Kesatuan yang utuh Unity

Kegiatan Pembelajaran 3 82 dilakukan berdasarkan pertimbangan struktural, kedinamisan, dan yang bersesuaian satu sama lain, yaitu tugas utama seorang penata tari. Manakala keselarasan antara bagian‐bagian itu tercapai, akan dirasakan hasil akhirnya. Bukan saja hasilnya merupakan kesatauan yang utuh, melainkan juga setiap bagian yang tersusun terangkat disebabkan oleh kerja sama elemen‐elemen pendukung lainnya. armoni lebih tertuju kepada keserasian yang terpadu dari elemen‐elemen dan bagian‐bagian dan tergabung secara harmonis, sehingga nilai‐nilai estetis yang diekspresikan dari karya tari tersebut bisa terwujudkan sesuai dengan apa yang telah direncanakan pada konsep garapannya.

i. Kesatuan yang utuh Unity

Prinsip bentuk bentuk seni yang paling penting dan paling mendasar adalah bahwa sebuah karya seni harus mempunyai kesatuan. Walaupun terdiri dari berbagai macam elemen penyusun, di dalam sebuah karya seni hubungan antara elemen‐elemen itu harus padu sehingga tidak dapat mengurangi atau menambah elemen baru tanpa merusak kesatauan yang telah dicapai.. Selanjutnya, isi dan bentuk sebuah karya seni bukanlah dua fase yang berbeda atau terpisah, tetapi keduanya telah menyatu sehingga menghasilkan efek artistik yang tunggal. Oleh karena itu, seorang penata tari pertama‐tama harus memiliki konsepsi yang sangat jelas tujuannya di dalam menciptakan sebuah tarian. Dengan konsep semacam ini, ia harus memilih gerakan‐gerakan yang tepat untuk mewujudkan tujuan itu. al ini tidak berarti bahwa setiap gerakan yang diambil harus mempunyai arti literer atau pantomimik. Akan tetapi setiap gerakan harus dipilih karena karena pertimbangan kualitas, jangkauan, arah, dan penggunaan waktu serta struktur dinamikanya sehingga dapat membantu mengungkapkan dan menguatkan tema pokok tariannya. Secara sadar atau tidak, selama proses komposisi seorang penata tari akan selalu bergelut dengan prinsip‐prinsip bentuk seni di atas. Prinsip‐prinsip bentuk seni itu harus ia gunakan tidak hanya dalam pemilihan gerak, struktur ritmis dan desain keruangan, tetapi juga dalam pemilihan iringan, tata pakaian, dan tata pentas, agar dapat sekaligus menunjang komposisi secara keseluruhan. DRAFT 83 Seni Budaya SD KK H Peranan tiap‐tiap prinsip dalam setiapkomposisi dapat berubah‐ubah sesuai dengan kebutuhhan kreatif penata tarinya. Nilai setiap prinsip bentuk seni ini sesungguhnya terletak pada keberhasilan dalam membantu menjelaskan pemikiran seorang penata tari sebagaimana terwujud di dalam komposisinya. Aktivitas Pembelajaran D. Di bawah ini adalah serangkaian kegiatan belajar yang dapat Anda lakukan untuk memantapkan pengetahuan, keterampilan, serta aspek pendidikan karakter yang terkait dengan uraian materi pada kegiatan pembelajaran ini. . Pada tahap pertama, Anda dapat membaca uraian materi dengan teknik skimming atau membaca teks secara cepat dan menyeluruh untuk memperoleh gambaran umum materi. . Berikutnya Anda dianjurkan untuk membaca kembali materi secara berurutan. al ini perlu dilakukan untuk menghindari keterlewatan materi dalam bahasan kegiatan pembelajaran ini. . Fokuslah pada materi ataupun sub materi yang ingin dipelajari. Baca baik‐baik informasinya dan cobalah untuk dipahami secara mandiri sesuai dengan bahasan materinya. . Latihkan secara personal atau berkelompok materi praktek dan sesuaikanlah dengan prosedur yang ada di modul. Ulangi latihan tersebut sampai Anda terampil sesuai tingkat pencapaian yang ditentukan dalam modul. . Setelah semua materi Anda pahami, lakukan aktivitas pembelajaran dengan mengerjakan lembar kerja berikut. DRAFT Kegiatan Pembelajaran 3 84 Lembar Kerja 3.1. Rangsang Gerak Tari Tujuan: Membuat karya tari melalui rangsang awal dengan menerapkan desain komposisi tari. Langkah Kerja: Bentuklah kelompok kerja dengan semangat kerjasama, disiplin, saling menghargai pendapat, dan menjaga keaktifan berkomunikasi Pelajarilah lembar kerja rangsang gerak tari Baca kembali uraian materi, lakukanlah studi referensi lainnya yang mendukung dan observasi baik secara langsung atau berdasar pengalaman kemudian diskusikan dalam kelompok untuk mendapatkan sampel objek dan teknik tertentu dalam mewujudkannya. silah lembar kerja rangsang gerak tari pada aspek visualisasi dan proses kerja dengan cermat dan teliti. Lembar Kerja rangsang gerak tari No. Aspek Perencanaan Aspek Visualisasi dan Proses Kerja . Menentukan rangsang gerak dasar . Mengeksplorasi gerak dengan menerapkan desain komposisi tari. . Teknik yang digunakan Mengamati, mengeksplorasi, menyusun, menampilkan . Alat dan Bahan Alat: DRAFT 85 Seni Budaya SD KK H Bahan: . Langkah Kerja . Refleksi : Tuliskan apa yang saudara rasakan terhadap nilai‐nilai : . Religius . Nasionalis . Mandiri . Gotong royong . ntegritas Dalam kegiatan diklat tatap muka penuh, Lembar Kerja 3.1 ini Anda kerjakan di dalam kelas pelatihan dengan dipandu oleh fasilitator. Dalam kegiatan diklat tatap muka In‐On‐In, Lembar Kerja 3.1 ini Anda kerjakan pada saat on the job training On secara mandiri sesuai langkah kerja yang diberikan dan diserahkan serta dipresentasikan di hadapan fasilitator saat in service learning 2 In‐2 sebagai bukti hasil kerja. DRAFT Kegiatan Pembelajaran 3 86 Latihan Kasus Tugas E. Setelah mempelajari modul di atas anda diminta untuk mempraktekkan tentang rangsang gerak tari, anda dapat melakukan latihan rangsang gerak. Tugas : Membentuk gerak berdasarkan rangsang audio dan visual Tugas : Menerapkan desain komposisi tari Rangkuman F. Rangsang merupakan suatu proses penjajagan dalam pencarian gerak tari yaitu sebagai pengalaman untuk menanggapi obyek dari luar, atau aktivitasnya mendapat rangsang dari luar. Rangsang suatu stimulan bagi seorang penari untuk mendapatkan gerak. Rangsang meliputi berpikir, berimajinasi, merasakan dan merespon. Terhadap stimulan sumber visual maupun audio bahkan juga peraba. Pada tingkat pengembangan membuat karya tari, rangsang sebagai pengalaman pertama bagi seorang penata taripenari untuk menjajagi ide‐ide, rangsang dari luar bagi penata tari tahap ini dapat dipersiapkan atau distrukturkan terlebih dahulu atau sama sekali bebas belum terencana. Boleh dikatakan bahwa seorang penari begitu mendapat rangsang yang berupa visual maupun audio mendapat stimulan untuk mendapatkan gerak tari. Distrukturkan berarti seorang koreografer sudah mempunyai rencana‐rencana tari, yaitu ide‐ide serta rangsang‐rangsang apa yang dibutuhkan. Semantara rangsang secara bebas diartikan sama sekali belum mempunyai rencan‐rencana tari, dengan cara ini biasanya seseorang mendapat stimulan untuk menemukan ide‐ide tertentu. Ada banyak rangsang yang dapat dilakukan untuk mendapatkan stimulus gerak tari. Adapun jenis rangsang tersebut antara lain rangsang visual, rangsang audio dan rangsang peraba. Umpan Balik dan Tindak Lanjut G. Modul ini merupakan salah satu sarana ataupun media belajar yang paling sederhana dan dapat dijadikan sebagai acuan belajar tentang rangsang gerak tari. DRAFT 87 Seni Budaya SD KK H Kesederhanaan modul ini diharapkan dapat merangsang dan merefleksikan spirit untuk lebih banyak lagi melakukan latihan‐latihan menerapkan karya seni tari melalui rangsang gerak tari. Dalam latihan yang dilakukan dengan berbagai gerak yang paling sederhana sampai dengan pada gerak yang proporsional. Menerapkan karya seni tari melalui rangsang gerak tari dapat difahami jika kita banyak melihat, mengenal dan memiliki perbendaharaan visual karya‐karya seni dan selalu berlatih. Membaca sejarah seni, teori seni maupun apresiasi seni juga sangat diperlukan. Dalam modul ini berisi pengetahuan tentang menerapkan karya seni tari melalui rangsang gerak tari. Dengan demikian diharapkan setelah melakukan latihan‐latihan berdasarkan modul ini dapat dilanjutkan dengan latihan‐ latihan berikutnya dengan cara‐cara yang lebih variatif. Sehingga setelah mempelajari modul ini peserta sangat diharapkan dapat melaksanakan pembelajaran di sekolah masing‐masing. Peningkatan mutu pendidikan harus dilakukan oleh semua pihak secara berkesinambungan. Peran kepala sekolah, guru, dan pengawas sangat penting, karena mereka inilah yang akan berperan secara langsung dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di wilayah yang menjadi tanggung‐jawab mereka bersama. Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran membuat gerakan dasar seni tari, beberapa pertanyaan berikut perlu Anda jawab sebagai bentuk umpan balik: . Apakah setelah mempelajari kegiatan pembelajaran ini Anda mendapatkan pengetahuan dan keterampilan memadai tentang rangsang gerak tari? . Apakah materi kegiatan pembelajaran ini telah tersusun secara sistematis sehingga memudahkan proses pembelajaran? . Apakah Anda merasakan manfaat penguatan pendidikan karakter terutama dalam hal nilai religius, nasionalis, mandiri, gotong royong dan integritas dalam aktivitas pembelajaran? . al apa saja yang menurut Anda kurang dalam penyajian materi kegiatan pembelajaran ini sehingga memerlukan perbaikan? . Apakah rencana tindak lanjut Anda dalam kaitannya dengan proses belajar mengajar di sekolah setelah menuntaskan kegiatan pembelajaran rangsang gerak tari? DRAFT Kegiatan Pembelajaran 3 88 Agar hasil pelatihan ini dapat memberikan dampak yang bermakna terhadap peningkatan mutu pendidikan, maka perlu diadakan usaha‐usaha nyata pasca pelatihan yang dituangkan dalam. Program Tindak Lanjut PTL . Dengan kata lain, PTL merupakan bentuk komitmen dari para stakeholder untuk melakukan kegiatan‐ kegiatan yang tertuang dalam PTL tersebut. Rencana Tindak Lanjut pelatihan adalah setiap upaya atau kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan setelah kegiatan pelatihan selesai. Rencana Tindak Lanjut hendaknya dibuat secara spesifik dan realistis sesuai dengan tanggung jawabnya. Dalam menyusun Rencana Tindak Lanjut, pada umumnya akan mencakup hal‐hal sebagai berikut: . Apa, yaitu menyangkut jenis kegiatan yang akan dilakukan di tempat kerjanya. . Bagaimana, yaitu cara atau langkah‐langkah yang harus ditempuh sehingga kegiatan yang direncanakan terlaksana dengan baik dan benar. . Siapa, yaitu menyebutkan pihak terkait stakeholder siapa saja yang harus dan perlu dilibatkan dalam melakukan kegiatan tindak lanjut ; masyarakat, staf yang lain atau pimpinan lembaga. . Kapan, yaitu menjelaskan dan menguraikan tentang batasan waktu kapan akan dimulai dan kapan akan berakhir. . Dimana, yaitu menyebutkan dimana kegiatan tersebut akan dilakukan. Apakah akan dilakukan di lapangan dengan Widyaiswara dan perangkat Lembaga lainnya ataukah akan dilakukan di tempat kerjanya atau di unit kerjanya sendiri, di unit yang lain atau akan diterapkan di luar lembaga lain yang terlibat di dalamnya. Pembahasan Latihan Tugas Kasus H. . Membentuk gerak berdasarkan rangsang audio dan visual lihat uraian materi point , ,dan . Menerapkan desain komposisi tari lihat uraian materi point . DRAFT 89 Kegiatan Pembelajaran 4 Teknik Ikat Celup Tujuan A. Dengan media zat warna sintetis, zat warna alam, kain katun, kain sutera peserta diklat dapat membuat syal dengan teknik ikat celup sesuai prosedur Kompetensi dan Indikator Pencapaian Kompetensi B. Peserta diklat dapat: . membuat syal teknik ikat celup dengan media zat warna alam pada kain sutera . membuat syal teknik ikat celup dengan media zat warna sintetis pada kain katun Uraian Materi C. Teknik kat Celup tie dye yang banyak kita kenal sekarang ini pada awalnya berasal dari timur jauh, sekitar . tahun sebelum masehi. Selain itu para ahli berpendapat bahwa kain jenis tie dye ditemukan secara terpisah di berbagai belahan dunia, seperti ndia, Cina, Jepang, Amerika Selatan dan Afrika. ndonesia sebagai bangsa yang terkenal kaya akan seni budaya telah mengenal seni celup tie dye sebagai salah satu bentuk seni tradisional. Kain ikat celup yang lebih dikenal oleh masyarakat kita dengan sebutan jumputan. Di ndonesia kain jumputan dikenal dengan nama nama yang berbeda‐beda, masyarakat Jawa menyebutnya Jumputan, di daerah Bali dikenal dengan nama Sangsangan , sedangkan di Palembang orang menamakannya kain Pelangi, di Kalimantan dikenal dengan istilah Sasirangan, dan di Sulawesi dikenal dengan nama kain Roto. Jenis kain jumputan yang ada sekarang ini pada umumnya terbuat dari bahan serat alam seperti bahan katun atau sutera yang halus, tipis dan mudah kusut. Namun sebenarnya kain jumputan dapat dibuat dari serat alam yang dicampur dengan serat DRAFT Kegiatan Pembelajaran 4 90 sintetis, atau bahkan dengan bahan serat sintetis saja. al yang perlu untuk diperhatikan adalah pada penggunaan zat pewarna yang digunakan untuk mencelup, hendaknya disesuaikan dengan jenis kain atau serat yang akan dijumput. al ini disebabkan karena suatu zat warna hanya efektif mewarnai satu jenis serat atau kain saja. Warna‐warna yang dterapkan biasanya menggunakan warna‐warna ke arah warna tua seperti merah tua, hijau tua, hitam, biru tua dan sebagainya. Tetapi dengan adanya perkembangan jaman dan teknologi, kain jumputan ini menggunakan warna‐warna yang disenangi oleh konsumen atau pasar. TeknikJumpatan tie dye merupakan salah satuteknikmenghias permukaan kain, dengan cara sebagian kain diikat rapat menggunakan taliatau karet gelang menurut pola tertentu, sebelum dicelup dengan zat warna. Dengan demikian bagian‐bagian yang diikat tidak terkena celupan warna dan pada bagian tersebut terbentuklah motif hias jumputan yang sangat khas. Cara‐cara lain untuk menghindari terserapnya warna dari celupan pada kain adalah dengan menggunakan balok‐balok kayu, atau setikan‐setikan, atau dijepit balok, dan sebagainya maka kain tersebut tidak akan terkena cairan pencelupanwarna. Gambar . Contoh selendang teknik ikat celup DRAFT 91 Seni Budaya SD KK H Gambar . Contoh bahan sandang dengan teknik jelujur

1. Teknik Dasar Membuat Motif Ikat Celup