan ini, Laswell menjabarkan lima komponen atau unsur yang ada dalam
komunikasi, yaitu Siapa yang mengatakan komunikator; Apa yang dikatakan pesan; Media apa yang digunakan media; kepada Siapa pesan disampaikan
komunikan; dan dengan Akibat bagaimana yang terjadi efek. Winarso, 2005 : 4
Dari pengertian Laswell tersebut, media merupakan salah satu unsur yang terdapat dalam kegiatan komunikasi. Ketika kita berbicara tentang media, maka
hal yang cukup menarik untuk dibahas adalah media massa yang menjadikan komunikasi berperan sebagai penghubung sistem sosial. Dan kegiatan ini disebut
sebagai komunikasi massa. Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dirumuskan oleh Bittner,
yakni: komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang.
Pengertian komunikasi massa terutama dipengaruhi oleh kemampuan media massa untuk membuat produksi masssal dan untuk menjangkau khalayak dalam
jumlah besar. Di samping itu, ada pula makna lain –yang dianggap makna asli – dari kata massa, yakni suatu makna yang mengacu pada kolektivitas tanpa bentuk,
yang komponen-komponennya sulit dibedakan satu sama lain. Kamus bahasa Inggris ringkas memberikan definisi “massa” sebagai “suatu kumpulan orang
banyak yang tidak mengenal keberadaan individualitas”. Definisi ini hampir menyerupai pengertian “massa” yang digunakan oleh para ahli sosiologi,
khususnya bila dipakai dalam kaitannya dengan khalayak media. Mc Quail, 1989 : 31.
Universitas Sumatera Utara
Dalam Severin dan Tankard 2007 : 4 menurut Wright 1959, perubahan teknologi baru menyebabkan perubahan dalam definisi komunikasi massa yang
mempunyai tiga ciri : 1.
Komunikasi massa diarahkan kepada audiens yang relatif besar, heterogen dan anonim.
2. Pesan-pesan yang disebarkan secara umum, sering dijadwalkan untuk
bisa mencapai sebanyak mungkin anggota audiens secara serempak dan sifatnya sementara.
3. Komunikator cenderung berada atau beroperasi dalam sebuah organisasi
yang kompleks yang mungkin membutuhkan biaya yang besar. Dari pengertian-pengertian di atas jelas terlihat bahwa dalam komunikasi
massa diperlukan alat sebagai penyebaran isi komunikasinya, alat tersebut adalah media massa. Media massa menurut sifatnya dapat dibedakan menjadi media
elektronik dan media cetak. Sementara menurut periodiknya, media massa dapat dibedakan menjadi media periodik seperti surat kabar atau majalah, dan media
non periodik seperti buku termasuk komik. Pada dasarnya komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa
media cetak dan media elektronik. Komunikasi massa berasal dari pengembangan kata media of mass communication media komunikasi massa.
Media massa menunjuk pada hasil produk teknologi modern sebagai saluran dalam komunikasi massa. Massa dalam arti komunikasi massa lebih menunjuk
pada penerima pesan yang berkaitan dengan media massa. Massa disini menunjuk kepada khalayak, audience, penonton, pemirsa atau pembaca. Nurudin, 2004 : 2-
3
Universitas Sumatera Utara
Alexis S Tan menyebutkan bahwa fungsi komunikasi massa bisa beroperasi dalam empat hal, dua diantaranya adalah mempersuasi dan menyenangkan;
memuaskan kebutuhan komunikasi. Media massa sebagai alat dalam komunikasi massa diyakini mampu memberi keputusan; mengadopsi nilai, tingkah laku dan
aturan yang cocok agar diterima dalam masyarakatnya. Media massa juga mampu menggembirakan audiences-nya, mengendorkan urat syaraf, menghibur,
mengalihkan perhatian dari masalah yang dihadapi. Nurudin, 2004 : 63 Bagi Joseph A. Devito 1997 fungsi persuasi dianggap sebagai bentuk yang
paling penting. Persuasi bisa datang dari berbagai macam bentuk; 1 mengukuhkan atau memperkuat sikap, kepercayaan, atau nilai seseorang, 2
mengubah sikap, kepercayaan, atau nilai seseorang, 3 menggerakkan seseorang untuk melakukan sesuatu dan 4 memperkenalkan etika, atau menawarkan sistem
tertentu. Elemen komunikasi pada komunikasi secara umum juga berlaku bagi
komunikasi massa. Perbedaan komunikasi massa dengan komunikasi pada umumnya lebih berdasarkan pada jumlah pesan berlipat-lipat yang sampai pada
penerima. Dalam komunikasi massa pengirim sering disebut sebagai sumber source atau komunikator sedangkan penerima pesan yang berjumlah banyak itu
disebut audience, komunikan, pendengar, pemirsa, penonton atau pembaca. Sementara saluran dalam komunikasi massa yang dimaksud antara lain televisi,
radio, surat kabar, buku, film, kasetCD, internet yang juga sering disebut sebagai media massa. Ada beberapa elemen dalam komunikasi massa antara lain,
komunikator, isi, audience, umpan balik, gangguan saluran dan semantik, gatekeeper, pengatur, filter dan efek.
Universitas Sumatera Utara
1. Komunikator
Komunikator dalam komunikasi massa merupakan gabungan dari berbagai individu dalam sebuah lembaga media massa yang bekerja sama satu sama lain.
Komunikator dalam komunikasi massa sifatnya mencari keuntungan. Bukan semata-mata mencari keuntungan, tetapi orientasi keuntungan menjadi dasar
pembentukan organisasi. Media massa membutuhkan pemasukan bagi kelangsungan hidup lembaga itu sendiri. Setidak-tidaknya ada lima karakteristik
yang dipunyai komunikator dalam komunikasi massa : 1 daya saing competitiveness, 2 ukuran dan kompleksitas size and complexity, 3
industrialisasi industrialization, 4 spesialisasi specialization, dan 5 perwakilan representation.
2. Isi
Masing-masing media punya kebijakan sendiri-sendiri dalam isinya. Sebab, masing-masing media itu tidak hanya melayani masyarakat yang beragam tetapi
juga menyangkut individu atau kelompok sosial. Bagi Ray Eldon Hiebert dkk 1985 isi media setidak-tidaknya bisa dibagi ke dalam lima kategori yakni; 1
berita dan informasi, 2 analisis dan interpretasi, 3 pendidikan dan sosialisasi, 4 hubungan masyarakat dan persuasi, 5 iklan dan bentuk penjualan lain, dan 6
hiburan. 3.
Audiences Audience dalam komunikasi massa sangat beragam, dari jutaan penonton
televisi, ribuan pembaca buku atau ratusan pembaca jurnal ilmiah. Masing-masing audience ini berbeda satu sama lain. Mereka berbeda dalam cara berpakaian,
berpikir, menanggapi pesan yang diterimanya, pengalaman dan orientasi
Universitas Sumatera Utara
hidupnya. Tetapi masing-masing individu ini juga bisa saling mereaksi satu sama lain terhadap pesan yang diterimanya. Audience dalam komunikasi massa
memiliki karakteristik cenderung berisi individu-individu yang condong untuk berbagi pengalaman dan dipengaruhi oleh hubungan sosial diantara mereka, besar,
heterogen, anonim dan secara fisik dipisahkan dari komunikator secara ruang dan waktu.
4. Umpan Balik
Di dalam komunikasi massa, umpan balik biasanya terjadi tidak secara langsung atau tertunda. Artinya, antara komunikator dengan komunikan dalam
komunikasi massa tidak terjadi kontak langsung yang memungkinkan mereka mengadakan reaksi langsung satu sama lain.
5. Gangguan
Gangguan dalam komunikasi massa bisa dibedakan atas gangguan saluran dan gangguan semantik. Gangguan saluran bisa terjadi dari kesalahan
komunikator sendiri maupun dari luar diri komunikator tersebut. Gangguan saluran antara lain berupa kesalahan cetak pada media cetak, langganan majalah
yang tidak datang atau gambar tak jelas pada televisi. Sedangkan gangguan semantik adalah gangguan dalam proses komunikasi yang diakibatkan oleh
pengirim atau penerima pesan itu sendiri. Gangguan ini terjadi akibat banyaknya perbedaan yang terjadi pada audience sehingga sangat mustahil memberikan
pesan yang sangat tepat melalui berbagai seperangkat nilai, kebutuhan, hobi, harapan, suasana hati, minat, pengalaman hidup, kemampuan bahasa individu
tertentu.
Universitas Sumatera Utara
6. Gatekeeper
Istilah gatekeeper tidak hanya terbatas untuk menunjuk orang atau organisasi yang memberi ijin suatu kegiatan, tetapi mempengaruhi keluar
masuknya “sesuatu”. Mereka yang disebut gatekeeper antara lain reporter, editor berita atau editor film atau orang lain dalam media massa yang ikut menentukan
arus informasi yang disebarkan. Mereka memainkan peranan dalam beberapa fungsi. Mereka dapat menghapus pesan atau mereka bahkan bisa memodifikasi
dan menambah pesan yang akan disebarkan. Mereka pun bisa menghentikan sebuah informasi dan tidak membuka “pintu gerbang” gate bagi keluarnya
informasi yang lain. 7.
Pengatur Yang dimaksud pengatur dalam media massa adalah mereka yang secara
tidak langsung ikut mempengaruhi proses aliran pesan media massa. Pengatur ini tidak berasal dari dalam media itu, tetapi di luar media. Namun demikian,
meskipun di luar media massa, kelompok itu bisa ikut menentukan kebijakan redaksional. Sedangkan pengatur yang dimaksud antara lain pengadilan,
pemerintah, konsumen, organisasi professional, kelompok penekan, juga termasuk narasumber dan pengiklan. Sedangkan aturan untuk mengatur itu bisa berisi
hukum, aturan, pelarangan, tekanan informal yang bisa mengontrol isi media atau struktur yang ada dalam media tersebut.
8. Filter
Yang dimaksud filter adalah kerangka pikir melalui mana audience menerima pesan. Filter ibarat sebuah bingkai kacamata dimana audience bisa
melihat dunia. Ini berarti dunia riil yang diterima dalam memori sangat tergantung
Universitas Sumatera Utara
dari bingkai tersebut. Ada beberapa filter antara lain, fisik, psikologis, budaya dan yang berkaitan dengan informasi.
9. Efek
Efek komunikasi massa bisa dibagi menjadi beberapa bagian. Secara sederhana Keith R Stamm dan John E Bowes 1990 membagi kedua bagian
dasar. Pertama, efek primer meliputi terpaan, perhatian dan pemahaman. Kedua, efek sekunder meliputi perubahan tingkat kognitif perubahan pengetahuan dan
sikap dan perubahan perilaku menerima dan memilih. Nurudin, 2004 : 192
II.2 Teori Imperialisme Budaya