eksperimen diberi perlakuan dengan model PBL berbasis etnomatematika dan kelas kontrol tidak diberi perlakuan atau menggunakan pembelajaran model
konvensional. Setelah kedua sampel diberi perlakuan berbeda, kemudian dilakukan tes kemampuan pemecahan masalah pada kedua kelas dan dilakukan
pengamatan untuk memperoleh skor keterampilan proses peserta didik pada kelas dengan model PBL berbasis etnomatematika. Hasil tes kemampuan
pemecahan masalah dan skor pengamatan keterampilan proses peserta didik merupakan data akhir yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian.
3.7.2.1 Analisis lembar pengamatan keterampilan proses
Penentuan skor pada lembar pengamatan keterampilan proses peserta didik menggunakan skala Likert. Skala ini mempunyai gradiasi dari sangat positif
sampai sangat negatif dengan kategori jawaban yaitu: Sangat Baik SB, Baik B, Cukup Baik CB, Tidak Baik TB, dan Sangat Tidak Baik STB. Sistem
penskoran untuk pernyataan adalah Sangat Baik 5, Baik 4, Cukup Baik 3, Tidak Baik 2, dan Sangat Tidak Baik 1.
Indikator-indikator yang diukur dalam lembar pengamatan keterampilan proses sebanyak 13 indikator. Berdasarkan indikator pengamatan tersebut maka
dapat diperoleh: Skor minimum = 1 × 13 aspek pengamatan = 12
Skor maksimum = 5 × 13 aspek pengamatan = 65 untuk mengukur atau menilai hasil lembar pengamatan dapat menggunakan
pedoman sebagai berikut:
3.7.2.2 Analisis tes kemampuan pemecahan masalah
3.7.2.2.1 Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data nilai tes
kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada sub materi persegi panjang dan persegi dengan model PBL berbasis etnomatematika dan yang menggunakan
pembelajaran model konvensional berdistribusi normal atau tidak. Hipotesis yang diujikan adalah:
: data berdistribusi normal : data tidak berdistribusi normal.
Langkah-langkah uji normalitas data dengan uji Kolmogorov-Smirnov sebagai berikut.
a. Tetapkan fungsi kumulatif teoritisnya, yakni distribusi kumulatif yang diharapkan dibawah Ho.
b. Aturlah skor-skor yang diobservasi dalam suatu distribusi kumulatif dengan memasangkan setiap interval S
N
X dengan interval FoX yang sebanding.
c. Untuk tiap-tiap jenjang pada distribusi kumulatif, kurangilah FoX dengan S
N
X d. Dengan memakai rumus carilah D.
e. Lihatlah tabel E untuk menemukan kemungkinan 2 sisi yang dikaitkan dengan munculnya harga-harga sebesar harga D observasi
di bawah Ho. Jika p sama atau kurang dari , tolaklah Ho
Siegel.1994:62.
Rumus :
D
hitung
= maks │ F
X – S
N
X│ Keterangan :
F X = distribusi frekuensi kumulatif teoritis
S
N
X= distribusi frekuensi kumulatif skor observasi Kriteria pengujian adalah terima Ho jika nilai sig tes kolmogorov-smirnov pada
tabel test of normality 5. 3.7.2.2.2 Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui data hasil tes kemampuan pemecahan masalah peserta didik mempunyai varians yang sama homogen
atau tidak. Hipotesis yang diujikan adalah sebagai berikut. tidak ada perbedaan varians antara kedua kelas
terdapat perbedaan varians antara kedua kelas dengan,
: varians kelas eksperimen, dan : varians kelas kontrol,
Untuk menguji homogenitas kedua kelompok digunakan rumus berikut:
Terkecil Varian
Terbesar Varian
hitung
F
Dalam penelitian ini menggunakan taraf nyata 5. Kriteria pengujian adalah diterima apabila
� � �
dimana
� � �
didapat dari tabel distribusi F dengan peluang
untuk taraf signifikan dan pembilang serta
penyebut.
3.7.2.2.3 Uji Hipotesis Uji ini dilakukan untuk mengetahui model PBL berbasis etnomatematika
terhadap kemampuan pemecahan masalah peserta didik kelas VII SMP Kesatrian 2 Semarang pada sub materi persegi panjang dan persegi efektif.
Dalam penelitian ini, pembelajaran mencapai ketuntasan belajar jika hasil tes mencapai KKM yaitu 72 secara individual dan persentase ketuntasan klaksikal
peserta didik sekurang-kurangnya 75 yang mencapai ketuntasan individual di dalam kelas.
1 Uji Ketuntasan Individual Uji Rata-rata Satu Pihak
Uji hipotesis ini dilakukan untuk mengetahui bahwa rata-rata nilai kemampuan pemecahan masalah peserta didik kelas VII SMP Kesatrian 2
Semarang pada sub materi persegi panjang dan persegi menggunakan model PBL berbasis etnomatematika mencapai KKM secara individual. Hipotesisnya
adalah sebagai berikut: Rata-rata nilai kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada
sub materi persegi panjang dan persegi dengan model PBL berbasis etnomatematika kurang dari atau sama dengan KKM
secara individual Rata-rata nilai kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada
sub materi persegi panjang dan persegi dengan model PBL berbasis etnomatematika lebih dari KKM secara individual
Pengujian dilakukan dengan menggunakan statistik uji pihak kanan yang rumusnya adalah sebagai berikut:
̅ √
Keterangan: : Nilai
yang dihitung ̅
: Rata-rata nilai kemampuan pemecahan masalah peserta didik : Nilai KKM secara individual yaitu
: Simpangan baku : Banyaknya anggota sampel
Kriteria pengujiannya adalah ditolak jika
�
dengan dapat diperoleh dari tabel distribusi t.
2 Uji Ketuntasan Klaksikal Uji Proporsi satu pihak
Uji hipotesis ini dilakukan untuk mengetahui bahwa proporsi ketuntasan hasil tes kemampuan pemecahan masalah peserta didik kelas VII SMP Kesatrian
2 Semarang pada sub materi persegi panjang dan persegi dengan model PBL berbasis etnomatematika mencapai ketuntasan klaksikal yaitu
dari keseluruhan peserta didik yang mencapai nilai
≥ . Hipotesis yang diuji sebagai berikut.
Persentase ketuntasan hasil tes kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada sub materi persegi panjang dan persegi
dengan menggunakan pembelajaran model PBL berbasis etnomatematika yang mendapat nilai
≥ 72 kurang dari atau mencapai 75.
Persentase ketuntasan hasil tes kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada sub materi persegi panjang dan persegi
dengan menggunakan pembelajaran model PBL berbasis etnomatematika yang mendapat nilai
≥ 72 mencapai lebih dari 75.
Pengujiannya menggunakan statistik � dengan rumus berikut.
� √
Keterangan: �
: nilai � yang dihitung, selanjutnya disebut �
: banyaknya peserta didik yang tuntas secara individual pada kelas eksperimen
: jumlah peserta didik di kelas eksperimen : suatu nilai yang merupakan anggapan atau asumsi tentang nilai
proporsi populasi Dalam penelitian ini menggunakan taraf nyata 5. Kriteria pengujian yang
berlaku adalah tolak jika
� �
�
dimana �
�
diperoleh dari distribusi normal baku dengan peluang
dan taraf signifikan 5.
3 Uji Perbedaan Rata-rata
Uji ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah peserta didik kelas VII SMP Kesatrian 2 Semarang pada sub materi persegi panjang dan
persegi dengan
menggunakan pembelajaran
model PBL
berbasis etnomatematika lebih baik dari kemampuan pemecahan masalah peserta didik
kelas VII SMP Kesatrian 2 Semarang pada sub materi persegi panjang dan persegi dengan menggunakan pembelajaran model konvensional. Hipotesis yang
diuji adalah sebagai berikut. kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada sub materi
persegi panjang dan persegi dengan menggunakan pembelajaran model PBL berbasis etnomatematika tidak lebih baik daripada
kemampuan pemecahan masalah peserta pada sub materi persegi panjang dan persegi dengan menggunakan pembelajaran model
konvensional. kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada sub materi
persegi panjang dan persegi dengan menggunakan pembelajaran model PBL berbasis etnomatematika lebih baik daripada
kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada sub materi persegi panjang dan persegi dengan menggunakan pembelajaran
model konvensional. Kriteria pengujian adalah dengan melihat nilai sig pada t deretan equal
variances assumed tabel output uji independent samples test , apabila nilai sig 5 maka Ho diterima.
98
BAB 5 PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai keefektifan model PBL berbasis etnomatematika pada sub materi persegi panjang dan persegi
terhadap kemampuan pemecahan masalah peserta didik kelas VII semester 2 SMP Kesatrian 2 Semarang, maka dapat diambil simpulan bahwa:
1 Pembelajaran model PBL berbasis etnomatematika terhadap kemampuan pemecahan masalah peserta didik adalah efektif karena memenuhi:
a. Kemampuan pemecahan masalah peserta didik SMP kelas VII pada sub materi persegi panjang dan persegi dengan model PBL berbasis
etnomatematika mencapai ketuntasan individual. b. Kemampuan pemecahan masalah peserta didik SMP kelas VII pada sub
materi persegi panjang dan persegi dengan model PBL berbasis etnomatematika mencapai ketuntasan klaksikal.
c. Kemampuan pemecahan masalah peserta didik SMP kelas VII pada sub materi persegi panjang dan persegi dengan menggunakan model PBL
berbasis etnomatematika lebih baik dari kelas yang menggunakan pembelajaran model konvensional.
2 Berdasarkan hasil analisis pengamatan keterampilan proses peserta didik diperoleh rata-rata skor keterampilan proses peserta didik kelas dengan model