Penggunaan Jalan Tol Operasional Jalan Tol

c. Jarak antar simpang susun, paling rendah 5 km untuk jalan tol luar perkotaan dan paling rendah 2 km untuk jalan tol dalam perkotaan. d. Jumlah lajur sekurang-kurangnya dua lajur per arah. e. Menggunakan pemisah tengah atau median. f. Lebar bahu jalan sebelah luar harus dapat dipergunakan sebagai jalur lalu lintas sementara dalam keadaan darurat. 9 Pada setiap jalan tol harus tersedia sarana komunikasi, sarana deteksi pengamanan lain yang memungkinkan pertolongan dengan segera sampai ke tempat kejadian, serta upaya pengamanan terhadap pelanggaran, kecelakaan dan gangguan keamanan lainnya. 10 Pada jalan tol antarkota harus tersedia tempat istirahat dan pelayanan untuk pengguna jalan tol, disediakan paling sedikit satu untuk setiap jarak 50 km pada setiap jurusan.

II.8.2. Penggunaan Jalan Tol

1. Penggunaan jalur lalu lintas jalan tol diatur sebagai berikut : a. Jalur lalu lintas diperuntukkan bagi arus lalu lintas pengguna jalan tol. b. Lajur lalu lintas sebelah kanan hanya diperuntukkan bagi kendaraan yang bergerak lebih cepat dari kendaraan yang berada di sebelah kirinya, sesuai dengan batas-batas yang ditetapkan. c. Tidak digunakan untuk berhenti. d. Tidak digunakan untuk menarikmenderekmendorong kendaraan, kecuali menggunakan penarikpenderekpendorong yang disediakan oleh Badan Usaha. e. Tidak digunakan untuk keperluan menaikkan atau menurunkan penumpang danatau barang danatau hewan. 2. Penggunaan bahu jalan diatur sebagai berikut : a. Digunakan bagi arus lalu lintas pada keadaan darurat. Universitas Sumatera Utara b. Diperuntukkan bagi kendaraan yang berhenti darurat. c. Tidak dapat digunakan untuk menarikmenderekmendorong kendaraan. d. Tidak digunakan untuk keperluan menaikkan atau menurunkan penumpang danatau barang danatau hewan. e. Tidak digunakan untuk mendahului kendaraan. 3. Penggunaan median jalan tol diatur sebagai berikut : a. Digunakan sebagai jalur pemisah arus lalu lintas kendaraan yang bergerak berlawanan arah. b. Tidak dapat digunakan untuk kepentingan berhenti darurat. c. Tidak digunakan oleh kendaraan untuk memotong atau melintas median kecuali dalam keadaan darurat. 4. Penggunaan gerbang tol diatur sebagai berikut : a. Dipergunakan untuk pelaksanaan pengumpulan tol. b. Pada saat melakukan transaksi di gerbang tol, pengguna jalan tol wajib menghentikan kendaraannya saat mengambil atau menyerahkan kembali karcis masuk danatau membayar tol, kecuali pengumpulan sistem pengumpulan tol elektronik. c. Tidak dapat dipergunakan untuk menaikkan dan menurunkan penumpang danatau barang danatau hewan.

II.8.3 Operasional Jalan Tol

Tujuan pokok pembangunan jalan tol, berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004 Tentang Jalan, pasal 43 adalah : 1 memperlancar lalu lintas di daerah yang telah berkembang; 2 meningkatkan hasil guna dan daya guna pelayanan distribusi barang dan jasa guna menunjang peningkatan pertumbuhan ekonomi; 3 Universitas Sumatera Utara meringankan beban dana Pemerintah melalui partisipasi pengguna jalan; dan 4 meningkatkan pemerataan hasil pembangunan dan keadilan. Manfaat yang didapat : 1 Pembangunan jalan tol akan berpengaruh pada perkembangan wilayah dan peningkatan ekonomi. 2 Meningkatkan mobilitas dan aksesibilitas orang dan barang. 3 Pengguna jalan tol akan mendapatkan keuntungan berupa penghematan biaya operasi kendaraan BOK dan waktu dibanding apabila melewati jalan non tol. 4 Badan usaha mendapatkan pengembalian investasi melalui pendapatan tol yang tergantung pada kepastian tarif tol. Atas dasar manfaat peningkatan mobilitas dan aksesibilitas orang dan barang, akan sejalan dengan peningkatan penggunaan jalan tol, kendalanya adalah terjadinya kecelakaan.

II.8.4 Jalan Tol Belmera