Dari tabel 4.17 terlihat bahwa hasil identifikasi titik rawan di jalur B tidak menemukan adanya segmenlokasi rawan kecelakaan. Sama halnya dengan jalur A, pada
jalur B tidak ditemukan black spot dengan metode ini. Setelah dilakukan pengolahan data untuk data kecelakaan pada tahun-tahun
selanjutnya ternyata lokasi yang dihasilkan sama dengan metode sebelumnya. Pada metode UCL, tidak ditemukan lokasi rawan kecelakaan, dan pada metode frekuensi juga tidak
terdapat segmenlokasi rawan kecelakaan black spot. Setelah melakukan identifikasi black spot dengan 2 metode dan memperoleh hasil yang sama, maka untuk memperoleh hasil yang
lebih baik dan akurat, dalam penelitian ini kemudian dicoba melakukan identifikasi black spot dengan metode tingkat kecelakaan. Diharapkan dengan melakukan minimal 2 untuk
mengidentifikasi black spot diperoleh hasil yang lebih baik.
IV.3.3 Identifikasi Black Spot Berdasarkan Metode Tingkat Kecelakaan
Pada metode ini, penentuan lokasi rawan kecelakaan dilakukan dengan cara membandingkan angka kecelakaan dengan indeks kecelakaan kritis. Angka kecelakaan
dihitung dengan menggunakan persamaan 2.3. Selanjutnya lokasi rawan kecelakaan black spot dapat ditentukan jika angka kecelakaan lebih besar dari indeks kecelakaan kritis. Indeks
kecelakaan kritis ditentukan dengan persamaan 3.3 dan persamaan 3.4. Nilai indeks kecelakaan kritis dan lokasi rawan kecelakaan dapat dilihat pada lampiran J. Hasil analisis
dapat dilihat pada tabel 4.18.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.18 Lokasi Rawan Kecelakaan Tiap Jalur dan Ruas Pada Tahun 2006-2010 Ruas
Jalur Tahun
2006 2007
2008 2009
2010 1
A Bukan BS
Bukan BS Bukan BS
Bukan BS Bukan BS
B BS
Bukan BS Bukan BS
Bukan BS Bukan BS
2 A
Bukan BS Bukan BS
Bukan BS Bukan BS
Bukan BS B
Bukan BS Bukan BS
Bukan BS Bukan BS
Bukan BS 3
A Bukan BS
Bukan BS Bukan BS
Bukan BS Bukan BS
B Bukan BS
Bukan BS Bukan BS
Bukan BS Bukan BS
4 A
Bukan BS Bukan BS
Bukan BS Bukan BS
Bukan BS B
Bukan BS Bukan BS
Bukan BS Bukan BS
Bukan BS 5
A Bukan BS
Bukan BS Bukan BS
Bukan BS Bukan BS
B Bukan BS
Bukan BS Bukan BS
Bukan BS Bukan BS
Ket : BS = Black Spot Bukan BS = Bukan Black Spot
Dari tabel 4.18 dapat kita lihat bahwa lokasi rawan kecelakaan di jalan Tol Belmera pada tahun 2006-2010 terdapat di ruas 1 Jalur B. Angka kecelakaan di ruas tersebut lebih
besar dari indeks kecelakaan kritis, maka di lokasi tersebut merupakan lokasi rawan kecelakaan black spot. Hasil lokasi black spot ini sangat berbeda dengan lokasi berdasarkan
dengan metode UCL. Dari ketiga metode yang dilakukan untuk menentukan lokasi rawan kecelakaan di
ruas jalan Tol Belmera, diperoleh fakta bahwa hasil dari ketiga metode tersebut sama. Seperti metode frekuensi dan metode UCL yang telah diterapkan untuk mengidentifikasi lokasi
rawan kecelakaan pada ruas per km namun memperoleh hasil bahwa black spot tidak ada pada jalan tol ini, sama dengan metode tingkat kecelakaan yang menganalisa lokasi rawan
kecelakaan per ruas saja ternyata hasilnya hanya terdapat 1 ruas saja yang diidentifikasi sebagai black spot. Hasil lokasi titik rawan kecelakaan untuk ketiga metode tersebut dapat
pada tabel 4.19.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.19 Lokasi Titik Rawan Kecelakaan Metode UCL
Metode Frekuensi Metode Tingkat
Kecelakaan Jalur
A -
- -
Jalur B
- -
Di antara Stationing 00+00 s.d 11+00
Dari tabel 4.19 dapat di lihat bahwa ke-3 metode menghasilkan hasil yang sama. Oleh karena itu, dalam penelitian ini berdasarkan ketiga metode tersebut di jalur A dan B dalam
setiap tahun dihasilkan bahwa tidak ada ditemukan lokasi black spot pada jalan Tol Belmera.
IV.3.4 Audit Keselamatan Jalan