industri ringan minyak kelapa sawit dipakai sebagai sabun, deterjen, semir sepatu, lilin, tinta cetak, dan lain-lain.
3. Bahan Kosmetik dan Farmasi
Minyak sawit juga mempunyai potensi yang cukup besar untuk industri kosmetik dan industri farmasi. Karena mempunyai sifat sangat mudah
diabsorpsi oleh kulit, minyak kelapa sawit banyak dipakai untuk pembuatan shampo, krim, minyak rambut, sabun cair, lipstik, dan lain-lain
Mangoensoekarjo, 2003.
2.1.3. Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit
Tanaman kelapa sawit akan berproduksi optimal jika dipelihara dengan baik. Pemeliharaan pada tanaman menghasilkan meliputi pengendalian gulma,
penunasan pelepah, pegendalian hama dan penyakit, pengawetan tanah dan air, pemupukan serta pemeliharaan jalan Sutarta, dkk, 2008.
Gulma merupakan pesaing bagi tanaman kelapa sawit dalam penyerapan unsur hara, air, dan cahaya matahari. Areal yang didominasi oleh gulma yang
berbahaya atau pesaing berat seperti sembung rambat Mikania micantha, alang- alang Imperata cylindrica, dan Arystasia coromandeliana dapat menurunkan
produksi sampai 20.Pengendalian gulma perlu dilaksanakan di piringan pohon, jalan pikul, dan di gawangan. Pengendalian gulma di piringan pohon dapat
dilakukan secara manual atau kimia dengan rotasi berturut-turut 1 atau 3 bulan Sutarta, dkk, 2008.
Terdapat beberapa metodecara pengendalian gulma yang dapat dipraktekkan di lapangan. Sebelum melakukan tindakan pengendalian gulma
sangat penting bagi kita mengikuti cara-cara tersebut guna memilih cara yang tepat untuk suatu jenis tanaman budidaya dan gulma yang tumbuh di suatu daerah
Sukman, 1995. 7
Universitas Sumatera Utara
Ditinjau dari berbagai teknik pengendalian yang tersedia biasanya cara yang digunakan tergantung tingkat usaha tani, tanaman yang diusahakan, kultur
teknis, kemampuan teknologi dan status ekonomi petani. Pengendalian gulma yang sangat diminatiakhir-akhir ini, terutama untuk lahan pertanian yang cukup
luas adalah secara kimia yang dapat dilakukan dengan cara penyemprotan. Senyawa kimia yang dipergunakan untuk proses ini disebut dengan pestisida
karena mudah didapat dan efisienSukman, 1995.
2.1.4. Pestisida
Pestisida adalah bahan yang digunakan untuk mengendalikan, menolak, memikat atau membasmi organisme pengganggu. Pestisida biasanya, tapi tak
selaluberacun. Berdasarkan kegunaannya pestisida ada dikelompokkan dalam insektisida, fungisida, bakterisida, rodentisida, nematisida dan herbisida.Dalam
pemberantasan gulma yang umum digunakan adalah herbisida. Herbisida adalah senyawa atau material yang disebarkan pada lahan pertanian untuk menekan atau
memberantastumbuhan yang menyebabkan penurunan hasil gulmahttp:zaifbio.wordpress.com20100531pestisida.
Pada umumnya herbisida bekerja dengan mengganggu proses anabolisme senyawa penting seperti pati, asam lemak atau asam amino melalui kompetisi
dengan senyawa yang ”normal” dalam proses tersebut. Herbisida menjadi kompetitor karena struktur yang mirip dan menjadi konstrat yang dikenali oleh
enzim yang menjadi sasarannya. Cara kerjanya adalah dengan mengganggu keseimbangan produksi bahan-bahan kimia yang diperlukan tumbuhan
http:zaifbio.wordpress.com20100531pestisida.
Herbisida yang digunakan tergantung kepada jenis gulma yang akan diberantas. Ada beberapa jenis pembagian herbisida yakni:
1 Herbisida yang aktif untuk semua kelompok gulma yang disebut
sebagai herbisida nonselektif. Herbisida jenis ini mampu membunuh 8
Universitas Sumatera Utara
semua tumbuhan hijau termasuk tanaman pokok, misalnya glifosat, glufosinat, dan paraquat
2 Herbisida aktif pada gulma yang sudah tumbuh yakni herbisida yang
ditranslokasikan ke seluruh bagian gulma sistemik yang disebut pula sebagai translocated herbicides. Karena sifatnya yang sistemik,
herbisida ini mampu membunuh jaringan gulma yang ada di bawah tanah rimpang,umbi. Contoh herbisida ini adalah 2,4-D, glifosat
3 Herbisida yang mempunyai efek terhadap sintesis asam amino,
misalnya glifosat organofosfatDjojosumarto, 2000.
2.1.5. Batas Residu Pestisida