Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

meringankan beban dana Pemerintah melalui partisipasi pengguna jalan; dan 4 meningkatkan pemerataan hasil pembangunan dan keadilan. Manfaat yang didapat : 1 Pembangunan jalan tol akan berpengaruh pada perkembangan wilayah dan peningkatan ekonomi. 2 Meningkatkan mobilitas dan aksesibilitas orang dan barang. 3 Pengguna jalan tol akan mendapatkan keuntungan berupa penghematan biaya operasi kendaraan BOK dan waktu dibanding apabila melewati jalan non tol. 4 Badan usaha mendapatkan pengembalian investasi melalui pendapatan tol yang tergantung pada kepastian tarif tol. Atas dasar manfaat peningkatan mobilitas dan aksesibilitas orang dan barang, akan sejalan dengan peningkatan penggunaan jalan tol, kendalanya adalah terjadinya kecelakaan.

II.8.4 Jalan Tol Belmera

Jalan Tol Belmera adalah satu-satunya jalan tol di Medan Propinsi Sumatera Utara yang merupakan bagian dari jaringan jalan umum yang dibuat dengan maksud untuk meningkatkan pemerataan dan efisiensi biaya operasional dan waktu tempuh. Panjang jalan Tol Belmera adalah 34,068 km. Jalan tol ini mengitari sisi sebelah Timur Pusat Kota Medan. Jalan ini memiliki 6 pintu masuk-keluar yaitu di Belawan, Mabar, Tanjung Mulia, Bandar Selamat, Amplas dan Tanjung Morawa. Jalan tol ini dirancang untuk kecepatan rencana seragam uniform speed yaitu 80 kmjam. Tipe jalan tol ini adalah 4 lajur 2 arah terbagi, lebar lajur jalan tol ini adalah 2 x 3,60 meter. Kedua jalur tol ini dipisahkan oleh median selebar 1,0 m. Sedangkan lebar bahu luar 2 x 2,5 m dan bahu dalam 2 x 0,75 m.

II.9 Penelitian Terdahulu

Uri Hermariza 2008 dalam skripsinya menganalisa lokasi rawan kecelakaan black spot. Uri menggunakan metode frekuensi dan metode Upper Control Limit UCL dalam Universitas Sumatera Utara menganalisa black spot. Di mana area black spot akan ditentukan berdasarkan ruas per kilometer. Suatu ruas akan diidentifikasi sebagai lokasi titik rawan apabila pada ruas tersebut terjadi kecelakaan dalam frekuensi yang lebih tinggi dari nilai kritis yang telah ditentukan dan melewati batas garis UCL. Karunia J.Spartan et al 2009 dalam jurnalnya menggunakan metode jumlah dalam mengidentifikasi lokasi rawan kecelakaan black spot. Metode jumlah adalah metode identifikasi lokasi rawan kecelakaan yang paling sederhana. Metode ini adalah dengan membuat daftar lokasi rawan kecelakaan yang disusun berdasarkan frekuensi atau jumlah kecelakaan yang terjadi. Melur Widyasih 2003 dalam skripsinya menganalisa black spot dengan metode tingkat kecelakaan digabungkan dengan metode statistika metode Rank Spearman. Caranya yaitu dengan cara membandingkan angka kecelakaan dengan indeks kecelakaan kritis. Black spot dapat ditentukan jika angka kecelakaan lebih besar dari indeks kecelakaan kritis. Melur juga menganalisa faktor penyebab kecelakaan. Melur menggunakan metode Uji Signifikansi untuk menganalisa faktor penyebab kecelakaan dan mendapatkan hasil bahwa pengemudi adalah faktor yang paling dominan penyebab kecelakaan. Elly Tri Pujie Astutie 2006 dalam tesisnya mengelompokkan karakteristik kecelakaan berdasarkan lokasi kecelakaan, jenis tabrakan, penyebab kecelakaan, posisi lajur tabrakan, dan tingkat kefatalan dan menganalisa pengaruh geometrik jalan terhadap kecelakaan lalu lintas di jalan tol. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III.1 Umum Untuk mencapai suatu penelitian yang sistematis, terorganisir dan dapat berjalan secara efektif, efisien serta tepat sasaran, diperlukan suatu metode penelitian yang didalamnya memuat proses rencana dan pelaksanaan penelitian. Pelaksanaan penelitian disesuaikan dengan tujuan penelitian dan termasuk tata cara penyelesaian sehingga tiap-tiap bagian memiliki keterkaitan satu dengan yang lain secara berurutan dengan demikian diharapkan hasil akhir yang baik sehingga mendapatkan nilai yang maksimal. III.2 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang diambil pada penelitian ini adalah ruas jalan Tol Belmera Belawan-Medan-Tanjung Morawa. Jalan tol digunakan untuk lalu lintas antarkota dan jalan Tol Belmera dibangun di kota Medan pada tahun 1986 oleh PT. Jasa Marga selaku penyelenggara jalan tol yang ada di Indonesia. Jalan Tol Belmera merupakan satu-satunya jalan tol yang ada di provinsi Sumatera Utara. Jalan ini memiliki panjang 34,068 km dengan kecepatan rencana yang diizinkan adalah 80 kmjam dan didesain mampu menahan muatan sumbu terberat MST paling rendah 8 delapan ton. Data geometrik jalan Tol Belmera pada tabel 3.1 dapat memberi gambaran mengenai situasi dan kondisi jalan tol tersebut secara umum. Universitas Sumatera Utara