Kegiatan Pembelajaran 5
124
Berdasarkan uraian di atas secara sederhana hubungan antara tes test , pengukuran measurement , penilaian assessment dan evaluasi evaluation
dapat digambarkan sebagai berikut.
Gambar . ubungan antara Tes, Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi
Sumber: Eko PW.,
3. Penilaian dan Evaluasi Proses dan Hasil Belajar
a. Penilaian Autentik
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor Tahun tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah disebutkan bahwa proses
pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan
fisik serta psikologis peserta didik. Untuk itu setiap satuan fasilitatoran melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta
penilaian proses pembelajaran untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan.
Kurikulum mempersyaratkan penggunaan penilaian autentik authentic
assesment . Secara paradigmatik penilaian autentik memerlukan perwujudan
pembelajaran autentik authentic instruction dan belajar autentik authentic learning
. al ini diyakini bahwa penilaian autentik lebih mampu memberikan informasi kemampuan peserta didik secara holistik dan valid.
Penilaian proses pembelajaran menggunakan pendekatan penilaian autentik authentic
assesment yang menilai kesiapan peserta didik, proses, dan hasil
Evaluas Penilaian
Pengukuran Te
DRAFT
Seni Budaya SD KK H
125
belajar secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga komponen tersebut akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan perolehan belajar peserta didik atau
bahkan mampu menghasilkan dampak instruksional instructional effect dan dampak pengiring nurturant effect dari pembelajaran.
asil penilaian autentik dapat digunakan oleh fasilitator untuk merencanakan program perbaikan remedial , pengayaan enrichment , atau pelayanan
konseling. Selain itu,hasil penilaian otentik dapat digunakansebagai bahan untuk memperbaiki proses pembelajaran sesuai dengan Standar Penilaian
Pendidikan. Evaluasi proses pembelajaran dilakukan saat proses pembelajaran dengan menggunakan alat: angket, observasi, catatan anekdot, dan refleksi.
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor Tahun tentang Standar Penilaian Pendidikan disebutkan bahwa standar penilaian yang
bertujuan untuk menjamin:
perencanaan penilaian peserta didik sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai dan berdasarkan prinsip‐prinsip penilaian;
pelaksanaan penilaian peserta didik secara profesional, terbuka, edukatif, efektif, efisien, dan sesuai dengan konteks sosial budaya;
pelaporan hasil penilaian peserta didik secara objektif, akuntabel, dan informatif.
Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik.
Penilaian pendidikan sebagai proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik mencakup: penilaian
otentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi,
ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolahmadrasah. Dengan mengetahui kelemahan dan kekuatannya, fasilitator dan peserta didik
memiliki arah yang jelas mengenai apa yang harus diperbaiki dan dapat melakukan refleksi mengenai apa yang dilakukannya dalam pembelajaran dan
belajar. Selain itu bagi peserta didik memungkinkan melakukan proses transfer cara belajar tadi untuk mengatasi kelemahannya transfer of learning .
DRAFT
Kegiatan Pembelajaran 5
126
Sedangkan bagi fasilitator, hasil penilaian hasil belajar oleh fasilitator merupakan alat untuk mewujudkan akuntabilitas profesionalnya, dan dapat juga
digunakan sebagai dasar dan arah pengembangan pembelajaran remedial atau program pengayaan bagi peserta didik yang membutuhkan, serta memperbaiki
rencana pelaksanaan pembelajaran RPP dan proses pembelajaran pada pertemuan berikutnya. Penilaian hasil belajar oleh fasilitator tidak terlepas dari
proses pembelajaran. Oleh karena itu, penilaian hasil belajar oleh fasilitator menunjukkan kemampuan fasilitator sebagai fasilitator profesional.
b. Pengertian Penilaian Autentik