20 6 Menyediakan kesempatan bagi masyarakat setempat dan karyawan ekowisata
untuk mengunjungi dan belajar lebih banyak tentang keindahan alam dan obyek wisata yang menjadi daya tarik pengunjung.
2.4. Taman Hutan Raya Konservasi sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya bertujuan
mengusahakan terwujudnya kelestarian sumberdaya alam hayati serta
keseimbangan ekosistemnya, sehingga lebih dapat mendukung upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat dan mutu kehidupan manusia. Di dalam tahura dapat
dilakukan kegiatan untuk penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, budaya dan wisata. Di dalam zona pemanfaatan tahura, dapat di bangun sarana kepariwisataan
dan untuk ini pemerintah dapat memberikan hak pengusahaan, dengan mengikutsertakan masyarakat sekitar secara aktif dalam pengelolaan kawasan
Departemen Kehutanan 1996. Menurut Un dang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi
Sumberdaya Alam dan Ekosistemnya. Tahura didefinisikan sebagai kawasan pelestarian untuk tujuan koleksi tumbuhan dan satwa alami atau buatan, jenis asli
atau bukan asli, yang di manfaatkan untuk kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, budaya, pariwisata dan rekreasi. Dengan melihat fungsi
dari tahura, wisata yang berbasis alam ekowisata adalah pilihan yang tepat untuk dikembangkan di kawasan tersebut Anonymous 1997
2.5. Analisis Sediaan dan Permintaan Wisata
Analisis terhadap sediaan supply dan permintaan demand merupakan salah satu metode yang dapat digunakan dalam perencanaan dan perancangan
rekreasi Gold 1980. Sediaan rekreasi merupakan gambaran tentang ruang, fasilitas dan pelayanan. Sedangkan permintaan rekreasi merupakan gambaran tentang
kegiatan dan perilaku rekreasi. Proses perencanaan pengembangan pariwisata menurut Yoeti 1990 dapat
dilakukan dalam 5 lima tahap yaitu 1 Melakukan inventarisasi mengenai semua fasilitas yang tersedia dan potensi
yang dimiliki
21 2 Menaksir pasaran pariwisata dan mencoba melakukan proyeksi lalu lintas
wisatawan pada masa yang akan datang 3 Memperhatikan di daerah mana permintaan demand lebih besar dari pada
persediaan supply 4 Melakukan perlindungan terhadap kekayaan alam yang dimiliki dan memelihara
budaya serta adat istiadat suatu bangsa yang ada 5 Melakukan penelitian kemungkinan perlunya penanaman modal
Sedangkan aspek-aspek yang perlu di kaji di dalam suatu perencanaan pengembangan wisata adalah sebagai berikut
1 Wisatawan tourist: Kita harus tahu lebih dahulu melalui penelitian karakteristik wisatawan yang diharapkan datang. Dari mana saja mereka datang, usia muda
atau tua, pengusaha atau pegawai biasa, apa kesukaannya dan pada musim apa saja mereka melakukan perjalanan.
2 Pengangkutan transportation: Kita harus melakukan penelitian terlebih dahulu, bagaimana fasilitas transportasi yang telah tersedia atau yang akan dapat
digunakan nantinya, baik untuk wisatawan domestik maupun manca negara dari tempat asalnya ketempat wisata yang di tuju. Selain itu juga bagaimana
transportasi lokal yang melayani wisatawan di daerah yang dikunjungi. 3 Fasilitas pelayanan service facilities: Fasilitas apa saja yang tersedia di daerah
tujuan wisata, bagaimana akomodasi penginapan yang tersedia, restoran, kantor pos, warung telekomunikasi dan lainnya.
4 Informasi dan promosi information: Calon wisatawan yang memperoleh informasi tentang daerah tujuan wisata yang akan dikunjunginya, untuk itu perlu
diperkirakan bagaimana cara-cara yang akan ditempuh untuk melakukan publikasi atau promosi.
Analisis permintaan dan penawaran pariwisata meliputi kegiatan survei perilaku, inventarisasi sumberdaya wisata, estimasi permintaan untuk mengetahui
jumlah wisatawan yang akan datang dan analisis kebutuhan. Hal ini sesuai dengan pendapat Douglass 1982 yang menyatakan bahwa dalam perencanaan rekreasi
diperlukan analisis kebutuhan, yaitu mengumpulkan fakta-fakta kesempatan rekreasi yang ada dan membandingkan jumlah fasilitas yang tersedia dengan jumlah
permintaan.
22 Douglass 1982 mendefinisikan permintaan rekreasi sebagai jumlah
kesempatan rekreasi yang diinginkan masyarakat. Permintaan rekreasi terdiri dari penggunaan aktual dari fasilitas yang tersedia dan permintaan yang tersembunyi
yang tidak terlihat karena fasilitas yang tidak memadai. Di samping kedua tipe permintaan tersebut Gold 1980 menyebutkan adanya suatu tipe permintaan yang
tidak di sebutkan Douglass, yaitu permintaan yang timbul akibat adanya perubahan, misalnya karena adanya promosi. Tipe ini disebut permintaan terdorong.
Yoeti 1990 bahwa ada tiga ciri-ciri permintaan pariwisata yaitu 1 Terkonsentrasi menurut musim dan daerah tujuan tertentu, 2 elastisitasnya tinggi
dan 3 berubah-ubah sesuai dengan motivasi masing-masing individu. Selanjutnya menurut Douglas s 1982 bahwa tahapan dalam analis is
permintaan ada empat, yaitu 1 menetukan populasi efektif, 2 menghitung laju partisipasi, 3 menentukan permintaan yang ada, dan 4 melakukan estimasi
permintaan yang akan datang. Populasi efektif di hitung berdasarkan jumlah penduduk pada zona yang
dapat dipengaruhi oleh kegiatan rekreasi secara aktual. Laju partisipasi ditentukan berdasarkan survei permintaan rekreasi terhadap masyarakat kota. Jumlah
permintaan yang ada merupakan hasil kali laju populasi efektif dengan laju partisipasi. Jumlah permintaan yang akan datang dapat di hitung berdasarkan
perkalian dengan dugaan efektif di masa yang akan datang dengan laju partisipasi di masa yang akan datang.
Banyak faktor yang mempengaruhi permintaan pariwisata, dimana faktor utama adalah jumlah penduduk, selanjutnya waktu luang, pendapatan perkapita dan
transportasi. Menurut Gold 1980 bahwa faktor yang mempengaruhi terhadap permintaan rekreasi harian, mingguan, musiman, bahkan tahunan adalah
1 Faktor yang berhubungan dengan pengguna potensial, yaitu jumlah penduduk sekitar, kepadatan penduduk, karakteristik kependudukan, pendapatan, waktu
luang, tingkat pengalaman berekreasi, tingkat kesadaran keperluan rekreasi dan tingkat kesadaran dari perilaku yang di larang.
2 Faktor yang berhubungan dengan tempat rekreasi yaitu daya tarik obyek rekreasi, intensitas pengolahan tempat rekreasi, alternatif tapak yang tersedia,
daya dukung dan kemampuan desain tempat rekreasi, iklim mikro, karakteristik alam dan fisik areal rekreasi.
23 3 Faktor yang berhubungan dengan pengguna potensial dan tempat rekreasi yaitu
waktu perjalanan dan jarak, kenyamanan perjalanan, biaya, informasi, status areal rekreasi dan pengaturan pengawasan yang dilakukan.
Penawaran pariwisata meliputi seluruh areal tujuan wisata yang ditawarkan kepada wisatawan. Penawaran ini terdiri dari unsur-unsur daya tarik alam, barang
dan jasa hasil ciptaan manusia yang dapat mendorong keinginan seorang untuk berwisata. Hal ini sejalan dengan pendapat Gold 1980 bahwa sediaan rekreasi
adalah jumlah dan kualitas dari sumberdaya yang tersedia untuk penggunaan pada waktu tertentu.
2.6. Kesediaan Membayar WTP