METODOLOGI PENELITIAN Imperialisme Budaya Dalam Komik Jepang (Analisis Wacana tentang Bentuk Imperialisme Budaya dalam Komik Jepang)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III.1 Deskripsi Objek Penelitian Adapun objek penelitian dalam penelitian ini adalah komik Samurai X, Naruto dan Death Note. III.1.1 Samurai X Komik “Samurai X” merupakan karya Nobuhiro Watsuki yang terdiri atas 28 jilid dan terbit pertama kali di Jepang pada tahun 1994 dengan judul “Rurouni Kenshin: Meiji Kenkaku no Romantan”. Komik ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan diterbitkan secara legal oleh Penerbit Elex Media Komputindo pada tahun 2001. Komik berlatar era Meiji ini bercerita tentang petualangan seorang pengembara, Kensin Himura, yang di masa lalunya dikenal sebagai “Battosai si pembantai” Hitokiri Battosai. Cerita dimulai dengan pertemuan Kenshin dengan seorang gadis bernama Kaoru Kamiya, yang langsung menyerang Kenshin karena mengira Kenshin adalah battosai yang selama ini dicarinya. Kenshin pun menjelaskan kepada Kaoru bahwa dia hanyalah seorang pengembara dan baru saja sampai di kota itu. Kaoru baru percaya pada Kenshin setelah Kenshin menunjukkan sakabato pedang bertepi terbalik miliknya. Namun, di tengah perbincangan mereka, tiba-tiba terdengar teriakan dari petugas keamanan yang sedang dibantai. Kaoru langsung menyerang orang tersebut, namun terdesak karena kalah kuat. Kenshin pun segera menyelamatkan Kaoru. Orang tersebut Universitas Sumatera Utara segera pergi meninggalkan mereka sambil mengatakan bahwa dia adalah Himura dari aliran Kamiyakasshin, sang “Battousai si pembantai”. Kaoru pun bercerita kepada Kenshin bahwa aliran Kamiyakasshin adalah aliran yang dianutnya, merupakan aliran yang diciptakan oleh ayahnya. Tadinya, dojo Kamiyakasshin memiliki anggota-anggota yang aktif. Namun, semenjak munculnya “Battosai si pembantai”, satu demi satu anggotanya keluar karena takut pada pembantaian yang dilakukan Battosai. Padahal, aliran Kamiyakasshin bukanlah ilmu untuk membunuh melainkan memegang prinsip bahwa pedang harusnya digunakan untuk melindungi hidup manusia. Demi membersihkan nama baik alirannya tersebut, Kaoru bertekad ingin mengalahkan orang yang mengaku sebagai Battosai tersebut. Setelah mendengar cerita Kaoru, Kenshin menasehati Kaoru agar tidak bertindak gegabah dan malah membahayakan nyawanya sendiri. Kenshin pun permisi dan meninggalkan dojo Kamiyakasshin. Kihee, pekerja di dojo Kamiyakasshin, yang berada disitu saat itu berkata kepada Kaoru agar berhati-hati pada Kenshin, dengan alasan bahwa pengembara hanyalah orang yang selalu ingin senang dalam hidupnya. Beberapa hari pun berlalu sejak kejadian itu. Tiba-tiba Kihee mendatangi Kaoru dan memaksa Kaoru untuk segera mencap darah akte penjualan dojo Kamiyakasshin. Ternyata, Kihee sudah merencanakan semua ini sejak masuk ke dojo Kamiyakasshin. “Battosai si pembantai” yang selama ini mengaku beraliran Kamiyakasshin sebenarnya adalah Hiruma Gohei, yang merupakan adik kandung dari Kihee. Mereka sengaja menggunakan gelar tersebut untuk merusak nama baik Kamiyakasshin agar Kaoru berputus asa dan mau menjual dojo tersebut. Hiruma Universitas Sumatera Utara Gohei pun segera menyerang Kaoru, dan Kihee mengambil cap darahnya. Namun, Kenshin tiba di saat yang tepat. Kenshin segera menolong Kaoru dan mengalahkan pasukan Hiruma Gohei. Kenshin pun mengungkapkan bahwa “Battosai si pembantai” tidak pernah menggunakan aliran Kamiyakasshin. Aliran yang dianutnya adalah Hiten Mitsurugi, merupakan aliran ilmu pedang lama yang mengutamakan saling membantai. Dan seketika itu pula, Kenshin menjatuhkan Gohei dengan aliran Hiten Mitsurugi. Kihee yang ketakutan pun tak berdaya melawan Kenshin, dan Kenshin segera menghancurkan akte penjualan yang sudah dicap oleh Kaoru. Setelah mengungkapkan jati dirinya, Kenshin memutuskan mengembara lagi karena dia merasa tidak pantas hidup bersama Kaoru dengan segala masa lalunya sebagai pembunuh. Namun, Kaoru memintanya untuk tetap tinggal bersamanya dan mengatakan tidak keberatan dengan segala masa lalu Kenshin. Dari sinilah Kenshin memulai petualangannya dan bertemu dengan orang-orang memberi warna baru dalam kehidupannya. III.1.2 Naruto Naruto, karya komikus Masashi Kishimoto pertama kali diterbitkan di Jepang oleh Shueisha pada tahun 1999. Sama halnya dengan “Samurai X”, komik ini juga diterbitkan di Indonesia oleh Penerbit Elex Media Komputindo. Komik ini pertama kali hadir di Indonesia pada tahun 2004. Komik ini merupakan jenis komik bersambung, dan di Indonesia sampai pada bulan April 2008 telah mencapai jilid yang ke 39. ‘Naruto”, bercerita seputar kehidupan tokoh utamanya, Naruto Uzumaki, seorang ninja remaja yang berisik, hiperaktif, dan ambisius; dan petualangannya Universitas Sumatera Utara dalam mewujudkan keinginan untuk mendapatkan gelar Hokage, ninja terkuat di desanya. Cerita ini dimulai dengan munculnya seekor monster rubah ekor sembilan bernama Kyuubi menyerang Konoha, sebuah desa shinobi yang terletak di negara Api. Kekacauan terjadi di desa Konoha dan banyak korban berjatuhan. Demi menyelematkan desa Konoha, seorang ninja yang menjabat sebagai Hokage pada masa itu menyegel Kyubi tersebut ke tubuh Naruto. Ninja tersebut, yang berhasil menyegel siluman rubah ekor sembilan dikenal sebagai Hokage generasi ke-4. Tiga belas tahun telah berlalu sejak kejadian tersebut, Naruto Uzumaki tumbuh menjadi anak yang sering membuat onar di desa Konoha. Naruto melakukan hal itu karena menginginkan perhatian dari penduduk desa yang menjauhinya karena rubah di tubuhnya. Naruto kemudian ditipu oleh seorang pengkhianat bernama Mizuki untuk mencuri gulungan rahasia dari Hokage Ketiga. Naruto yang polos melakukan hal tersebut dan berhasil mencuri serta mempelajari jurus seribu bayangan. Setelah tahu bahwa dia dimanfaatkan, Naruto menolak memberikan gulungan tersebut kepada Mizuki. Naruto kemudian ditolong oleh guru Iruka yang merupakan guru favorit Naruto. Guru Iruka adalah orang yang pertama kali mengakui keberadaan Naruto. Sebagaimana para calon ninja lainnya, Naruto juga mengikuti ujian di akademi ninja untuk naik ke tingkat genin ninja tingkat bawah. Para calon ninja yang telah lulus menjadi genin kemudian dibagi dalam kelompok beranggotakan tiga orang. Naruto yang telah lulus menjadi genin dengan nilai terendah dikelompokkan dengan Sasuke Uchiha—yang lulus dengan nilai tertinggi—dan Universitas Sumatera Utara Sakura Haruno. Kelompok mereka disebut kelompok Tujuh yang diketuai oleh Kakashi Hatake. Untuk menguji kelayakan anggota kelompok Tujuh sebagai seorang ninja, Kakashi mengadakan ujian kepada Naruto, Sasuke dan Sakura. Jika gagal dalam ujian ini, maka ketiganya akan dikembalikan ke akademi ninja untuk belajar lagi. Kakashi juga menambahkan bahwa tingkat kegagalan ujian ini mencapai 66. Tidak rela dikembalikan ke akademi, ketiganya pun berusaha sekuat tenaga untuk menyelesaikan ujian tersebut. Sayangnya mereka bertindak gegabah sehingga Naruto, Sasuke dan Sakura nyaris tidak lulus dalam ujian yang diadakan Kakashi ini. Namun, ketiganya akhirnya menyadari bahwa kerjasama tim adalah kunci utama dari ujian ini. Setelah melihat kekompakan tim antara Naruto dan Sasuke serta Sakura, maka Kakashi pun meluluskan mereka. Berbagai lika liku kehidupan pun dialami Naruto bersama rekannya Sasuke dan Sakura. Persahabatan, perasaan saling memahami dan saling melindungi, kesetiaan, kesepian, persaingan dan pengorbanan demi sesuatu yang berharga adalah nilai-nilai yang harus dilalui Naruto dalam petualangan kehidupannya. III.1.3 Death Note Death Note merupakan komik yang dihasilkan dari duet Tsugumi Ohba dan Takeshi Obata. Pertama kali diterbitkan di Jepang oleh Shueisha pada tahun 2003. Hadir di Indonesia secara legal pada Oktober 2007 diterbitkan oleh PT Gramedia. Komik ini juga merupakan jenis komik bersambung namun telah berakhir pada jilidnya yang ke-12 di Jepang. Dari ke-12 jilid tersebut, sampai pada bulan April 2008, enam jilid diantaranya telah beredar secara legal di Indonesia. Universitas Sumatera Utara Death Note bercerita mengenai sebuah buku catatan yang dijatuhkan oleh shinigami dewa kematian bernama Ryuk ke dunia manusia. Buku catatan tersebut memiliki kemampuan membunuh, dimana setiap orang yang ditulis namanya dalam buku tersebut akan mati, namun jika wajah orang yang namanya ditulis tidak muncul dalam pikiran si penulis maka tidak akan ada hasilnya. Oleh sebab itu, orang yang bernama sama tidak akan terkena efeknya. Buku ini disebut dengan Death Note. . Namun ada beberapa aturan penggunaan buku ini, antara lain jika penyebab kematian ditulis dalam waktu kurang dari 40 detik setelah nama orang tersebut ditulis, hasilnya akan terjadi seperti yang telah dituliskan. Jika penyebab kematian tidak ditulis, maka orang yang ditulis namanya tersebut akan mati akibat serangan jantung. Setelah menulis penyebab kematian, akan ada tambahan 6 menit 40 detik untuk menuliskan detail kematiannya. Dan masih ada beberapa peraturan lainnya. Buku ini dengan sengaja dijatuhkan oleh Ryuk karena bosan dengan rutinitasnya sebagai shinigami, dan dia merasa akan menarik jika buku tersebut jatuh ke tangan manusia. Dan sesuai dengan keinginan Ryuk, buku tersebut jatuh ke tangan seorang anak SMA berbakat, siswa terbaik di Jepang, yang menganggap dirinya dewa, dan melakukan hal-hal menarik dengan buku ini. Light Yagami, 17 tahun, adalah siswa teladan yang menganggap dunia ini dipenuhi dengan orang-orang busuk dan pantas mati. Light memungut Death Note dalam perjalanannnya sepulang sekolah. Tertarik dengan buku tersebut, Light mencoba menuliskan sebuah nama dalam buku tersebut. Dia memilih seorang kriminal yang disiarkan nama dan wajahnya melalui siaran televisi sebagai Universitas Sumatera Utara percobaannya. Dan hasilnya ternyata sesuai dengan apa yang tertulis dalam aturan buku tersebut. Menyadari kemampuan buku tersebut, Light menganggap bahwa dirinya adalah orang yang terpilih untuk membersihkan dunia ini dari orang-orang yang pantas mati. Dengan kata lain, dia adalah dewa yang berhak menentukan siapa-siapa saja orang yang berhak hidup di dunia ini. Tidak hanya kemampuan membunuh, Death Note juga menciptakan ikatan yang menghubungkan manusia pemakai Death Note dengan shinigami pemilik Death Note, dalam hal ini ikatan antara Light dan Ryuk. Dan sejak menunjukkan dirinya pada Light, Ryuk hidup dan tinggal bersama-sama dengan Light sambil menikmati hal-hal menarik yang dilakukan oleh Light. Demi memenuhi ambisinya menjadi dewa penegak kebenaran di dunia, Light dengan sengaja tidak menuliskan akibat kematian korban-korbannya dalam Death Note, sehingga dunia menyadari ada seseorang yang sedang membasmi orang-orang jahat. Dan sesuai dengan dugaan Light, organisasi Polisi Reserse kriminal Internasional ICPO menyadari keganjilan ini dan membahasnya dalam sebuah simposium yang diadakan di luar Jepang. Berbagai perdebatan pun muncul dalam rapat ini, sampai pada akhirnya ICPO memutuskan untuk meminta bantuan “L”. L adalah seorang detektif yang tidak diketahui siapa namanya, bagaimana rupanya bahkan dimana keberadaannya. Hal yang diketahui dari L hanyalah dia telah menyelesaikan berbagai kasus yang selama ini tidak dapat dipecahkan di berbagai belahan dunia. Dan L, yang dianggap sebagai tokoh puncak dalam dunia spionase, merupakan satu-satunya harapan ICPO dalam menyelesaikan keganjilan yang disebabkan Light ini. Universitas Sumatera Utara Dari sinilah perang antara Light dan L dimulai. Kecerdasan keduanya diadu. Kemampuan analisis dan adu strategi antara keduanya merupakan poin utama dalam komik ini. Ketegangan semakin bertambah dengan satu kunci utama bahwa siapa yang lebih dulu terbongkar identitasnya dalam perang ini berarti mati. III.2 Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan paradigma kritis, yakni salah satu cara pandang dalam menganalisis media. Dikategorikan dalam penelitian interpretatif, dan bersifat subjektif. Metode penelitian ini menggunakan analisis wacana versi Teun A. Van Dijk pada level teks. Pada level teks ini terdapat tiga lapis yaitu makro, super struktur, dan mikro. Dengan analisis wacana model Van Dijk ini akan mengungkapkan bagaimana penggunaan bahasa digunakan untuk membentuk realitas media. III.3 Objek Penelitian Yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah komik-komik yang berasal dari Jepang yang telah beredar di Indonesia, yaitu Samurai X, Naruto dan Death Note. Komik Samurai X terdiri dari 28 jilid, karya dari Nobuhiro Watsuki yang terbit pertama kali pada tahun 1994 di Jepang oleh Shueisha Inc. Komik ini diterjemahkan ke bahasa Indonesia oleh Nalti Kikuchi dan diterbitkan pertama kali pada tahun 2001 oleh Penerbit Elex Media Komputindo. Naruto, karya komikus Masashi Kishimoto pertama kali diterbitkan di Jepang oleh Shueisha pada tahun 1999. Komik ini diterbitkan secara legal di Indonesia oleh Penerbit Elex Media Komputindo pertama kali pada tahun 2004. Universitas Sumatera Utara Komik ini merupakan jenis komik bersambung, dan di Indonesia, sampai pada bulan April telah menginjak jilid yang ke 39. Komik ini dterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Lenny, dengan Bertha Nursari sebagai editornya. Sementara untuk desain cover ditangani oleh T. Nurdjito. Death Note karya dari Tsugumi Ohba dan Takeshi Obata, pertama kali diterbitkan di Jepang oleh Shueisha pada tahun 2003. Hadir di Indonesia secara legal pada Oktober 2007 diterbitkan oleh PT Gramedia. Komik ini juga merupakan jenis komik bersambung namun telah berakhir pada jilidnya yang ke- 12 di Jepang. Dari ke-12 jilid tersebut, sampai pada bulan April 2008, enam jilid diantaranya telah beredar secara legal di Indonesia. Komik ini ditangani oleh Frisian Yuniardi sebagai Alih Bahasa, Sri Nurhayati sebagai Penyunting dan Ikmal Aldwinsyah sebagai Desainer Grafis. \ III.4 Unit dan Level analisis Unit yang akan dianalisis adalah teks dari isi cerita dalam komik Samurai X, Naruto dan Death Note, yang berkaitan dengan imperialisme budaya khususnya pembentukan kriterium kepahlawanan heroism Jepang. Ketiga komik ini dipilih dengan pertimbangan bahwa komik tersebut laris di pasaran, terbukti dengan diangkatnya serial komik tersebut ke dalam bentuk animasi dan dua di antaranya pernah ditayangkan di stasiun televisi swasta di Indonesia. Selain itu, komik- komik tersebut juga dipilih berdasarkan masa terbitnya, dimana setiap judul komik mewakili masanya masing-masing. Samurai X mewakili komik Jepang yang beredar di Indonesia pada tahun 2001. Sementara Naruto mewakili komik Jepang yang terbit di masa tahun 2004. Yang terakhir, Death Note, mewakili Universitas Sumatera Utara komik Jepang yang dirilis pada akhir 2007. Dari 73 jilid komik tersebut, komik yang akan diteliti berjumlah 10 jilid dengan rincian 4 jilid komik Samurai X, 3 jilid komik Naruto dan 3 jilid komik Death Note. Analisis hanya dilakukan pada level teks saja. Bagaimana strategi tekstual yang dipakai dalam komik tersebut untuk memarginalkan suatu kelompok, memasukkan gagasan atau nilai-nilai tertentu sebagai bentuk dari imperialisme budaya. Jika digambarkan maka struktur teks adalah sebagai berikut : III.5 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah : a. Data Primer, yaitu data-data unit analisa dari teks-teks yang terdapat pada komik. b. Data Sekunder, yaitu library research dengan cara mengumpulkan literatur serta berbagai sumber bacaan yang relevan dan mendukung penelitian. Stuktur Makro Makna global dari suatu teks yang diamati dari topik atau tema yang diangkat dari suatu teks. Super Struktur Kerangka dari suatu teks, seperti bagian pendahuluan, isi, penutup, dan kesimpulan. Struktur Mikro Makna lokal dari suatu teks yang diamati dari pilihan kata, kalimat, dan gaya yang dipakai oleh suatu teks. Universitas Sumatera Utara III.6 Teknik Analisis Data Analisis data menunjukkan kegiatan penyederhanaan data ke dalam susunan tertentu yang lebih dibaca dan diinterpretasikan. Penelitian ini menganalisis teks pada komik Jepang dengan menggunakan Analisis Wacana. Teks dianalisis dengan kerangka analisis wacana Teun A. Van Dijk, untuk kemudian disederhanakan lagi ke dalam tabel. STRUKTUR WACANA HAL YANG DIAMATI ELEMEN Struktur Makro Tematik Tema atau topik yang dikedepankan dalam suatu berita Topik Super Struktur Skematik Bagaimana bagian dan urutan teks diskemakan dalam teks secara utuh. Skema Struktur Mikro Semantik Makna yang ingin ditekankan dalam teks. Misalnya dengan memberi detil pada satu sisi atau membuat eksplisit pada satu sisi dan mengurangi detil di sisi lain. Latar, detil, maksud, praanggapan, nominalisasi Struktur Mikro Sintaksis Bagaimana kalimat bentuk, susunan yang dipilih Bentuk kalimat, koherensi, kata ganti. Struktur Mikro Stilistik Bagaimana pilihan kata yang dipakai dalam teks. Leksikon Struktur Mikro Retoris Bagaimana dan dengan cara apa penekanan dilakukan. Grafis, metafora, ekspresi Universitas Sumatera Utara

BAB IV PEMBAHASAN