Tes Tingkat Ingatan Tingkat Pemahaman Tingkat Analisis

55

3.7.1.1 Tes Tingkat Ingatan

Tes kemampuan mendengarkan pada tingkat ingatan untuk mengingat fakta atau menyebutkan kembali fakta-fakta yang terdapat dalam informasi yang diperdengarkan, dapat berupa nama, peristiwa, angka, dan tahun. Tes bisa berbentuk tes obyektif, uraian singkat, atau pilihan ganda. Pada penelitian ini tes dilakukan dua kali yaitu pada siklus satu dan siklus dua. Bentuk tes adalah tes mendengarkan rekaman pengumuman yang disajikan oleh guru. Instrumen yang berupa tes digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan menyimak pengumuman. Instrumen tes berisi soal uraian yang diisi oleh siswa setelah menyimak pengumuman. Aspek–aspek yang dinilai dalam proses menyimak antara lain: 1 aspek Kebahasaan: 1 pemahaman isi; 2 kelogisan penafsiran; 3 ketepatan penangkapan isi; 4 ketahanan konsentrasi; 5 ketelitian menangkap dan kemampuan memahami. 2 aspek Non kebahasaan: 1 pelaksanaan dan sikap; 2 menghormati; 3 menghargai; konsentrasi kesungguhan mendengarkan; 5 kritis.

3.7.1.2 Tingkat Pemahaman

Tes pada tingkat pemahaman menuntut siswa untuk memahami wacana yang diperdengarkan. Kemampuan pemahaman yang dimaksud adalah pemahaman terhadap isi wacana, hubungan antar ide, antar faktor, antar kejadian, hubungan sebab akibat. Akan tetapi, kemampuan pemahaman pada tingkat pemahaman belum kompleks benar, belum menuntut kerja kognitif tingkat tinggi. Jadi, kemampuan pemahaman dalam tingkat yang sederhana. 56

3.7.1.3 Tingkat Analisis

Tes kemampuan mendengarkan pada tingkat analisis pada hakekatnya juga merupakan tes untuk memahami informasi dalam wacana yang diteskan. Akan tetapi, untuk memahami informasi atau lebih tepatnya memilih alternatif jawaban yang tepat, siswa dituntut untuk melakukan kerja analisis. Tanpa melakukan analisis wacana, jawaban yang tepat secara pasti belum dapat ditentukan. Dengan demikian, butir tes tingkat analisis lebih kompleks dan sulit daripada butir tes pada tingkat pemahaman. Analisis yang dilakukan berupa analisis detail-detail informasi, mempertimbangkan bentuk dan aspek kebahasaan tertentu, menemukan hubungan kelogisan, sebab akibat, dan hubungan situasional. Skor penilaian pada soal esai: NA = Keterangan : B = banyaknya butir soal N = Banyaknya butir soal Poerwanti, 2008 : 6 – 3

3.7.2 Instrumen Non tes

Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK PERSOALAN FAKTUAL PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 01 SIKAYU COMAL KABUPATEN PEMALANG

0 18 177

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENDENGARKAN DONGENG MELALUI PENGGUNAAN MEDIA WAYANG KARTUN PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 01 PENAKIR PEMALANG

2 28 227

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENULIS PENGUMUMAN MELALUI MEDIA CETAK PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 PEGUYANGAN PEMALANG

0 14 235

PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATERI PERISTIWA SEKITAR PROKLAMASI MELALUI MODEL JIGSAW PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 01 GONDANG PEMALANG

0 19 201

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS III SD NEGERI 03 JEBED KABUPATEN PEMALANG

0 9 278

Penggunan Media Audio Visual Meningkatkan Keterampilan Menyimak Dongeng pada Siswa SD Negeri 02 Sikayu Comal Pemalang

3 63 206

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DALAM MATERI MEMBACA PENGUMUMAN MELALUI MEDIA GAMBAR Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Dalam Materi Membaca Pengumuman Melalui Media Gambar Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Semirejo 01.

0 0 16

PENDAHULUAN Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Dalam Materi Membaca Pengumuman Melalui Media Gambar Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Semirejo 01.

0 0 6

Peningkatan Kualitas Pembelajaran PKn Siswa Kelas VI Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw di SD Negeri 01 Pasir Kecamatan Bodeh Kabupaten Pemalang.

0 0 1

Penggunan Media Audio Visual Meningkatkan Keterampilan Menyimak Dongeng pada Siswa SD Negeri 02 Sikayu Comal Pemalang.

0 0 1