diketahui bahwa ketiga buku sampel yang dianalisis tidak terdapat jenjang soal C5 dan C6, sehingga presentase untuk jenjang soal C5 dan C6 pada ketiga buku
adalah 0. Hasil analisis secara lengkap masing-masing buku sampel dapat dilihat pada lampiran 19, 20, dan 21.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Tingkat Keterbacaan pada Buku Ajar Fisika
Berdasar hasil analisis terungkap bahwa pada buku ajar fisika terbitan Pusbuk terdapat beberapa teks wacana dengan kategori mudah, sesuai, sulit dan
invalid. Pada kategori mudah, terdapat 17 bacaan dengan kategori mudah dari jumlah sampel bacaan sebanyak 24. Jika dipresentasekan, maka presentase dari
jumlah ini adalah 70,83. Dari 17 bacaan dengan kategori mudah ini, terdapat satu bacaan pada peringkat baca lima, tiga bacaan pada peringkat baca enam,
tujuh bacaan pada peringkat baca tujuh, dan enam bacaan pada peringkat baca delapan. Menurut Saemina, untuk peserta didik kelas X, peringkat baca yang
sesuai adalah pada peringkat baca 10. Peringkat baca ini sifatnya adalah perkiraan, maka peringkat baca ini hendaknya dikurang dan ditambah satu yaitu 10-1 dan
10+1 sehingga untuk kelas X peringkat baca yang sesuai adalah peringkat baca 9, 10, dan 11. Untuk peringkat baca yang 9 masuk dalam kategori mudah,
sedangkan peringkat baca yang 11 masuk dalam kategori sulit. Peringkat baca lima cocok digunakan untuk peserta didik SD Kelas IV, V,
dan VI, sehingga tidak tepat untuk peserta didik kelas X. Untuk peringkat baca enam cocok digunakan untuk peserta didik kelas V, VI, dan VII, sedangkan
peringkat baca tujuh cocok digunakan untuk peserta didik kelas VI, VII, dan VIII.
Peringkat baca delapan akan cocok digunakan untuk peserta didik kelas VII, VIII, dan IX.
Presentase bacaan dengan kategori sesuai pada buku terbitan Pusbuk sebesar 12,5. Dari 24 sampel bacaan yang dianalisis, terdapat tiga bacaan yang
masuk dalam kategori sesuai, yaitu peringkat baca 9, 10, dan 11. Untuk kategori sulit, terdapat satu bacaan dengan peringkat baca 16. Peringkat baca 16 cocok
untuk mahasiswa tingkat akhir. Terdapat juga tiga bacaan kategori invalid dengan presentase 12,5, artinya bacaan ini tidak masuk dalam peringkat baca manapun
dan harus diganti dengan bacaan lain yang lebih sesuai untuk peserta didik kelas X.
Buku terbitan Erlangga memiliki sembilan bacaan dengan kategori mudah. Sembilan bacaan ini terdiri dari satu bacaan dengan peringkat baca lima, satu
bacaan dengan peringkat baca enam, empat bacaan dengan peringkat baca tujuh, dan tiga bacaan dengan peringkat baca delapan. Seperti dijelaskan sebelumnya,
bacaan dengan peringkat baca 9 masuk dalam kategori mudah. Selain terdapat bacaan dengan kategori mudah, terdapat juga bacaan dengan kategori sesuai dan
sulit. Berdasarkan pada 24 sampel bacaan yang dianalisis, terdapat 12 bacaan
dengan kategori sesuai, ini berarti setengah dari sampel masuk dalam kategori sesuai. Kategori bacaan yang sesuai terdiri dari dua bacaan pada peringkat baca
sembilan, delapan bacaan pada peringkat baca 10, dan dua bacaan pada peringkat baca 11, sedangkan untuk kategori sulit terdapat tiga bacaan, yaitu dua bacaan
pada peringkat baca 12 dan satu bacaan pada peringkat baca 16. Bacaan dengan
peringkat baca 12 cocok untuk peserta didik kelas XI, XII, dan mahasiswa tingkat awal, sedangkan bacaan dengan peringkat baca 16 cocok untuk mahasiswa tingkat
akhir. Pada buku terbitan Erlangga tidak terdapat bacaan dengan kategori invalid. Artinya tidak ada bacaan yang tidak masuk dalam peringkat baca manapun.
Buku ketiga yang dianalisis adalah buku terbitan Yrama Widya. Buku ini merupakan buku ajar yang disusun dengan dua bahasa atau bilingual. Bacaan
yang dijadikan sampel merupakan bacaan yang berbahasa Indonesia. Dari 24 sampel bacaan yang dianalisis, terdapat dua bacaan dengan kategori mudah, yaitu
dengan peringkat baca delapan. Bacaan dengan peringkat baca delapan cocok untuk peserta didik kelas VII, VIII, dan IX. Selain terdapat dua bacaan dengan
kategori mudah, terdapat 15 bacaan dengan kategori sesuai yang terdiri dari enam bacaan dengan peringkat baca sembilan, enam bacaan dengan peringkat baca 10,
dan tiga bacaan dengan peringkat baca 11. Untuk kategori sulit terdapat enam bacaan yang terdiri dari satu bacaan dengan peringkat baca 12, satu bacaan
dengan peringkat baca 13, tiga bacaan dengan peringkat baca 14, dan satu bacaan dengan peringkat baca 16. Bacaan dengan peringkat baca 12 cocok untuk peserta
didik kelas XI, XII, dan mahasiswa tingkat awal. Bacaan dengan peringkat baca 13 cocok untuk peserta didik kelas XII dan mahasiswa dan untuk bacaan dengan
peringkat baca 14 cocok untuk mahasiswa, sedangkan bacaan dengan peringkat baca 16 cocok untuk mahasiswa tingkat akhir dan umum.
Buku terbitan Yrama Widya memiliki dua sampel bacaan yang masuk dalam kategori invalid. Artinya bacaan ini tidak masuk dalam peringkat baca
manapun, sehingga akan lebih baik jika diganti dengan bacaan lain yang lebih sesuai untuk peserta didik kelas X.
Menurut Edward Fry sebagaimana dikutip oleh El-Masri dan Vlaardingerbroek, menyatakan bahwa readability keterbacaan merupakan
mudah sukarnya suatu teks atau wacana untuk dibaca. Wacana yang tidak sesuai dengan peringkat baca pembacanya akan menyebabkan wacana tersebut sulit
dipahami oleh pembacanya. Buku ajar terbitan Pusbuk sebagian besar bacaannya masuk dalam kategori
mudah, dan ada beberapa bacaan dengan kategori sulit dan invalid, sedangkan untuk bacaan dengan kategori sesuai masih sangat sedikit yaitu hanya 12,5 atau
seperdelapan dari jumlah sampel yang dianalisis. Pada buku ajar terbitan Erlangga, bacaan dengan kategori sesuai sudah cukup baik karena mencapai 50
dari jumlah sampel yang dianalisis, tetapi masih terdapat bacaan dengan kategori mudah dan sulit, sedangkan untuk kategori invalid tidak ada. Pada buku ajar
terbitan Yrama Widya, presentase bacaan dengan kategori sesuai sudah cukup tinggi, yaitu 62,5 yang berarti lebih dari setengah dari keseluruhan sampel telah
sesuai. Akan tetapi, dalam buku ini juga masih terdapat beberapa bacaan dengan kategori mudah, sulit, dan invalid. Secara keseluruhan dari ketiga buku tersebut,
buku terbitan Yrama Widya yang paling sesuai tingkat keterbacaannya untuk peserta didik kelas X.
Menurut Suryadi 2007:2 buku pelajaran yang baik bukan hanya memuat materi yang sesuai dengan kurikulum, tetapi juga ditulis dengan tingkat
keterbacaan yang tinggi.Tingkat keterbacaan yang tinggi ini tentunya juga
disesuaikan dengan peringkat baca peserta didik. Dengan tingkat keterbacaan yang tinggi akan menunjang pemahaman peserta didik, yang nantinya juga akan
berpengaruh terhadap kualitas pendidikan. Maka dari itu, Chen and Chen menyatakan bahwa pemilihan buku yang baik dan sesuai untuk peserta didik
merupakan tugas yang sangat penting bagi guru.
4.2.2 Tingkat Keterpusatan Peserta Didik