diberikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dengan demikian kemampuan pemecahan masalah peserta didik antara yang menggunakan model
PBL berbasis etnomatematika dan pembelajaran model konvensional dapat diketahui.
3.5 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data dengan cermat, lengkap, dan sistematis sehingga
mudah diolah Arikunto, 2008:60.
3.5.1 Tes kemampuan pemecahan masalah
Instrumen tes pada penelitian ini berupa instrumen tes kemampuan pemecahan masalah peserta didik kelas VII pada materi segiempat sub materi
persegi panjang dan persegi. Sebelum instrumen tes digunakan, perlu dilakukan uji coba terlebih dahulu untuk mengetahui apakah instrumen tes tersebut
memenuhi kriteria instrumen tes yang baik dan dapat digunakan. Kriteria instrumen tes yang baik menurut Arikunto 2008: 57-58 antara lain sebagai
berikut. 1 Tes harus valid.
2 Tes harus reliabel. 3 Tes harus obyektif.
4 Tes harus praktis. 5 Tes harus ekonomis.
Langkah-langkah penyusunan instrumen tes adalah sebagai berikut. 1 Menentukan tujuan tes
2 Menentukan ruang lingkup tes. 3 Menentukan tipe soal.
4 Membuat kisi-kisi soal. 5 Menentukan banyaknya soal.
6 Menentukan alokasi waktu mengerjakan soal. 7 Menuliskan petunjuk mengerjakan soal dan bentuk lembar jawab.
8 Membuat butir soal dan kunci jawaban. 9 Melaksanakan uji coba tes.
10 Menganalisis hasil uji coba, baik validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda butir tes.
11 Menggunakan soal yang telah diperbaiki dalam tes pada kelompok kelas eksperimen dan kelompok kelas kontrol.
Adapun kisi-kisi, soal tes dan kunci jawaban pada saat uji coba dapat dilihat pada Lampiran 8 sampai dengan Lampiran 10. Sedangkan kisi-kisi, soal tes, dan
kunci jawaban pada saat penelitian dapat dilihat pada Lampiran 70 sampai dengan Lampiran 72.
3.5.2 Lembar Pengamatan Keterampilan Proses
Lembar pengamatan
Lembar observasi
merupakan alat
untuk mengumpulkan data berupa aspek-aspek yang akan diamati. Menurut Sugiyono
2012:134 skala Likert dapat digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang tentang fenomena sosial.
Lembar pengamatan keterampilan proses digunakan untuk mengamati keterampilan proses peserta didik saat diterapkan model PBL berbasis
etnomatematika. Lembar pengamatan ini diisi oleh dua orang observer dengan memberikan skor yang dianggap sesuai pada tiap indikator keterampilan proses
yang diukur sebanyak dua kali pengamatan. Lembar Pengamatan keterampilan proses dapat dilihat pada Lampiran 66.
3.6
Analisis Instrumen Tes Pemecahan Masalah 3.6.1
Tes Pemecahan Masalah
Tes pemecahan masalah ini berbentuk tes tertulis, yaitu berupa sejumlah soal tertulis uraian yang diberikan pada pertemuan terakhir kegiatan
pembelajaran untuk mendapatkan nilai kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada kelas dengan model PBL berbasis etnomatematika dan kelas dengan
pembelajaran model konvensional. Tes berbentuk uraian yang diberikan sebanyak 8 butir soal pemecahan masalah bernuansa budaya lokal Kota
Semarang dengan waktu mengerjakan selama 70 menit. Tes pemecahan masalah ini dibatasi pada kemampuan menyelesaikan masalah dengan langkah
pemecahan masalah Polya sesuai pedoman penskoran tes oleh Wardhani 2010:29 yang disajikan dalam Tabel 3.2.
Tabel 3.2 Pedoman Penskoran dan Rubrik Penilaian Aspek Kemampuan Pemecahan Masalah
Aspek yang dinilai dan rubrik penilaian Skor
a. Memahami masalah 1 Benar
2 Salah atau tidak ada jawaban 1
b. Rencana strategi pemecahan masalah 1 Runtut dan benar
2 Hampir runtut dan benar 3 Tidak runtut atau salah
4 Tidak membuat 3
2 1
c. Proses melaksanakan strategi pemecahan masalah 1 Benar
2 Hampir benar 3 Yang benar dan salah seimbang
4 Sebagian kecil benar 5 Salah
6 Tidak Menghitung 5
4 3
2 1
d. Menuliskan jawaban dari permasalahan 1 Benar
2 Salah atau tidak ada. 1
Skor Minimal = 0, Skor Maksimal = 10
3.6.2 Validitas Item