Luas Anak Daun cm Diameter Batang Girth m Tebal daun mm dengan menggunakan mikroskop. Jumlah Klorofil µgml

3.5 VARIABEL PENELITIAN 3.5.1 Jumlah Anak Daun Anak daun dari pelepah daun ke-17 yang masih terlihat sempurna dan segar secara visual dihitung dengan counter dan dicatat . Masing-masing plot diambil tiga pohon sampel yaitu pohon ke -1, 5 dan 9 Yusran et al, 2001

3.5.2 Luas Anak Daun cm

2 Pelepah daun ke -17 dipotong, kemudian dari bagian tengah pelepah masing- masing 2 helai anak daun diambil dari bagian kiri dan kanan. Diukur panjang dari pangkal anak daun dan lebar dari bagian daun terlebar. Luas Daun = p x l x k. Masing-masing plot 54 diambil tiga pohon sampel yaitu pohon ke- 1, 3 dan 5. Karena daun berbentuk lanset digunakan konstanta 0,51 Yusran et al, 2001

3.5.3 Diameter Batang Girth m

Diameter batang diukur dengan menggunakan meteran pada tinggi 2 cm dari pangkal batang diukur diameter girth batang. Masing-masing plot 54 diambil 3 pohon sampel yaitu pohon ke 1, 5 dan 9 Yusran et al, 2001

3.5.4 Tebal daun mm dengan menggunakan mikroskop.

Anak daun dari tengah rachis frond 17. Bagian lidi dibuang, lalu lembar anak daun disayat transversal. Potongan tersebut dijepit dengan potongan wortel. Sayatan direndam dalam pemutih hingga berubah warna dan dibilas kembali dengan aquadest. Sayatan diletakkan di atas gelas objek dan ditetesi dengan air lalu ditutup dengan cover glass. Selanjutnya tebal daun dilihat dengan mikroskop binokular dan diukur tebalnya. Masing-masing plot dari tiga pohon contoh diamati dan dihitung ketebalan daunnya Sass, 1958

3.5.5 Jumlah Klorofil µgml

Sampel daun dari masing-masing plot yang berisi tiga daun dileburkan bulking terlebih dulu dengan cara: Universitas Sumatera Utara Gambar.10. Analisa klorofil Pelepah daun dipotong daun ke- 17 , dibersihkan dengan aquadest, diukur panjang daun, kemudian dari bagian tengah helaian daun sepanjang 10 cm, digunting dan ditimbang sebanyak 1 g. Sampel daun digerus dengan mortar. Ditambahkan aseton 80 sebanyak 20 ml dan digerus hingga klorofil meluruh. Hasil gerusan disaring ke dalam labu takar, ditambahkan aseton 80 kembali sampai garis batas yang menunjukkan 50 ml, diaduk sebentar. Kemudian dilakukan pembacaan absorbansi klorofil a, klorofil b dengan spektrofotometer dan dihitung kandungan klorofil a, klorofil b dan total klorofil dengan menggunakan rumus Welburn 1994 yaitu: C a = 12.21A 663 – 2.81A C 646 b = 20.13A 646 – 5.03A Total Klorofil = Jumlah Klorofil A+ Jumlah Klorofil B Shabala et al, 1998 663 Universitas Sumatera Utara Gambar 11. Penghitungan dengan spekrofotometri

3.5.6 Kerapatan Stomata nmm

Dokumen yang terkait

Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.)pada Berbagai Perbandingan Media Tanam Sludge dan Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) di Pre Nursery

4 102 53

Respons Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Terhadap Pemberian Kompos Sampah Pasar dan Pupuk NPKMg (15:15:6:4) di Pre Nursery

6 79 69

Pengaruh Pemberian Limbah Kalapa sawit (Sludge) dan Pupuk Majemuk NPK Terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guinsensis Jacq) di Pembibitan Awal

0 25 95

Respon Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis jacq) Terhadap Pupuk Cair Super Bionik Pada Berbagai Jenis Media Tanam di Pembibitan Utama

0 30 78

Respon Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit Terhadap Pupuk Zeorea Pada Berbagai Jenis Media Tanam Di Main Nursery

6 38 97

Respon Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit Terhadap Pemberian Pupuk Mutiara 15-15-15 dan Dolomit Pada Media Tanah Gambut Di Pembibitan Utama

0 47 83

Respons Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Pada Konsentrasi dan Interval Pemberian Pupuk Daun Gandasil D Pada Tanah Salin Yang Diameliorasi Dengan Pupuk Kandang

1 28 184

Respon Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq) di Main Nursery Terhadap Komposisi Media Tanam dan Pemberian Pupuk Posfat

6 92 114

Ketahanan Papan Komposit Dari Limbah Batang Kelapa Sawit (Elaeis guinensis Jacq) dan Plastik Polipropilena Terhadap Cuaca

1 54 74

Pertumbuhan Mucuna Bracteata L. Dan Kadar Hara Kelapa Sawit (Elais guinensis Jacq.) Dengan Pemberian Pupuk Hayati

3 63 66