Definisi Operasional Hubungan Tekanan Darah Sistolik Pada Penderita Infark Miokard Akut Elevasi Segmen ST Dibawah 12 jam Saat Masuk Dengan Mortalitas Di RSUP H. Adam Malik

qo = 1 – po pa – po = 0,2 → pa – 0,26 = 0,2 pa = 0.46 qa = 1 – pa → qa = 1 – 0,46 qa = 0,54 Zα = kesalahan tipe I = 5 = 1,96 Zβ = kesalahan tipe II = 20 = 0,842 n = 0,46 – 0,26 1.96 √0.26 .0,74 + 0.842�0,46 .0,54 P 2 = 40,919 Dengan menggunakan rumus tersebut diatas, maka didapat jumlah sampel minimal untuk penelitian adalah 41 orang. 3.5. Kriteria Inklusi dan Eksklusi 3.5.1. Kriteria Inklusi Semua pasien dengan diagnosa IMA- STE onset 12 jam dengan trombolitik.

3.5.2. Kriteria Eksklusi

Semua pasien dengan gagal jantung kronik, gagal ginjal kronik, syok kardiogenik, dan intra koroner perkutan primer.

3.6. Definisi Operasional

1. IMA-STE adalah subset dari sindrom koroner akut yang ditandai pada pemeriksaan EKG dijumpai gelombang q patologis dan atau ST elevasi atau depresi pada pemeriksaan serialnya, atau adanya angina pektoris tipikal atau atipikal disertai perubahan EKG dan peningkatan enzim jantung atau riwayat angina pektoris tipikal dan peningkatan enzim Universitas Sumatera Utara jantung tanpa perubahan EKG atau ada bukti oklusi koroner infark miokard baru pada kematian mendadak WHO, 2008. 2. Pemeriksaan klinis dilakukan untuk menyingkirkan penyakit lain diluar sindrom koroner akut contohnya pneumonia, tuberculosis, nyeri dada non kardiak, pleuritis, pneumotoraks. 3. Pasien dengan PJK adalah pasien yang pada pemeriksaan EKG dijumpai gelombang Q patologis, atau dengan riwayat SKA sebelumnya atau telah dilakukan angiografi koroner sebelumnya dan terbukti memiliki stenosis arteri koroner 50 atau lebih. 4. Riwayat hipertensi didefenisikan apabila memenuhi minimal salah satu kriteria berikut Karlsberg dkk, 2011 : - Riwayat pernah didiagnosis oleh dokter menderita hipertensi dan telah diberikan obat anti hipertensi serta advis diet dan olah raga. - Pada anamnesis dijumpai riwayat pemakaian obat anti hipertensi. 5. Syok kardiogenik adalah hipoperfusi oleh karena gagal jantung dengan parameter hemodinamik hipotensi dengan tekanan darah sistolik 80 mmHg atau mean arterial pressure 30 mmHg, cardiac index 1.8 Lmenitm 2 6. Killip didefinisikan, killip 1 tidak dijumpai ronki basah basal, killip 2 dijumpai ronki basah basal, killip 3 dijumpai ronki lebih dari setengah lapangan paru, killip 4 syok kardiogenik Van de Werf, 2008. , dan left ventricle end diiastolic pressure 18 mmHg Reynolds, 2008 7. Hipotensi didefinisikan sebagai tekanan darah antara 80 - 90 mmHg dengan perfusi ke seluruh jaringan berjalan baik tanpa tanda-tanda syok. 8. Intra koroner perkutan primer didefinisikan tindakan invasif kateterisasi pembuluh darah koroner pada IMA-STE onset 12 jam dengan masa persiapan tindakan yang tidak lebih dari 60 menit. 9. Mortalitas didefinisikan sebagai kematian yang disebabkan akibat penyakit IMA-STE yang terjadi selama pasien dirawat di RS. 10. Pengukuran TDS saat masuk didefinisikan sebagai pengukuran tekanan darah sistolik yang pertama sekali dilakukan pada saat pasien tiba di UGD RSUP H Adam Malik sebanyak 3 x pengukuran, dan dirata-ratakan. Universitas Sumatera Utara

3.7. Identifikasi Variabel

Dokumen yang terkait

Karakteristik Komplikasi Pada Pasien Miokard Infark Dengan ST-Segmen Elevasi Di RSUP H. Adam Malik Tahun 2013

2 53 95

PERBEDAAN KADAR GLUKOSA DARAH SEWAKTU PADA PENDERITA ST ELEVASI MIOKARD INFARK (STEMI) DAN NON-ST Perbedaan Kadar Glukosa Darah Sewaktu Pada Penderita St Elevasi Miokard Infark (Stemi) Dan Non-St Elevasi Miokard Infark (Nstemi) Di Rsud Dr. Moewardi.

0 2 18

Infark Miokard Tanpa Elevasi Segmen St (Nstemi)

0 0 24

Perbandingan Angka Kejadian Kardiovaskular Mayor Pada Penderita Infark Miokard Akut Elevasi Segmen ST Anterior Dengan Dan Tanpa Depresi Segmen ST Inferior Di Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan

0 1 15

Perbandingan Angka Kejadian Kardiovaskular Mayor Pada Penderita Infark Miokard Akut Elevasi Segmen ST Anterior Dengan Dan Tanpa Depresi Segmen ST Inferior Di Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan

0 0 2

Perbandingan Angka Kejadian Kardiovaskular Mayor Pada Penderita Infark Miokard Akut Elevasi Segmen ST Anterior Dengan Dan Tanpa Depresi Segmen ST Inferior Di Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan

0 0 4

Perbandingan Angka Kejadian Kardiovaskular Mayor Pada Penderita Infark Miokard Akut Elevasi Segmen ST Anterior Dengan Dan Tanpa Depresi Segmen ST Inferior Di Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan

0 0 13

Perbandingan Angka Kejadian Kardiovaskular Mayor Pada Penderita Infark Miokard Akut Elevasi Segmen ST Anterior Dengan Dan Tanpa Depresi Segmen ST Inferior Di Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan Chapter III VI

0 0 17

Perbandingan Angka Kejadian Kardiovaskular Mayor Pada Penderita Infark Miokard Akut Elevasi Segmen ST Anterior Dengan Dan Tanpa Depresi Segmen ST Inferior Di Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan

0 0 4

Perbandingan Angka Kejadian Kardiovaskular Mayor Pada Penderita Infark Miokard Akut Elevasi Segmen ST Anterior Dengan Dan Tanpa Depresi Segmen ST Inferior Di Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan

0 1 3