Ruang Lingkup Penelitian Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian Kerangka Pemikiran Penelitian

5 manfaat yang menguntungkan dari segi ekonomi maupun keberlanjutan dari segi ekologi. Oleh karena itu peneliti akan menyusun suatu strategi pengembangan ekowisata pada TPMI.

1.3. Ruang Lingkup Penelitian

Dalam rencana penelitian ini menggunakan dua pendekatan yaitu analisis sediaan supply dan analisis permintaan demand dengan ruang lingkup sebagai berikut 1 Inventarisasi potensi pariwisata yang terdapat di kawasan TPMI. 2 Mengetahui daya tarik obyek wisata terhadap wisatawan dan kesediaan membayar atau Willingness to pay WTP dari pengunjung terhadap obyek wisata. 3 Mengetahui keinginan dan persepsi masyarakat lokal terhadap pengembangan pariwisata di kawasan TPMI. 4 Mengetahui kegiatan pengelolaan TPMI, yang meliputi aspek pengelolaan dan ketersediaan fasilitas pendukungnya.

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah 1 Mengetahui potensi sediaan supply sumberdaya wisata yang terdapat di TPMI. 2 Mengetahui potensi permintaan demand terhadap sumberdaya wisata dan menganalisa kesediaan membayar WTP pengunjung terhadap obyek wisata TPMI. 3 Merumuskan strategi pengembangan wisata dengan konsep ekowisata pada kawasan TPMI.

1.5. Kegunaan Penelitian

1 Rujukan bagi pengelola dalam menentukan program pengembangan ekowisata di TPMI. 2 Sebagai informasi kepada semua pihak yang akan melibatkan diri dalam pengelolaan TPMI. 3 Sebagai informasi bagi Badan Rehabilitasi Rekontruksi Aceh BRR dalam mengambil kebijakan pengembangan pariwisata pasca tsunami di Aceh 6 4 Untuk kepentingan pengembangan pariwisata alam di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam khususnya dan pariwisata alam Nasional pada umumnya.

1.6. Kerangka Pemikiran Penelitian

Kawasan TPMI merupakan kawasan yang sangat potensial untuk dikembangkan sebagai destinasi pariwisata yang dilandasi dengan konsep ekowisata, mengingat keanekaragaman hayati berupa flora dan fauna yang beragam, udaranya yang sejuk, aksesibilitas yang mendukung, sarana dan prasarana yang memadai serta suasana budaya asli masyarakat setempat. Pengelolaan kawasan TPMI tergolong dalam terminologi pelestarian alam, seperti tercantum dalam UU No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Tujuan pengelolaan TPMI adalah untuk pendayagunaan potensi tahura untuk kegiatan koleksi tumbuhansatwa, wisata, penelitian, ilmu pengetahuan pendidikan dan penyediaan plasma nutfah untuk budidaya, diupayakan tidak mengurangi luas dan tidak merubah fungsi kawasan serta sebagai taman kebanggaan Provinsi, dengan pemanfaatan utama berupa koleksi jenis tumbuhan dan satwa dari Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Pemanfaatan hasil hutan yang tidak terkendali oleh masyarakat di sekitar TPMI harus segera di cari alternatif pemanfaatan hutan yang berazazkan kelestarian. Permasalahan tahura yang selama ini masih belum terselesaikan di tambah lagi dengan terjadinya tsunami pada tanggal 26 Desember 2004, sehingga menambah permasalahan dalam pengembangan tahura di masa yang akan datang. Oleh karena itu peneliti mencoba untuk mengembangkan konsep ekowisata yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat disekitar kawasan TPMI, sehingga diharapkan masyarakat tidak lagi menebang dan membuka lahan pertanian di dalam kawasan TPMI. Untuk mewujudkan hal tersebut diatas, maka sebelum melaksanakan suatu kegiatan yang menyangkut pengembangan ekowisata di TPMI, harus menginventarisasi potensi sumberdaya wisata yang ada dan juga menginventarisasi potensi permintaan wisata. Untuk mengetahui aspirasi masyarakat terhadap pengembangan tahura, maka harus dilakukan survei terhadap masyarakat di sekitar kawasan, pengunjung dan pengelola TPMI. 7 Analisis terhadap pengembangan kawasan TPMI adalah dengan menguraikan secara diskriptif faktor-faktor pendukung dan penghambat kegiatan pengembangan tahura, sehingga di peroleh metode pengembangan yang tepat dan sesuai untuk masa mendatang. Analisis pendekatan SWOT merupakan analisa lanjutan setelah data dianalisis secara diskriptif. Analisis pendekatan SWOT ini dilakukan untuk mengindentifikasi dan menyesuaikan faktor-faktor internal kekuatan dan kelemahan dengan faktro-faktor eksternal peluang dan ancaman yang dimiliki oleh TPMI, sehingga dapat di susun suatu bentuk alternatif pengembangan pariwisata yang sesuai dengan kawasan tersebut. Dengan tersusunnya strategi ini, diharapkan kegiatan pengelolaan dapat berfungsi secara optimal dan memberikan manfaat bagi pihak pengelola sendiri maupun masyarakat sekitarnya, baik yang menguntungkan dari segi ekonomi maupun keberlanjutan ekologis. Berikut ini adalah bagan kerangka pemikiran penelitian. Gambar 1 Bagan kerangka pemikiran penelitian TAMAN HUTAN RAYA Pocut Meurah Intan Koleksi flora dan fauna Pemanfaatan yang tidak terkendali Penelitian dan ilmu pengetahuan Pengembangan ekowisata Potensi penawaran ekowista Potensi p ermintaan wisata Pengelola tahura dan Stakeholders Wisatawan Masyarakat Analisis Supply-Demand analisis Pengelolaan Tsunami Strategi Pengembangan Ekowisata Peluang pengembangan Kebutuhan tempat wisata Analisis WTP Analisis SWOT

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Ekowisata