43 inap harus keluar menuju desa terdekat yang memiliki sarana kesehatan atau ke
ibukota KecamatanKabupaten Badan Pusat Statistik Kabupaten Aceh Besar 2003
4.3.5.  Agama dan Adat Istiadat
Perkembangan di bidang spiritual pada kedua lokasi penelitian dapat di lihat dari jumlah sarana peribadatan masing-masing agama.  Penduduk kedua desa
tersebut pada umumnya mayoritas  Islam. Masyarakat sekitar kawasan  sebagian besar etnis Aceh, sedangkan masyarakat lainnya merupakan pendatang dari pulau
Jawa yang merupakan transmigrasi dan bekerja sebagai petani penggarap di sekitar kawasan TPMI.
Adat istiadat masyarakat  Aceh khususnya di  desa  Saree Aceh  Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam yang di  miliki beragam. Tetapi di  desa  Saree Aceh
biasanya masyarakat petani setelah melaksanakan panen dengan sukses mereka melakukan suatu kegiatan olah raga lokal yang bernama  Geudeu-geude  dalam
bahasa Aceh.  Geudeu-geude ini dilakukan  dua pasang pemuda, bentuk olah raga ini hampir sama dengan Gulat Badan Pusat Statistik Kabupaten Aceh Besar 2003
4.3.6.  Bahasa
Bahasa yang digunakan penduduk di kedua lokasi penelitian sebagian besar berbahasa Indonesia,  bahasa Aceh  dan bahasa Jawa.  Namun umumnya  pada
sekolah-sekolah, kantor-kantor desa  dan masyarakat yang berpendidikan serta pendatang menggunakan bahasa Indonesia  dalam percakapannya.  Sedangkan
penggunaan bahasa asing sangat jarang dan bahkan hampir tidak pernah terdengar.
4.3.7.  Perekonomian Daerah
Sumberdaya alam dan mata pencaharian  masyarakat desa  merupakan cermin potensi ekonomi dan pendapatan masyarakat desa yang bersangkutan. Mata
pencaharian dan sumber pendapatan masyarakat desa pada lokasi penelitian umumnya adalah pada sektor pertanian, sektor peternakan dan sektor perdagangan.
Pertanian. Sebagian besar masyarakat di sekitar kawasan TPMI, khususnya
di lokasi penelitian bermata pencaharian di bidang pertanian. Komoditi hasil pertanian berupa, jagung, ubi jalar, jeruk, alpukat, kacang tanah dan sayur-sayuran.
Hasil pertanian di wilayah Saree Aceh pada umumnya di pasarkan untuk pasar lokal
44 yang  di  olah menjadi keripik Saree, sedangkan sayur-sayuran untuk mencukupi
kebutuhan Banda Aceh dan Aceh Besar.
Peternakan.  Ternak yang di pelihara di sekitar lokasi penelitan antara lain,
sapi, kambing, kerbau  dan unggas. Kegiatan berternak masih dilakukan secara tradisional   dan terutama untuk memenuhi kebutuhan sendiri atau di jual di  pasar
lokal.
Perdagangan.  Masyarakat yang  menekuni sektor ini terutama berjualan
minuman dan  makanan  ringan berupa  keripik Saree dan jagung rebus untuk para wisatawan dan pengguna jalan yang melewati jalan Medan-Banda Aceh. Pada
umumnya pengguna jalan tersebut istirahat dan makan minum di desa Saree Aceh, di samping desa Saree Aceh merupakan pusat penjualan makanan, juga di  daerah
ini udaranya sangat sejuk sambil menikmati pemandangan gunung Seulawah yang sangat indah.  Masyarakat yang berkunjung  ke  tahura banyak yang istirahat dan
makan minum di desa Saree Aceh. Setelah terjadinya tsunami pada tanggal 26 Desember 2004 para penjual makanan  dan minuman  makin ramai, karena banyak
masyarakat Banda Aceh pada umumnya  yang menjadi korban tsunami yang berjualan di tempat ini.
4.4.  Potensi dan Daya Tarik Obyek Wisata