Penelitian Terdahulu Keefektifan Pembelajaran Kenampakan Bumi dan Bulan pada Siswa Kelas IV melalui Media Pembelajaran Berbasis ICT di SDN Kraton 2 dan 5 Kota Tegal

14 Penelitian lain berkaitan dengan pemanfaatan ICT dalam pembelajaran dilakukan oleh Yamasari dengan judul “Pengembangan Media Pembelajaran Matematika Berbasis ICT yang Berkualitas”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas media pembelajaran berbasis ICT tercapai. Hal ini terlihat pada hasil belajar siswa setelah mendapatkan pembelajaran dengan media pembelajaran berbasis ICT ini tuntas karena ≥ 80 dari seluruh subjek penelitian memenuhi ketuntasan belajar. Selain itu diketahui pula bahwa respon positif ditunjukkan oleh siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan bantuan media berbasis ICT yang ditunjukkan pada angket. Dari Analisis Data Angket Respon siswa diperoleh hasil bahwa 81,67 siswa merasa bahwa mereka memahami materi yang disajikan dengan media pembelajaran berbasis ICT, 81,67 mengatakan bahwa tampilan gambar, warna, animasi, dll pada media pembelajaran berbasis ICT adalah baik, 80 siswa mengatakan bahwa mereka berminat untuk mengikuti kegiatan belajar dengan menggunakan media pembelajaran berbasis ICT, dan 81,67 siswa mengatakan bahwa materi lain juga perlu menggunakan media pembelajaran berbasis ICT. Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Endah Tri Priyatni dan Asnawi Susilo Wahono. Penelitian yang berjudul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Membaca SD Berbasis Pendidikan Multikultural dan E-Learning ”. Dipaparkan hasil penelitian bahwa pembelajaran membaca berbasis pendidikan multikultural dan e-learning ini sangat menarik perhatian siswa. Berdasarkan hasil angket yang diberikan kepada kelompok kecil, yaitu siswa kelas IV SD, 15 100 menyatakan senang belajar dengan menggunakan paket multimedia ini. Ditambah dengan kesimpulan yang menyebutkan bahwa perangkat pembelajaran dengan multimedia interaktif ini telah berhasil meningkatkan keterlibatan siswa dalam aktivitas dan perilaku dengan penuh gairah dan antusias, semakin menambah keyakinan bahwa multimediae-learning sangat berpengaruh positif dalam dunia pendidikan. Ketiga penelitian tersebut memiliki teknik pengambilan data dan variabel terikat yang berbeda, namun memiliki variabel bebas yang sama yakni penggunaan media berbasis ICT dalam pembelajaran. Situasi pembelajaran yang digambarkan dalam temuan yang ketiga inilah yang justru lebih banyak dilaksanakan dalam pembelajaran selama ini. Walaupun ketiganya menunjukkan bahwa media ICT dapat meningkatkan aktivitas, ketertarikan, dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran, namun penemuan tersebut belum mengungkap seberapa signifikan perbedaan hasil belajar antara siswa yang dalam pembelajaran menggunakan media ICT dengan siswa yang dalam pembelajaran tanpa menggunakan media ICT. Bagaimana keefektifan pembelajaran, apakah terdapat perbedaan yang signifikan, serta apakah pembelajaran menggunakan media ICT lebih baik dibandingkan tanpa media ICT?. Pertanyaan inilah yang hendak dicari jawabannya melalui penelitian ini. 16

B. Landasan Teori

1. Pengertian Belajar

Menurut Baharudin 2008:13, “dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara etimologis belajar memiliki arti berusaha memperoleh kepandaian”. Definisi tersebut mengandung pengertian bahwa belajar adalah suatu kegiatan yang merupakan bagian dari usaha manusia untuk memenuhi kebutuhannya dalam hal ilmu pengetahuan yang belum dimiliki sebelumnya. Masih menurut Baharudin 2008:13, ada beberapa ciri belajar, diantaranya: “1 belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku; 2 perubahan perilaku relative permanent; 3 perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada saat proses belajar sedang berlangsung, perubahan perilaku tersebut bersifat potensial; 4 perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau pengalaman; 5 Pengalaman atau latihan itu dapat memberi penguatan ”. Karena belajar adalah suatu proses terus menerus, maka dibutuhkan adanya guru yang kreatif agar seseorang terutama siswa yang belajar tidak merasa bosan dalam menjalani proses tersebut. Biggs dan Tefler dalam Ariani dan Haryanto 2010:78 menyebutkan “paling tidak ada 12 aspek dari sebuah pembelajaran kreatif, yang harus dipahami dan dilakukan oleh seorang guru yang baik dalam proses pembelajaran terhadap siswa ”. Salah satu aspek tersebut adalah “menciptakan suasana belajar yang kondusif dalam usaha meyakinkan minat belajar siswa”. Usaha mewujudkan aspek inilah yang sedang peneliti kenalkan kepada guru sekolah dasar di tempat penelitian. 17

2. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan suatu puncak proses belajar. Hasil belajar tersebut terjadi terutama berkat evaluasi guru. Menurut Purwanto 2010:46, “hasil belajar merupakan perubahan perilaku siswa akibat belajar”. Hasil belajar adalah kemampuan aktual yang diukur secara langsung. Hasil pengukuran belajar ini nantinya akan mengetahui seberapa jauh tujuan pendidikan dan pengajaran yang telah dicapai. Bloom merumuskan hasil belajar sebagai “perubahan tingkah laku yang meliputi domain ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik ” Winkel dalam Shofyan, 2010:1. Berdasarkan teori Taksonomi Bloom dalam Suprijono 2009:6-7: “Ranah hasil belajar meliputi: 1 Ranah Kognitif, berkenaan dengan hasil belajar intelektual; 2 Ranah Afektif, berkenaan dengan sikap dan nilai; 3 Ranah Psikomotor, meliputi keterampilan motorik, manipulasi benda-benda, koordinasi neuromuscular menghubungkan, mengamati ”. Tipe hasil belajar kognitif lebih dominan daripada afektif dan psikomotor karena lebih menonjol, namun hasil belajar psikomotor dan afektif juga harus menjadi bagian dari hasil penilaian dalam proses pembelajaran di sekolah. Hasil belajar digunakan oleh guru untuk dijadikan ukuran atau kriteria dalam mencapai suatu tujuan pendidikan. Hal ini dapat tercapai apabila siswa sudah memahami belajar dengan diiringi oleh perubahan tingkah laku yang lebih baik lagi.

3. Pembelajaran IPA SD