33
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Tiga sampel buku ajar fisika yang digunakan yaitu Kompetensi Fisika karangan Siswanto dan Sukaryadi terbitan Pusbuk Depdiknas tahun terbit 2009
sebagai sampel buku kode A, Fisika untuk SMA Kelas X karangan Marthen Kanginan terbitan Erlangga tahun terbit 2007 sebagai sampel buku kode B, dan
Fisika Bilingual karangan Sunardi dan Etsa Indra Irawan terbitan Yrama Widya tahun terbit 2007 sebagai sampel buku kode C.
4.1.1 Tingkat Keterbacaan pada Buku Ajar Fisika
Hasil analisis data keterbacaan buku ajar fisika untuk ketiga sampel buku dapat dilihat pada table 4.1.
Tabel 4.1 Hasil Analisis Data Tingkat Keterbacaan Buku Ajar Fisika
No Kode
Buku
Presentase Kriteria Tingkat Keterbacaan Mudah
Sesuai Sulit
Invalid
1 A
70,83 12,5
4,17 12,5
2 B
37,5 50
12,5 3
C 4,17
62,5 25
8,33
Berdasarkan hasil analisis data tingkat keterbacaan buku ajar fisika dengan menggunakan Formula Fry, dapat diketahui bahwa pada buku terbitan Pusbuk
memiliki kriteria tingkat keterbacaan kategori “Mudah” dengan presentase 70,83. Kriteria tingkat keterbacaan untuk kategori “Sesuai” memiliki presentase
12,5. Tingkat keterbacaan kategori “Sulit” buku ini memiliki presentase 4,17,
sedangkan untuk tingkat keterbacaan kategori “Invalid” memiliki presentase 12,5.
Buku ajar kedua yaitu buku terbitan Erlangga memiliki tingkat keterbacaan kategori “Mudah” dengan presentase 37,5. Tingkat keterbacaan
kategori “Sesuai” memiliki presentase 50 dan untuk tingkat keterbacaan kategori “Sulit” buku ajar terbitan Erlangga memiliki presentase 12,5,
sedangkan untuk kategori “Invalid” tingkat presentasenya adalah 0. Buku ajar yang ketiga yaitu buku ajar terbitan Yrama Widya memiliki
tingkat keterbacaan kategori “Mudah” dengan presentase 4,17. Tingkat keterbacaan kategori “Sesuai” pada buku ini mencapai presentase 25. Tingkat
keterbacaan kategori “Sulit” presentasenya mencapai 62,5, sedangkan untuk tingkat keterbacaan kategori “Invalid” presentasenya mencapai 8,33. Data
lengkap untuk masing-masing analisis tingkat keterbacaan teks pada buku ajar dapat dilihat di lampiran 7, 8, 9, 10, 11, dan 12.
4.1.2 Tingkat Keterpusatan Peserta Didik
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan pada ketiga sampel buku ajar fisika, dapat disajikan hasil yang secara singkat dapat dilihat pada table 4.2.
Tabel 4.2 Tingkat Keterpusatan Peserta Didik
No. Kode
Buku Presentase Tingkat Keterpusatan
Peserta Didik Kategori
1 A
60,44 Baik
2 B
63,56 Baik
3 C
27,98 Kurang Baik
Berdasar table 4.2 di atas terlihat bahwa untuk buku ajar pertama yaitu terbitan Pusbuk memiliki presentase keterpusatan peserta didik sebesar 60,44.
Menurut BSNP, buku dengan presentase 49 dapat digolongkan dalam kategori baik. Buku ajar kedua yaitu terbitan Erlangga memiliki presentase keterpusatan
peserta didik sebesar 63,56, sehingga dapat dimasukkan dalam kategori baik, sedangkan untuk buku ajar ketiga terbitan Yrama Widya memiliki presentase
keterpusatan peserta didik sebesar 27,98 dan dapat dimasukkan dalam kategori kurang baik. Data lengkap mengenai analisis tingkat keterpusatan peserta didik
dapat dilihat pada lampiran 13, 14, dan 15.
4.1.3 Tingkat Pengembangan Keterampilan Proses