20
berhasil tidaknya seorang guru melakukan proses pembelajaran di kelas. Hasil belajar merupakan suatu puncak proses belajar. Hasil belajar tersebut terjadi
terutama berkat evaluasi guru. Hasil belajar dapat berupa dampak pengajaran dan dampak pengiring. Kedua dampak tersebut bermanfaat bagi guru dan siswa.
Dampak pengajaran berarti guru berhasil menyampaikan tujuan pembelajaran dalam kelas sehingga siswa memperoleh nilai sesuai dengan kriteria ketuntasan
minimal. Sedangkan dampak pengiring merupakan hasil tambahan yang diperoleh oleh siswa dari pembelajaran yang disampaikan oleh guru di kelas. Dampak
pengiring bisa berupa karakter siswa yang dihasilkan dari proses pembelajaran.
Jadi secara umum hasil belajar merupakan suatu puncak proses belajar. Hasil belajar siswa juga dapat diartikan sebagai bukti keberhasilan siswa dari
segala aspek kognitif, afektif, psikomotorik setelah melalui usaha belajar
2.1.7 Pengertian Mengajar
Mengajar merupakan kegiatan menyampaikan pesan berupa pengetahuan, ketrampilan dan penanaman sikap-sikap tertentu dari guru kepada peserta didik.
Pada hakikatnya kegiatan mengajar tidak hanya kegiatan menyampaikan pesan dari guru ke peserta didik, tetapi juga berhubungan dengan kegiatan guru dalam
membimbing dan melatih siswa untuk belajar. Menurut Sumantri 2001: 20 terdapat beberapa pandangan tentang
hakikat mengajar antaralain: 1
Mengajar dipandang sebagai ilmu teaching as a science, artinya terdapat landasan yang mendasari kegiatan mengajar baik yang bersumber pada
filsafat ilmu maupun bersumber dari teori-teori belajar mengajar, sifatnya metodologis dan prosedural
21
2 Mengajar dipandang sebagai teknologi teaching as a tecnology, artinya
kegiatan mengajar lebih menekankan pada penggunaan perangkat alat yang dapat dan harus diuji secara empiris.
3 Mengajar sebagai suatu seni teaching is an art, artinya kegiatan
mengajar yang dilakukan oleh guru lebih mengutamakan penampilan guru secara khas dan unik yang berasal dari sifat-sifat guru dan perasaan
serta nalurinya. 4
Mengajar sebagai pilihan nilai wawasan kependidikan guru, kegiatan mengajar yang dilakukan oleh guru bersumber pada pilihan nilai dan
wawasan kependidikan yang dianut guru. 5
Mengajar sebagai ketrampilan teaching is as a skill, artinya kegiatan mengajar di kelas menggunakan berbagai keterampilan mengajar yang
dikuasai oleh guru.
2.1.8 Hakikat Mengajar di Sekolah Dasar SD
Pada hakikatnya mengajar di Sekolah Dasar SD dipandang sebagai suatu aktivitas professional yang memerlukan keterampilan tingkat tinggi. Keterampilan
dan keprofesionalan guru SD itu digunakan untuk mendorong minat dan motivasi belajar siswa di kelas. Untuk mendorong minat dan motivasi belajar siswa, guru
harus menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan menarik minat dan motivsi belajar siswa. Oleh karena itu guru harus kreatif menggunakan strategi,
metode, dan pendekatan pembelajaran yang dikuasainya untuk meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa. Semua hal yang dilakukan guru dan kreatifitas
guru SD dalam mengajar menunjukkan bahwa guru SD mempunyai keterampilan dan keprofesionalan dalam mengajar di kelas.
22
Ketika melakukan kegiatan mengajar guru SD mempunyai peran dalam mengkondisikan siswa untuk menyukai, merasa gembira dan senang belajar di
sekolah. Guru perlu mengembangkan berbagai cara dan metode yang bervariasi dan menarik di dalam mengajar secara terpadu. Bebrapa metode yang dapat
dikembangkan guru misalnya ceramah, bercerita, memimpin diskusi dan proses penemuan. Guru juga harus berperan menengahi konflik dan membantu
pemecahan masalah yang dihadapi siswa. Guru juga perlu menjembatani antara kehidupan sekolah dengan kehidupan siswa dalam pembelajaran. Selain itu, guru
juga harus mengobservasi gaya belajar, kebutuhan dan menaruh perhatian atas tuntutan individual siswa.
Pandangan-pandangan tentang hakikat mengajar juga digunakan oleh guru SD pada saat mengajar di kelas. Oleh karena itu, mengajar di SD juga
membutuhkan keterampilan, kreatifitas, dan keprofesionalan seorang guru pada saat pembelajaran berlangsung di kelas.
2.1.9 Pengertian Pembelajaran