2.2.1. Cara Kerja Glifosat
Cara kerja glifosat adalah dengan menghambat enzim 5-enolpiruvil- shikimat-3-fosfat sintase EPSPS yang berperan dalam pembentukan asam amino
aromatik, seperti triptofan, tirosin dan fenilalanin. Tumbuhan akan mati jika kekurangan asam amino yang penting untuk melakukan berbagai proses
hidupnyahttp:zaifbio.wordpress.com20100531pestisida.
Glifosat dapat masuk ke dalam tumbuhan karena penyerapan yang dilakukan tanaman dankemudian diangkut ke pembuluh xylem. Glifosat ini dapat
meyebabkan gangguan kesehatan seperti iritasi mata, penglihatan menjadi kabur, kulit terbakar atau gatal, mual, sakit tenggorokan, asma, kesulitan bernafas, sakit
kepala, mimisan dan pusing http:zaifbio.wordpress.com20100531pestisida.
2.2.2. Analisis Residu Glifosat dengan Kromatografi
Secara umum, analisa glifosat yang paling sering digunakan adalah HPLC, karena termasuk mudah namun kurang bagus mengingat bahawa glifosat termasuk
kepada senyawa mikro. Jadi alat yang harus digunakan harus sensitif agar bisa mendeteksi kadar glifosat walau dalam kadar sekecil apapun.
Analisis glifosat dapat dilakukan dengan menggunakan HPLC dengan fase geraknya buffer fosfat dan pH-nya diatur 2,0. Dalam analisanya, standar glifosat
dilarutkan dalam buffer fosfat kemudian dibuat dalam variasi konsentrasi tertentu untuk dapat dibuat sebagai standar dalam pengukuran kadar glifosat dalam sampel
Siahaan, 1999.
2.2.3. Derivatisasi Pada Glifosat
Glifosat adalah jenis herbisida yang larut dalam air yang terdiri dari fosporik dan grup asam amino dalam molekulnya. Sebuah multimetode dilakukan
untuk dapat mendeterminasi glifosat. Pencampuran dengan trifluoroacetat 11
Universitas Sumatera Utara
anhidrat TFAA dan trifluoro ethanol TFE membantu glifosat dalam reaksi derivatisasi menjadi senyawa yang lebih volatil dalam analisa GC dengan detektor
tangkap elektron Stalikas, 2000.
Dalam studi terakhir ini, reaksi derivatisasi sangat berguna dalam analisis glifosat dan metabolitnya Amino Methyl Phosponic Acid AMPA. Kombinasi
dari fluorinasi anhidrat lainnya dengan alkohol dapat diupayakan untuk fluoroasetilasi dan fluoroesterifikasi dari amino, hidroksi, dan karbosilik untuk
analisis glifosat dan AMPA Stalikas, 2000.
2.3. Kromatografi Gas