Penelitian Yang Relevan TINJAUAN PUSTAKA

setingkat kebih tinggi dari kategori C2. Kategori ini mencakup dua macam proses kognitif yaitu menjalankan dan mengimplementasikan. 4 Analisis Analisis merupakan kemampuan untuk menguraikan suatu permasalahan atau obyek ke unsur-unsurnya dan menentukan bagaimana hubungan saling keterkaitannya.Kemampuan analisis masuk dalam kategori kognitif C4 yang berada setingkat lebih tinggi dari C3. Kategori ini mencakup tiga proses kognitif yaitu membedakan, mengorganisir, dan menemukan pesan tersirat. 5 Evaluasi Evaluasi merupakan kemampuan untuk membuat suatu pertimbangan berdasarkan kriteria yang telah ada.Kemampuan evaluasi masuk dalam kategori C5 dan setingkat lebih tinggi dari kategor C4. Kategori ini mencakup dua proses kognitif yaitu memeriksa dan mengkritik. 6 Kreasi Kreasi merupakan kemampuan untuk menggabungkan beberapa unsur manjadi satu bentuk kesatuan.Kemampuan ini masuk dalam kategori C6 dan berada pada tingkatan kognitif Bloom paling tinggi. Kategori ini meliputi tiga proses kognitif yaitu membuat, merencanakan,dan memproduksi.

2.8 Penelitian Yang Relevan

Beberapa penelitian mengenai analisis buku telah banyak dilakukan. Dari beberapa penelitian berikut, ada beberapa hal berbeda yang dianalisis. Beberapa hal berbeda tersebut sebenarnya mempunyai tujuan yang sama, yaitu mengetahui kualitas dari buku ajar yang dianalisis. Berikut hasil dari penelitian terdahulu yang relevan dengan bahasan dalam skripsi ini. Skripsi dengan judul “ Analisis Buku Teks Fisika Kelas VII Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP Yang Banyak Digunakan Di SMP Negeri Se- Kabupaten Kudus” karya Achmad Zamroni, tahun 2011. Penelitian ini menfokuskan pada lima aspek, yaitu: 1 tingkat keterbacaan, 2 indeks pengaktifan peserta didik, 3 kesesuaian materi dengan kurikulum KTSP, 4 ketepatan konsep dan gambar, dan 5 presentase jenjang kognitif soal latihan. Populasi penelitian ini adalah seluruh buku ajar fisika kelas VII yang digunakan di Kabupaten Kudus, sedangkan sampel penelitiannya adalah dua buku dengan peringkat teratas yakni buku terbitan Pustaka Indah dan Erlangga. Penelitian ini menghasilkan beberapa kesimpulan, yaitu: 1 tingkat tingkat keterbacaan pada buku terbitan Pustaka Indah dan Erlangga belum sesuai. Buku terbitan Pustaka Indah memiliki presentase 4,76 untuk kategori mudah, 66,66 untuk kategori sesuai, 23,81 untuk kategori sulit, dan 4,76 untuk kategori invalid. Buku terbitan Erlangga memiliki presentase 0 untuk kategori mudah, 60,87 untuk kategori sesuai, 34,78 untuk kategori sulit, dan 4,35 untuk kategori invalid. 2 Indeks pengaktifan peserta didik pada buku terbitan Pustaka indah sudah cukup baik dengan nilai indeks 0,53 penilaian kalimat, 0,55 penilaian gambargrafik, dan 1,50 penilaian pertanyaan, sedangkan pada buku terbitan Erlangga masih rendah dengan nilai indeks 0,55 penilaian kalimat, 0,29 penilaian gambargrafik, dan 0,59 penilaian pertanyaan. 3 Materi dari kedua buku telah sesuai dengan kurikulum KTSP. 4 Buku Pustaka Indah masih terdapat kesalahan konsep dan gambar, sedangkan pada buku terbitan Erlangga sudah tidah ada kesalahan gambar dan konsep. 5 Jenjang kognitif soal latihan pada buku terbitan Pustaka Indah dan Erlangga, kedua belum proporsional karena banyak mengungkap jenjang pengetahuan C1 dan pemahaman C2, sedangkan jenjang C4, C5, dan C6 tidak ada. Skripsi yang berjudul “Analisis Penyajian Aspek Pembelajaran Pada Buku Ajar Fisika SMP Di Kota Semarang” karya Mega Kurnia Permata Sari tahun 2008, membahas beberapa subaspek penilaian kualitas buku dilihat dari aspek penyajian pembelajaran. Beberapa subaspek dari aspek penyajian pembelajaran yaitu: 1 tingkat pemusatan peserta didik pada buku ajar fisika; 2 tingkat pengembangan keterampilan proses peserta didik pada buku ajar fisika; 3 tingkat keselamatan kerja pada kegiatan ilmiah peserta didik pada buku ajar fisika; 4 tingka variasi penyajian pada buku ajar fisika; dan 5 tingkat keterpaduan pembelajaran fisika dengan mata pelajaran matematika, kimia, biologi, dan sosial sains pada buku ajar fisika. Kesimpulan yang didapatkan dari penelitian yang dilakukan oleh Mega Kurnia menyatakan bahwa buku ajar fisika yang terbanyak dipakai di kota Semarang sudah baik, dan memenuhi kriteria penyajian aspek pembelajaran yang baik dengan skor rata-rata 2,58. Tingkat Keterpusatan pada peserta didik yang dimiliki buku ajar fisika terbanyak digunakan di kota Semarang sudah baik dengan skor rata-rata 64,88. Buku tersebut juga sudah mengembangkan keterampilan proses dengan baik, hal ini ditunjukkan dengan skor rata-rata 69,16. Pada subaspek keselamatan kerja kegiatan ilmiah memiliki skor yang sangat baik yaitu 95,29 yang menyatakan bahwa buku tersebut sudah memperhatikan keselamatan peserta didik saat melaksanakan kegiatan ilmiah. Untuk variasi penyajian memiliki skor rata-rata 50,76, dan untuk keterpaduan pembelajaran memiliki skor rata-rata 37,46. Masyhuratul Fadhilah melakukan penelitian dengan judul “Analisis Buku Ajar IPA Biologi yang Banyak Digunakan di SMP Negeri Kabupaten Jepara” dan dipublikasikan dalam sebuah jurnal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keterbacaan, tingkat kesesuaian konsep dan gambar buku teks biologi edisi kedelapan jilid satu 2008 dan edisi kelima jilid dua dan tiga 2004 karangan Campbell, dkk, tingkat kesalahan ejaan, dan tingkat kelayakan buku pelajaran IPA Biologi berdasarkan standar BSNP. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan mengkaji kualitas buku IPA Biologi SMP Kelas VIII yang banyak digunakan di SMP Negeri Kabupaten Jepara yaitu buku karangan Istamar Syamsuri, dkk jilid dua 2007 penerbit Erlangga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat keterbacaan sampel sesuai 18,57, sampel mudah 8,57, sampel sulit 64,29, dan invalid 8,57; untuk tigkat kesalahan konsep tidak ditemukan kesalahan konsep dari 231 konsep dan memiliki kesalahan gambar 11,5 dari 113 gambar; untuk kesalahan ejaan memiliki enam kesalahan ketikan, lima kesalahan penggunaan huruf kapital, dan satu kesalahan penulisan tanda baca; dan untuk tingkat kelayakan buku menurut standar BSNP memenuhi standar kelayakan pada Instrumen tahap I dan tahap II sebanyak 86,2 dengan criteria sangat sesuai. Simpulan dari penelitian ini adalah buku pelajaran IPA Biologi terbitan Erlangga karangan Istamar Syamsuri, dkk tahun terbit 2007 jilid dua belum sepenuhnya sesuai untuk siswa kelas VIII pada tingka keterbacaan. Saemina melakukan penelitian yang berjudul “ Tingkat Keterbacaan Wacana Buku Teks Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Untuk Kelas VII Sekolah Menengah Pertama” dan dipublikasikan dalam sebuah jurnal. Penelitian tersebut bertujuan untuk mendiskripsikan tingkat keterbacaan wacana buku teks pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia untuk kelas VII SMP.Analisis data dilakukan dengan menggunakan Formula Grafik Fry dan teknik cloze. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa hasil perhitungan tingkat keterbacaan ke-15 wacana buku teks pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia untuk kelas VII SMP berdasarkan grafik Fry adalah sebagai berikut: 1 wacana 1 dan 9 dapat digunakan sebagai bahan bacaan pada peserta didik SMA dan mahapeserta didik; 2 wacana 2 dapat digunakan sebagai bahan bacaan untuk mahapeserta didikumum; 3 wacana 3 digunakan sebagai bahan bacaan untuk peserta didik kelas IX dan XII SMA dan mahapeserta didik; 4 wacana 4 dapat digunakan sebagai bahan bacaan kelas XII SMA dan mahapeserta didik; 5 wacana 5 dan 7 tidak memiliki area tingkat baca; 6 wacana 6 dan 8 dapat digunakan sebagai bahan bacaan kelas VII dan VIII; 7 wacana 10 dan 13 dapat digunakan sebagai bahan bacaan murid kelas VI SD serta peserta didik kelas VII dan VIII; 8 wacana 11 dapat digunakan sebagai bahan bacaan peserta didik kelas III, IV, dan V SD; 9 wacana 12 dapat digunakan sebagai bahan bacaan murid kelas I, II, dan III SD; dan 10 wacana 14 dan 15 dapat digunakan sebagai bahan bacaan kelas V, VI, dan VII SMP. Hasil perhitungan tingkat keterbacaan tiga wacana berdasarkan teknik cloze adalah sebagai berikut: 1 wacana I dan II berada pada tingkat frustasi atau gagal; dan 2 wacana III berada pada tingkat baca intruksional atau sedang.

2.7 Kerangka Berfikir