90 5 Pengembangan paket produk yang unik dan menarik dengan membuat berbagai
kombinasi antara potensi obyek dengan tradisi budaya dan infrastruktur yang mendukung.
6 Pengembangan alat promosi dan informasi yang di buat menarik. Alat promosi di buat beraneka macam seperti brosur, buku panduan, poster, stiker, aneka
macam souvenir kaos, gantungan kunci dan tas . Distribusi alat promosi dapat dilakukan melalui kerjasama dengan biro perjalanan wisata, hotel dan
perusahaan transportasi. 7 Pengembangan jaringan promosi nasional dan internasional melalui website
dan media masa yang mengkhususkan pada obyek wisata dan budaya yang unik baik di tingkat regional, nasional maupun internasional.
8 Pengembangan kerjasama dengan pihak swasta dan NGO nasional dan internasional dengan memperhatikan peraturan-peraturan yang fleksibel yang
dapat mendorong terciptanya arus inves tasi. 9 Pengembangan monitoring dan evaluasi, yang bertujuan untuk menciptakan
rasa bertanggung jawab pihak-pihak tekait terhadap perubahan-perubahan yang terjadi akibat kegiatan wisata. Apabila terjadi perubahan ke arah negative akibat
kegiatan pengembangan wisata, secara proaktif pihak-pihak yang terlibat langsung melakukan perubahan sedini mungkin.
5.3.7. Rehabilitasi Aceh Pasca Tsunami
Berdasarkan hasil wawancara dengan Dinas Pariwisata Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam di Banda Aceh. Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam terkenal
dengan obyek wisata alam, namun tsunami telah meluluh lantakkan semua obyek wisata terutama wisata pantai. Hamparan pasir putih dengan berbagai jenis batu dan
karang yang indah disertai pohon-pohon rindang sepanjang pantai kini menjadi kenangan, bahkan sejumlah daratan bibir pantai hancur berantakan dan
memberikan kesan menakutkan bagi para pengunjung. Pengamatan di sepanjang pantai barat Nanggroe Aceh Darussalam mulai
dari kota Banda Aceh sampai Kabupaten Aceh Barat sepanjang ±
150 km arah barat kota Banda Aceh, sejumlah daratan sampai beberapa kilometer ke laut hilang
diterjang tsunami. Menurut Dinas Pariwisata Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
91 sekitar 85 persen obyek wisata alam yakni pantai pasir putih dengan sejuta
keindahannya hancur akibat tsunami. Salah satu obyek wisata yang masih ada dan dekat serta mudah di jangkau
oleh masyarakat Banda Aceh dan sekitarnya adalah TPMI yang terkenal dengan atraksi gajahnya. Sehingga obyek wisata ini digunakan oleh masyarakat sebagai
obyek wisata alternatif. Oleh karena itu dalam recovery dan rehabilitasi Aceh tidak boleh mengabaikan obyek wisata, begitu juga dengan site plan TPMI yang sudah
ada harus diprioritaskan untuk dikembangakan karena ini juga merupakan suatu
kebutuhan masyarakat.
Halaman ini pada lembar aslinya memang tidak ada.
DAFTAR PUSTAKA
Agandi T. 1995. Fundamental characteristic and links to conservation enviromentally sustainable development. Washington, DC: Proceeding
Series No. 9 The World Bank, 13-16. Agung I.N. 2003. Statistika Penerapan Metode Analisis Untuk Tabulasi
Sempurna dan Tak Sempurna. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Alikodra H. S. 1997. Keanekaragaman hayati, ekowisata, dan konservasi
dalam pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan.Bogor: Makalah disampaikan pada Seminar Program Studi PSL -PPS IPB,
tanggal 29 Mei 2000. Anonymous. 1997. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Tentang
Pengusahaan Pariwisata Alam di Zona Pemanfaatan Taman Nasional, Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam. Jakarta: Direktorat
Jenderal PHKA Departemen Kehutanan dan Perkebunan. Aoyama G. 2000. Studi Awal Pengembangan Eco-Tourism di Kawasan
Konservasi di Indonesia. Jakarta: Laporan kerjasama JICA dengan Direktorat Jenderal PKA Departemen Kehutanan dan Perkebunan dan
RAKATA. [BPS] Badan Pusat Statistik. 2003. Aceh Besar Dalam Angka. Aceh Besar:
BPS Cooper C., J. Fletcher., D. Gilbert and Wanhill. 1993. Tourism, Principles and
Practice. Essex: Longman Group Limited. Choy D. L. 1997. Perencanaan ekowisata, belajar dari pengelaman di South East
Queensland. In Proceeding on the Training and Workshop of Planning Sustainable Tourism. Bandung: Penerbit ITB.
Ceballos-Lascurain H. 1993. Ekoturisme Sebagai Suatu Gejala yang Menyebar ke Seluruh Dunia. Agencies Collaborating Together PACT dan Yayasan
Alam Mitra Indonesia ALAMI, penerjemah; Lindberg K, Hawkins DA, editor. North Bennington: The Ecotourism Society. Terjemahan dari:
Ecotourism: A Guide for Planners and Managers.
[Dephutbun] Departemen Kehutanan dan Perkebunan. 1999. Panduan Kehutanan Indonesia. Departemen Kehutanan dan Perkebunan. Jakarta:
Dephutbun [Dephut] Departemen Kehutanan. 1996. Direktorat Jenderal Perlindungan
Hutan dan Pelestarian Alam. Pola Pengelolaan Kawasan Suaka Alam, Kawasan Pelestarian Alam, Taman Buru, dan Hutan Lindung. Jakarta:
Dephut.
Dinas Kehutanan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.1995. Inventarisasi Potensi Flora dan Fauna pada Taman Hutan Raya Pocut Meurah Intan.
Banda Aceh.
94
[Ditjen PHKA Dephut] Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Departemen Kehutanan. 2001. Kriteria-standar Penilaian Obyek dan
Daya Tarik Wisata Alam. Bogor: Ditjen PHKA Dephut Dinas Kehutanan Provinsi Daerah Istimewa Aceh. 2001. Peraturan Daerah
Provinsi Daerah Istimewa Aceh Nomor 46 tahun 2001 Tentang Pengelolaan Taman Hutan Raya Pocut Meurah Intan. Banda Aceh
Douglas R. W. 1982. Forest Recreation. Pergamon Press Oxford University. New York.
Fennell D.A. 1999. Ecotourism An Introduction. Routledge. London. Fandeli C. 2000. Bagian I. Konsep dan Pengertian Ekowisata: Pengertian dan
Konsep Dasar Ekowisata. Dalam C. Fandeli dan Mukhlison [Editor]. Pengusahaan Ekowisata. Fakultas Kehutanan UGM, UKSDA Jogya.
Jogyakarta: Pustaka Pelajar Gold S. M. 1980. Recreation Planning and Design. Mc Graw Hill Book Company.
New York. Hadinoto K. 1996. Perencanaan Pengembangan Destinasi Pariwisata. Universitas
Indonesia. Jakarta. Hafild E. 1995. Dimensi Konservasi, Penduduk dan Kerakyatan dalam
Ekowisata. Wahana Lingkungan Hidup Indonesia. Jakarta. Heriawan R. 1998. Memperkuat Sektor Pariwisata Sebagai Alternatif Mendukung
Fundamental Ekonomi Bangsa. Jakarta: Departemen Pariwisata Pos dan Telekomunikasi, Direktorat Jenderal Pariwisata.
INDECON. 1996. Hasil Simposium Ekoturisme Indonesia. Bogor: Gadog 16-17 Januari 1996. Indecon.
Kaharuddin. 2001. Pengembangan pariwisata berbasis kerakyatan. Makalah disampaikan dalam Workshop Pembangunan Ekowisata di
Indonesia. Yogyakarta: Kerjasama antara SEARCA dengan UGM, tanggal 27-29 Juli.
[KMLH] Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup. 1996. Strategi Nasional Pengembangan Wisata Ekologis. Kementerian Lingkungan Hidup.
Jakarta: KMLH Lindberg K. 1991. Policies for Maximizing Nature Tourism Ecological and
Economic Benefits. International Conservation Financing Project Working Paper. World Resources Institute. Canada
Lindberg K., B. Furze., M. Staff and R. Black. 1997. Ecotourism and other services derived from forest in the Asia Pacific Region: outlook to 2010.
Working Paper No: APFSOSWP24. http:www.fao.orgforestryfonfonsoutlookasiaapfsos24APFSOS.htm.
95
[MEI] Masyarakat Ekowisata Indonesia. 1997. Panduan Pelatihan Pemandu Ekowisata. Jakarta: MEI
Priskin J. 2001. Assessment of natural resources for nature-based tourism: the case of the central coast region of western Australia. Tourism
management 22: 637-648. Rangkuti F. 2000. Analisis SWOT, Teknik Membedah Kasus Bisnis, Reorientasi
Konsep Perencanaan Strategis untuk Menghadapi Abad 21 Edisi keenam. Jakarta: Gramedia Pustaka
Ridwan W. 2000. Bagian II. Kebijakan Pengembangan Ekowisata: Kebijakan Pengembangan Hutan Untuk Ekowisata. Dalam C. Fandeli dan Mukhlison
[Editor]. Jogyakarta: Pengusahaan Ekowisata. Fak. Kehutanan UGM, UKSDA Jogya dan Pustaka Pelajar. pp.45-55.
Supriatna J. 1997. Pengembangan pariwisata alam di kawasan alam. Suatu peluang ekonomi, peran serta masyarakat rona lingkungan
dalam pengembangan obyek wisata alam. Bandung: Dalam Prosiding Pelatihan dan Lokakarya Perencanaan Wisata
Berkelanjutan, ITB.pp 18-23.
Supriatna J, Sanjaya A, Setiawati I, Syachrizal MR. 2000. Ekowisata sebagai usaha pemanfaatan yang berkelanjutan di kawasan lindung. Workshop
Komisi Koordinasi Pemanfaatan Obyek Wisata Alam; Balikpapan, 6-8 Maret 2000. Balikpapan: Komisi Koordinasi Pemanfaatan Obyek Wisata
Alam.
Sekartjakrarini S. dan Legoh, N.K. 2004. Rencana Strategi Ekowisata Nasional. Penerbit Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata. Jakarta.
Sekartjakrarini S. 1999. Ekoturisme ; Dasar dan Prinsip Pengembangan Pariwisata dalam Proseding Pelatihan Ekowisata. Magelang: Penerbit Yayasan
Indecon 1-4 Desember 2000. UNEP. 2003.About cotourism.www.uneptie.orgpctourismecotourismhome.htm
Wight A. 1993. Sustainable Eco-tourism: Balancing economics, Enviromental and Social Goals Within an Ethical Framework.3 USA and Canada. Pergamon
Canada: Press Oxford University. .
[WTO] World Tourism Organization. 1995. National and Regional Tourism Planning. Routledge, USA and Canada: WTO
Wallace G.N and S. Pierce. 1996. Toward a principled evaluation of ecotourism ventures. http:www.ecotourism.orgtxtfileswallacea.txt.
Yakin A. 1997. Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan. Teori dan Kebijaksanaan Pembangunan Berkelanjutan. Jakarta: Penerbit PT. Akademika Presindo.
Yoeti A. O. K. 1990. Pemasaran Pariwisata. Bandung: Penerbit Angkasa.
96
Ziffer K. A. 1989. Eco-tourism: The Uneasy Alliance. First in Conservation International Series of Working Papers on Eco-tourism, Conservation
International and Ernst and Young.
98
Lampiran 1 Faktor-faktor internal yang merupakan kekuatan
No
1. Ada 5
Ada 4 Ada 3
Ada 1-2 Tidak Ada
a. Pandangan lepas hamparan pantailautsungaidanau
b. Pandangan lepas hamparan hutan c. Pandangan lepas hamparan sawah
4 3
2 1
d. Pandangan lepas hamparan padang rumputsavana
e. Pandangan lepas gunungpegunungan Sumber data: observasi
2. Ada 7
Ada 5-6 Ada3-4
Ada 1-2 Tidak Ada
a. Pusat latihan gajah b. Flora unggulanlangka
c. Fauna langkaendemik d. Air terjun
4 3
2 1
e. Pemandian air panas f.
Panorama alam g. Gua
Sumber data: observasi
3. Variasi bangunan dan benda bersejarah Ada 6
Ada 5 Ada 3-4
Ada 1-2 Tidak ada
atau tradisional Bobot: 6 a. MonumenTugu
b. Pesanggerahan c. Senjata warisan pusaka
4 3
2 1
d. Prasasti e. Benteng
f. Candi
Sumber data: wawancara dan observasi
4. Variasi atraksi budaya Bobot: 6 Ada 4
Ada 3 Ada 2
Ada 1 Tidak ada
a. Adatistiadat kearifan lokal b. Upacara ritual
c. Kerajinan tangan
4 3
2 1
d. Kesenian daerah Sumber data: Kuisioner dan observasi
5. Variasi Jenis wisata yang ada saat ini Ada
Ada Ada 5-10
Ada 1-4 Tidak Ada
Bobot: 6 16-19
11-15
a. Trackingberjalan-jalan b. Mendaki gunung
c. Camping berkemah d. Pendidikan cinta alam
e. Religiuskeagamaan f.
Lintas alam g. Foto hunting
h. Mengamati flora i.
Mangamati fauna 4
3 2
1
j. piknik
k. Atraksi gajah l.
Mengamati adat istiadat masyarakat m. Mandi air panas
n. Melihat air terjun o. Memancing
p. Arung jeram q. Bersampan
r.
Atraksi seni budaya s. Menikmati pemandangankeindahan alam
Sumber data:wawancara dan observasi
Berbagai jenis atraksi alam Bobot: 6
Potensi penawaran Nilai scoring
Variasi pemandangan lepas Bobot :6
99
Lampiran 1 Lanjutan No
6. Variasi prasarana yang telah ada saat ini di
Ada 7-9 Ada 5-6
Ada 3-4 Ada 1-2
Tidak ada dalam dan sekitar radius 1 km Bobot: 2
a. Kantor pos
b. Telpon umum
c. Telkomsel
d. Puskesmas
e. WartelFaximail
4 3
2 1
f. Jaringan listrik
g. Jaringan TV
h. Jaringan radio
i. Koran
Sumber data:wawancara dan observasi
7. Variasi sarana penunjang lainnya yang
telah ada saat ini di dalam dan sekitar
Ada 5 Ada 4
Ada 3 Ada 1-2
Tidak ada kawasan radius 1 km Bobot:2
a. Rumah makan minum
b. Pusat perbelanjaan besar
c. Toko cinderamata
4 3
2 1
d. Tempat peribadatan
e. Toilet umumMCK
Sumber data:wawancara dan observasi
8. Kesiapan petugas jagapatroli dilapangan
Ada 6 Ada 4-5
Ada 3 Ada 1-2
Tidak ada Bobot: 2
a. Petugas keamanan
b. Petugas kebersihan
c. Petugas piket
4 3
2 1
d. Petugas parkir
e. Pemandu wisata
f. Petugas informasi
Sumber data: wawancara dan observasi
9. Kompetensi petugas dilapangan
Ada 6 Ada 4-5
Ada 3 Ada 1-2
Tidak ada diklatpelatihan di bidang Bobot: 2
a. Konservasi
b. Wisata alam
c. Interpretasi lingkungan
4 3
2 1
d. pemetaan dan inventarisasi SDA
e. Partisipasi dan cinta lingkungan
f. bidang lainnya
Sumber data: sekunder dan wawancara
10. Variasi infrastruktur di dalam kawasan dan Ada 7-8
Ada 5-6 Ada 3-4
Ada 1-2 Tidak ada
disekitar kawasan Bobot: 3 a.
Jalan utama b.
Jalan cabang c.
Jalan setapak d.
Area parkir 4
3 2
1
e. Suplai air
f. Pembuangan sampah dan limbah
g. Jaringan listrik
h. Jaringan telekomunikasi
Sumber data: wawancara dan observasi
11. Variasi institusi yang terlibat Bobot: 2 Ada 5
Ada 4 Ada 3
Ada 1-2 Tidak ada
a. Organisasi asing Invenstasi dan penelitian
b. Institusi sektoral pemerintah penyuluhan
c. Perguruan tinggi penelitian
4 3
2 1
d. Institusi lokal tingkat Kabupaten
e. Perusahaan swasta
Sumber data: wawancara dan observasi
Potensi penawaran Nilai scoring
100
Lampiran 1 Lanjutan No
12. Penetapan tanggung jawab sesuai tugas Ada 6
Ada 4-5 Ada 3
Ada 1-2 Tidak ada
pokok dan fungsinya Bobot: 2 a. Administrasi dan keuangan
b. Keamanan dan ketertiban c. Pemandu wisata
4 3
2 1
d. Tiket e. Kebersihan
f. pusat informasi
Sumber data: sekunder, kuisioner dan wawancara
13. Sistem organisasi dan administrasi Ada 7
Ada 5-6 Ada 3-4
Ada 1-2 Tidak ada
Bobot: 2 a. Tupoksi jelas
b. Ada pendelegasian c. Ada bagan organisasi
d. Ada mekanisme pengawasan
4 3
2 1
e. Ada sistem intensif f.
Ada sistem saksi g. Ada sistem karier
Sumber data: sekunder, kuisioner dan wawancara
14. Segmentasi dan promosi pada Bobot: 5 Ada 7-9 Ada 5-6
Ada 3-4 Ada 1- 2
Tidak ada
a. Mahasiswa b. Pelajar SD
c. Pelajar SLTP d. Pelajar SLTA
e. Karyawan kantor
4 3
2 1
f. Buruh pabrik
g. Guru-gurudosenpengajar lainnya h. Petani
i. Doktertenaga ksehatan
Sumber data: sekunder, kuisioner dan wawancara
15. Keamanan Bobot: 1 Ada 5
Ada 4 Ada 3
Ada 1- 2 Tidak ada
a. Tidak ada binatang penganggu b. Tidak ada jenis satwa yang berbahaya
c. Jarang terjadi gangguan Kamtibmas d. Tidak ada tanah labil
e. Bebas dari kepercayaan yang menganggu
4 3
2 1
Sumber data: sekunder, kuisioner dan wawancara
Potensi penawaran Nilai scoring
102
Lampiran 2 Lanjutan No
f. Ketersediaan air bersih dimusim kemarau sulit
terbatas Sumber data: Sekunder, wawancara dan observasi
7. Berbagai kelemahan dalam pendanaan
Ada 4 Ada 3
Ada 2 Ada 1
Tidak ada Bobot: 3
a. Tidak ada tidak cukup biaya untuk membayar petugas lapangan
b. Tidak cukuptidak ada dana untuk memelihara insfrastruktur
- 4 - 3
- 2 - 1
c. Tidak adatidak cukup dana untuk rehabilitasi insfrastruktur
d. Tidak adatidak cukup dana untuk pengembangan insfrastruktur
Sumber data: Sekunder, wawancara dan observasi
8. Kelemahan sistem organisasi dan
Ada 6-7 Ada 4-5
Ada 3 Ada 1-2
Tidak ada administrasi Bobot: 3
a. Tupoksi tidak jelas b. Tidak ada tidak jelas sistem pendelegasian
wewenang c. Tidak adatidak jelas sistem organisasi
- 4 - 3
- 2 - 1
d. Tidak ada mekanisme pengawasan e. tidak ada sietem intensif
f. Tidak ada sistem sanksi g. Tidak ada sistem karier
Sumber data: Sekunder, wawancara dan observasi Potensi penawaran
Nilai scoring
103
Lampiran 3 Faktor-faktor eksternal yang merupakan peluang No
1. Ada 5
Ada 4 Ada 3
Ada 1-2 Tidak ada Bobot: 5
a. Adanya dukungan dari masyarakat sekitar b. Adanya keinginan dari masyarakat untuk
menjaga sumberdaya alam c.
Besar harapan masyarakat sekitar untuk dilibatkan dalam kegiatan wisata yang ada
4 3
2 1
d. Masyarakat lebih mengetahui obyek wisata di dalam kawasan
e. Menimbulkan perubahan pola pikir atau cara pandang menjadi lebih baik
Sumber data: sekunder, wawancara dan observasi
2. Keinginan masyarakat untuk ikut berpartisipasi Ada 6
Ada 4-5 Ada 3
Ada 1-2 Tidak ada Bobot: 5
a. Guidepemandu wisata b. PorterPengangkut barang
c. Penyewa jasa transportasi
d. Penyewa peralatan kemah 4
3 2
1
e. Penyedian sarana akomodasi f.
Penyedia sarana konsumsi Sumber data: wawancara dan observasi
3. Kemampuan menguasai bahasa oleh masyarakat Ada 7-8
Ada 5-6 Ada 3-4
Ada 1-2 Tidak ada Bobot: 1
a. Jawa b. Sunda
c. Aceh
d. Melayu e. Indonesia
f. Inggris
4 3
2 1
g. Belanda h. Jepang
Sumber data: wawancara dan observasi
4. Berbagai dukungan dari para stakeholders terhadap kegiatan wisata Bobo: 5
Ada 6-7 Ada 4-5
Ada 3 Ada 1-2 Tidak ada
a. Adanya dukungan dari pihak pengelola kawasan b. Adanya dukungan dari Perguruan Tinggi
c. Adanya dukungan dari LSM setempat
d. Adanya dukungan dari perusahaan swasta e. Adanya dukungan dari perusahaan pemerintah
4 3
2 1
daerah f.
Adanya dukungan dari institusi lokal lingkup Kabupaten
g. Adanya dukungan dari Pemda Provinsi Sumber data: wawancara dan observasi
5. Kondisi sarana dan prasarana transportasi Bobot:2 Ada 4
Ada 3 Ada 2
Ada 1 Tidak ada
a. Jumlah angkutan banyak b. Setiap saat angkutan tersedia
c. jalanan cukup baik
4 3
2 1
d. Kawasan dekat kota 50 Km Sumber data: observasi
6. Jenis transportasi wisata yang ada menuju Ada 7-8
Ada 5-6 Ada 3-4
Ada 1-2 Tidak ada lokasi Bobot: 2
a. Bis b. Mikroletmetromini
c. truk
4 3
2 1
d. MotorOjek
Pendapat dan interaksi oleh masyarakat sekitar
Potensi penawaran Nilai scoring
104
Lampiran 3 Lanjutan No
e. Kuda f.
Perahu g. Kereta
h. texisedan Sumber data: Sekunder, wawancara dan observasi
7. Variasi pemanfaatan akomodasi Bobot: 3
Ada 5 Ada 4
Ada 3 Ada 1-2
Tidak ada
a. Hotel b. Motel
c. Losmen
4 3
2 1
d. Home stayperumahan penduduk e. Camping ground
Sumber data: Sekunder, wawancara dan observasi
8. Variasi penginapan berdasarkan kelasnya
Ada 4 Ada 3
Ada 2 Ada 1
Tidak ada Bobot: 3
a. Hotel b. Motel
c. Penginapan
4 3
2 1
d. MessBentuk sarana akomodsi dari pengelola Sumber data: Sekunder, wawancara dan observasi
9. Variasi Penginapan berdasarkan jumlah
5 kamar 5-10 Kamar 10-15
15-20 20
kamarnya Bobot: 3 Kamar
Kamar Kamar
1 2
3 4
Sumber data: Sekunder, wawancara dan observasi
10. Variasi souvenirkerajinan tangan Bobot: 4 Ada 10
Ada 7-9 Ada 4-6
Ada 1-3 Tidak ada
a. Kerajinan tenun b. Kerajinan anyaman rotanbambu
c. Kerajinan pahatanukiran d. Gerabah
e. Senjata tradisional
4 3
2 1
f. Permata g. Keris
h. Lukisan i.
Aksesoris rumah j.
Alat musiksuling, gendang dll Sumber data: wawancara dan observasi
11. Pelibatan berbagai Institusi Bobot: 1 Ada 4
Ada 3 Ada 2
Ada 1 Tidak ada
a. Perguruan Tinggi b. Pemerintah daerahkab.kotaProvinsi
c. Perusahaan swasta
4 3
2 1
d. LSM Sumber data: wawancara dan observasi
Potensi penawaran Nilai scoring
105
Lampiran 4 Faktor-faktor eksternal yang merupakan ancaman No
1. Ada 6-7
Ada 5 Ada 3-4
Ada 1-2 Tidak ada
a. Adanya perburuan flora langka b. Adanya perburuan satwa langkaendemik
c. Terjadinya penebangan liar d. terjadinya peladangan berpindah
perambahan hutan - 4
- 3 - 2
- 1
e. Adanya penambangan liar f.
Vandalisme g. Adanya introduksi spesies asing eksotik
yang tidak terkendali h. Kuarangnya kesadaran masyarakat untuk ikut
kelestarian sumberdaya alam Sumber data: wawancara dan observasi
2. Berbagai ancaman bencana alam terhadap Ada 6-7
Ada 5 Ada 3-4
Ada 1-2 Tidak ada
obyek wisata Bobot:5 a. Kebakaran
b. Tanah longsor c. Banjir
d. Hujan badai
- 4 - 3
- 2 - 1
e. Angin topan f.
Gempa bumi g. Kemarau berkepanjangan
Sumber data: wawancara dan observasi
3. Berbagai ancaman pencemaran lingkungan Ada 6
Ada 4-5 Ada 3
Ada 1-2 Tidak ada
Bobot: 3 a. Terjadi pencemaran air
b. Terjadi pencemaran udara c. Terjadi pencemaran tanah
d. Terjadi kebisingan
- 4 - 3
- 2 - 1
e. Terjadi pencemaran genetik f.
Adanya vandalisme Sumber data: wawancara dan observasi
4. Berbagai ancaman terhadap perubahan budaya masyarakat sekitar Bobot: 3
Ada 4 Ada 3
Ada 2 Ada 1
Tidak ada
a. Perobahan tingkah lakukesopanan b. Perubahan gaya hidup
c. Perubahan kearifan lokaladat istiadat
- 4 - 3
- 2 - 1
d. Perubahan kepercayaanfaham Sumber data:Observasi
5. Jenis wisata saingan lainnya yang berada Ada 12-14 Ada 9-11
Ada 4-8 Ada 1-3
Tidak ada 50 Km dari lokasi Bobot: 1
a. Pantai b. danau
c. Pemandian air panas d. Benteng
e. Taman Hiburan f.
Peninggalan bersejarahmuseum g. Tugu
h. Menara
- 4 - 3
- 2 - 1
i. Kolam pemancingan
j. Pemandanganpanorama alam
k. Arung jeram l.
Photo hunting m. Perkemahan
n. Kebun binatang Potensi penawaran
Nilai scoring
Berbagai ancaman kegiatan manusia Bobot:1
106
Lampiran 4 Lanjutan No
6. Variasi kejahatan Bobot: 5 Ada 7
Ada 5-6 Ada 3-4
Ada 1-2 Tidak ada
a. Penodongan b. Penghadangan
c. Pemerkosaan
- 4 - 3
- 2 - 1
d. Penipuan e. Perampokan
f. Teror
g. Penyendaraanpenculikan Sumber data: wawancara dan observasi
7. Berbagai ancaman bencana alam terhadap Ada 6-7
Ada 5 Ada 3-4
Ada 1-2 Tidak ada
insfrastruktur Bobot: 2 a. Kebakaran
b. Gempa bumi c. banjir
- 4 - 3
- 2 - 1
d. Tanah longsor e. Hujan dan badai
f. Kemarau berkepanjangan
g. Angin topan Sumber data:wawancara dan observasi
8. Variasi pertikaian konflik yang pernah terjadi Ada 6
Ada 4-5 Ada 3
Ada 1-2 Tidak ada
Bobot: 5 a. Antar warga sekitar
b. Antar wrga dengan pihak pengelola c. Antar desa disekitar kawasan
- 4 - 3
- 2 - 1
d. Antar pemeluk agama e. Antar suku
f. Antar peladangperambah
Sumber data: Wawancara dan observasi
9. Wabah penyakit yang pernah terjadi Bobot: 5 Ada 7-8
Ada 5-6 Ada 3-4
Ada 1-2 Tidak ada
a. Disentri b. Kolera
c. Deman berdarah d. Malaria
e. Rabies
- 4 - 3
- 2 - 1
f. AIDS g. SARS
h. Kusta Sumber data: Kuesioner, wawancara
Potensi penawaran Nilai scoring
107
Lampiran 5 Jenis tanaman asli di TPMI
No Nama Daerah
Nama Ilmiah Family
1. Pinus
Pinus merkusii Pinaceae
2. Laban
Vitex pubesces Verbanaceae
3. Kayu Hitam
Diospyros sp Ebenaceae
4. Meranti
Shorea sp Dipterocarpaceae
5. Ulin
Eusideroxylon zwageri Lauraceae
6. Acacia
Acacia auriculiformis Mimosoideae
7. Bayur
Pterospermum Javanicum Sterculiaceae
8. Meranti Merah
Shorea leprosula Dipterocarpaceae
9. Kemiri
Eleurites moluccana Euphorbiaceae
10. Pulai
Alstonia scholaris Apocynaceae
11. Kruing
Dipterocarpus sp Dipterocarpaceae
12. Mahoni
Swietenia macrophylla Meliaceae
13. Rotan
Daemonorpos rubra Arecacea
108
Lampiran 6 Jenis tanaman introduksi di TPMI
No Nama Daerah
Nama Ilmiah Family
Asal Tanaman
1. Cemara Laut
Casuarina equsetifolia Casuarinaceae
Pidie 2.
Pinus Pinus merkusii
Pinaceae Takengon
3. Durian
Durio zibethinus Bombacaceae
Pidie 4.
Jati Tectona grandis
Verbanaceae Luar Aceh
5. Ampupu
Eucalyptus sp Myrtaceae
HTI 6.
Acacia Acacia mangium
Febaceae HTI
7. Seulanga
Cannanga odorata Annonaceae
Pidie 8.
Cempaka Michelia campaka
Magnoliaceae Bireun
9. Melinjo
Gnetum gnemon Gnetaceae
Pidie 10.
Ketapang Terminalia catappa
Combretaceae Banda Aceh
11. Tanjung
Mimosps elengii Sapotaceae
Banda Aceh 12.
Sengon Albizia falcataria
Fabaceae HTI
13. Asam jawa
Tamarindus indica Fabaceae
Aceh Besar
109
Lampiran 7 Perhitungan rata-rata biaya restribusi
No Nilai Rp
x
i
Frekuensi ke-i f
i
Persentase f
i
x
i
1 1000
8 7.3
Rp 8,000 2
1500 15
13.8 Rp 22,500
3 2000
14 12.8
Rp 28,000 4
2500 18
16.5 Rp 45,000
5 3000
28 25.7
Rp 84,000 6
3500 18
16.5 Rp 63,000
7 4000
8 7.3
Rp 32,000 Jumlah
109 100.0
Rp 282,500
∑ f
i
x
i
Nilai rata-rata =
∑ x
i
Rp 282,500 =
109 =
Rp 2,591.74
110
Lampiran 8 Hasil analisis regresi logit WTP
Logistic Regression
Case Processing Summary
150 100.0
.0 150
100.0 .0
150 100.0
Unweighted Cases
a
Included in Analysis Missing Cases
Total Selected Cases
Unselected Cases Total
N Percent
If weight is in effect, see classification table for the total number of cases.
a.
Dependent Variable Encoding
1 Original Value
tidak ya
Internal Value
Block 0: Beginning Block Classification Table
a,b
41 .0
109 100.0
72.7 Observed
tidak ya
Apakah anda setuju membayar retribusi
masuk obyek wisata Tahura Pocut Meurah
Intan
Overall Percentage Step 0
tidak ya
Apakah anda setuju membayar retribusi
masuk obyek wisata Tahura Pocut Meurah
Intan Percentage
Correct Predicted
Constant is included in the model. a.
The cut value is .500 b.
Variables in the Equation
.978 .183
28.484 1
.000 2.659
Constant Step 0
B S.E.
Wald df
Sig. ExpB