Fraksinasi Bertahap Pada Suhu Rendah

terkandung dalam fraksi cair. Model rancangan percobaan yang digunakan adalah sebagai berikut Yij = μ + τ i + ε ij Dimana : Yij = nilai hasil karakterisasi yang dilakukan pada minyak i = 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 dan j = 1, 2 μ = rata-rata umum τ i = pengaruh penambahan heksana ke-i ε ij = pengaruh acak galat pada perlakuan ke i ulangan ke j

4. Fraksinasi Bertahap Pada Suhu Rendah

Pada awal rencana penelitian, fraksinasi bertahap dilakukan terhadap sampel CPO dengan penambahan konsentrasi heksana sesuai hasil optimasi b diaduk pada suhu 27°C, 200 rpm, selama waktu a menit menggunakan shaker. Akan tetapi, pada kondisi konsentrasi heksana optimal, proses fraksinasi mengalami hambatan, yaitu terjadi pembekuan pada saat pemisahan pada suhu yang lebih rendah. Oleh karena itu, dilakukan perubahan perlakuan dengan penambahan konsentrasi heksana dengan perbandingan CPO : heksana 1 : 2, 1 : 3, 1 : 4, 1 : 5, dan 1 : 6 gram sampelml heksana. Jumlah heksana ditingkatkan agar tidak terjadi lagi pembekuan pada campuran tersebut. Sejumlah sampel ditimbang dalam erlenmeyer 250 ml bertutup yang sudah dibungkus dengan alufo. Kemudian ditambahkan sejumlah pelarut heksana dan diaduk pada suhu 27°C, kecepatan 200 rpm, selama waktu a menit menggunakan shaker. Berikutnya, sampel diinkubasi pada suhu 20°C sampai pemisahan fraksi cair dan fraksi padat optimal. Kondisi dinyatakan pemisahan optimal apabila tidak terdapat penambahan jumlah fraksi padat selama 24 jam. Fraksi padat dihitung jumlah dan persentasenya, sedangkan fraksi cair yang diperoleh dianalisis kandungan karotenoidnya. Fraksi cair yang terbentuk selanjutnya difraksinasi lagi pada suhu 15°C. Perhitungan jumlah dan persentase fraksi padat serta analisis karotenoid dari fraksi cair yang dihasilkan tetap dilakukan. Fraksinasi dilanjutkan secara bertahap terhadap fraksi cair yang dihasilkan dengan tingkatan suhu fraksinasi, yaitu 10°C, 5°C, 0°C, -5°C, dan -10°C. Fraksi cair hasil fraksinasi kemudian dipisahkan dari heksana dengan dengan rotary vacum evaporator dan diukur lagi kandungan karotenoidnya. Fraksi cair dengan hasil paling baik dianalisis komposisi asam lemaknya mengunakan Gas Chromatography. Diagram alir proses fraksinasi bertahap apda suhu rendah dapat dilihat pada Gambar 5. Inkubasi 20°C Fraksi cair I Pemisahan fraksi Fraksi padat I Hitung rendemen Shaker 200 rpm, 27°C, waktu a menit CPO : Heksana 1:2, 1:3, 1:4, 1:5, dan 1:6 pemekatan Konsentrat I Analisis karotenoid Inkubasi 15°C Pemisahan fraksi Fraksi padat II Hitung rendemen Fraksi cair II pemekatan Konsentrat II Analisis karotenoid Inkubasi 10°C Pemisahan fraksi Fraksi padat III Hitung rendemen Gambar 5. Diagram alir proses fraksinasi bertahap Modifikasi Mardawati, 2001 Gambar 5. Diagram alir proses fraksinasi bertahap Modifikasi Mardawati, 2001 lanjutan Inkubasi 0°C Fraksi cair V Pemisahan fraksi Fraksi padat V Hitung rendemen pemekatan Konsentrat V Analisis karotenoid Inkubasi -5°C Pemisahan fraksi Fraksi padat VI Hitung rendemen Fraksi cair VI pemekatan Konsentrat VI Analisis karotenoid Inkubasi -10°C Pemisahan fraksi Fraksi padat VII Hitung rendemen Fraksi cair VII pemekatan Konsentrat VII Analisis karotenoid Fraksi cair III pemekatan Konsentrat III Analisis karotenoid Inkubasi 5°C Pemisahan fraksi Fraksi padat IV Hitung rendemen Fraksi cair IV pemekatan Konsentrat IV Analisis karotenoid Beberapa parameter yang diukur pada tahap ini dan cara penghitungannya adalah sebagai berikut : a. Recovery karotenoid Recovery karotenoid adalah total karotenoid CPO yang dapat diperoleh kembali setelah proses fraksinasi. Recovery karotenoid dinyatakan dalam persen. [karotenoid] konsentrat x berat konsentrat Recovery karotenoid = [karotenoid] CPO x berat sampel CPO b. Pemekatan karotenoid Pemekatan karotenoid adalah besarnya peningkatan konsentrasi karotenoid konsentrat dibandingkan dengan konsentrasi CPO awal. [karotenoid] konsentrat Pemekatan karotenoid = [karotenoid] sampel CPO c. Rendemen konsentrat karotenoid Rendemen konsentrat karotenoid adalah jumlah fraksi olein cairan dari CPO yang diperoleh setelah proses fraksinasi bertahap pada suhu rendah. Rendemen konsentrat karotenoid dinyatakan dalam persen. Berat konsentrat karotenoid Rendemen konsentrat = x 100 Berat sampel CPO awal d. Rendemen fraksi padat Rendemen fraksi padat adalah jumlah fraksi stearin padatan dari CPO yang diperoleh setelah proses fraksinasi bertahap pada suhu rendah. Rendemen fraksi padat dinyatakan dalam persen. Berat fraksi padat Rendemen fraksi padat = x 100 Berat sampel CPO awal

5. Perbandingan Metode Pengambilan Fraksi Cair