Pengertian Belajar Landasan Teori

17

2. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan suatu puncak proses belajar. Hasil belajar tersebut terjadi terutama berkat evaluasi guru. Menurut Purwanto 2010:46, “hasil belajar merupakan perubahan perilaku siswa akibat belajar”. Hasil belajar adalah kemampuan aktual yang diukur secara langsung. Hasil pengukuran belajar ini nantinya akan mengetahui seberapa jauh tujuan pendidikan dan pengajaran yang telah dicapai. Bloom merumuskan hasil belajar sebagai “perubahan tingkah laku yang meliputi domain ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik ” Winkel dalam Shofyan, 2010:1. Berdasarkan teori Taksonomi Bloom dalam Suprijono 2009:6-7: “Ranah hasil belajar meliputi: 1 Ranah Kognitif, berkenaan dengan hasil belajar intelektual; 2 Ranah Afektif, berkenaan dengan sikap dan nilai; 3 Ranah Psikomotor, meliputi keterampilan motorik, manipulasi benda-benda, koordinasi neuromuscular menghubungkan, mengamati ”. Tipe hasil belajar kognitif lebih dominan daripada afektif dan psikomotor karena lebih menonjol, namun hasil belajar psikomotor dan afektif juga harus menjadi bagian dari hasil penilaian dalam proses pembelajaran di sekolah. Hasil belajar digunakan oleh guru untuk dijadikan ukuran atau kriteria dalam mencapai suatu tujuan pendidikan. Hal ini dapat tercapai apabila siswa sudah memahami belajar dengan diiringi oleh perubahan tingkah laku yang lebih baik lagi.

3. Pembelajaran IPA SD

18 Pembelajaran IPA di SD adalah pembelajaran yang mengkonstruksi pengetahuan siswa antara materi yang sedang dipelajari, didukung penyajian fenomena alam dalam bentuk media dan diintegrasikan dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa sebelumnya. Kegiatan ini dilaksanakan untuk menghindari miskonsepsi dalam diri siswa terhadap materi-materi yang tidak dijumpai langsung oleh siswa dalam kehidupannya. Ilmu Pengetahuan Alam untuk siswa SD didefinisikan oleh Paolo dan Martin dalam Iskandar 2001:16 sebagai b erikut: “1 mengamati apa yang terjadi; 2 mencoba memahami apa yang diamati; 3 mempergunakan pengetahuan baru untuk meramalkan apa yang akan terjadi; 4 menguji ramalan-ramalan di bawah kondisi-kondisi untuk melihat apakah ramalan tersebut benar”. Definisi tersebut menggambarkan bahwa IPA itu diawali dengan adanya pengamatan, berlanjut pada tahapan-tahapan selanjutnya, sampai pada tahap pengujian ramalan. Ilmu Pengetahuan Alam diperlukan oleh siswa sekolah dasar karena IPA dapat memberikan sumbangan dalam upaya mencapai tujuan pendidikan di sekolah dasar. Dengan pembelajaran IPA diharapkan siswa dapat: 1 Memahami alam sekitarnya, meliputi benda-benda alam dan buatan manusia serta konsep-konsep IPA yang terkandung didalamnya; 2 Memiliki keterampilan untuk mendapatkan ilmu, khususnya IPA, berupa “keterampilan proses” atau medode ilmiah yang sederhana; 3 Memiliki sikap ilmiah di dalam mengenal alam sekitarnya dan memecahkan masalah yang diahadapinya, serta menyadari kebesaran Penciptanya; 4 Memiliki bekal pengetahuan dasar yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Darmodjo, 1993:6