Analisa Mikrobiologi Efektivitas Acidified Sodium Chlorite (ASC) pada Udang (L. vannamei) di PT. Centralpertiwi Bahari

28 menit dan banyaknya pencelupan 3 kali sanitiaser Aqua-Plus 5 ®. Volume larutan sanitaiser yang digunakan sebanyak 12000 ml atau 12 l. Perbandingan air dan flake ice 1 : 2 sehingga berat air sebesar 4 kg dan flake ice sebesar 8 kg untuk 12 l larutan. Udang yang digunakan sebanyak 5 kg dalam satu kali pencelupan sehingga perbandingan udang dan larutan adalah 5 : 12. Prosedur penelitian dapat dilihat pada Gambar 10. Gambar 10 . Uji Efektivitas Larutan Acidified Sodium Chlorite dan Sodium Hipoklorit terhadap Total Plate Count

F. Analisa Mikrobiologi

Analisa mikrobiologi meliputi analisa TPC Bacteriologicy Analitycal Method, 2004 dan E. coli Analisa Rida Count, 2006. Analisa pada E. coli meliputi peremajaan kultur, inokulasi pada media broth dan agar, pengukuran Optical Density OD dan inokulasi pada Rida Count. Analisa TPC digunakan pada untuk mengetahui efektifitas reduksi total mikroba pada udang di area receiver. Pengenceran yang digunakan adalah 10 -1 dan 10 -2 untuk tiap sampel. F.1 Analisa Escherichia coli Rida Count, 2006 Sampel berupa 25 gram udang yang sudah dipreparasi dimasukkan ke dalam dalam plastik steril. Sampel tersebut kemudian dihomogenisasi dengan stomacher dengan kecepatan 200 rpm selama 2 menit. Pengenceran kemudian dilakukan dengan menambahkan 225 ml peptone water. Agar homogen maka larutan dan sampel kemudian - dianalisa TPC Udang direndam dalam larutan : a. Aqua-Plus 5 ® konsentrasi 80 ppm b. Air Perendaman sebanyak 3 kali 15 menit - dianalisa TPC udang Udang 29 digoyang secara merata selama 10 detik. Larutan ini merupakan pengenceran 10 -1 . Proses pengenceran dilakukan sampai 10 -3 dengan menggunakan larutan garam fisologis 0.85. Larutan dari pengenceran 10 -3 dipipet 1 ml ke dalam lembaran Rida Count secara aseptis. Lembaran tersebut segera ditutup rapat semua sisinya tanpa menyisakan ruang udara di luar daerah lembaran serat. Sampel kemudian diinkubasi selama 24 jam pada suhu 35 C. Hasil pertumbuhan positif menunjukkan adanya E. coli karena Rida Count E. coli bersifat spesifik. F.2 Analisa Total Plate Count Bacteriological Analytical Manual, 2001 Pipet steril dipersiapkan terpisah untuk beberapa pengenceran 10 -2 , , 10 -3 , 10 -4 sesuai dengan kebutuhan. Sampel makanan yang sudah dihomogenisasi dilarutkan sebanyak 25 gram ke dalam 225 ml pelarut. Larutan sampel tersebut kemudian dihomogenisasi dengan stomacher dengan kecepatan 200 rpm selam 2 menit. Setiap 1 ml larutan ke dalam cawan petri secara simplo untuk setiap pengenceran. Larutan sampel dikocok lagi jika selang waktu digunakan dengan pemupukan yang pertama lebih dari 3 menit. Setiap cawan petri yang berisi larutan sampel diberi 12-15 ml Plate Count Agar sudah didinginkan pada suhu 45 C ±1 C. Proses penuangan agar dan larutan pengencer dilakukan untuk tiap seri sampel. Kemudian sesegera mungkin sampel tercampur dengan agar secara menyeluruh dan seragam. Cawan Petri terus diputar membentuk angka delapan secara bergantian pada permukaan meja yang data supaya cepat memadat. Media yang sudah memadat tersebut kemudian diinkubasi selama 48 ± 2 jam pada suhu 35°C. Cawan petri tidak boleh ditumpuk ketika agar baru dituang atau ketika agar baru mulai memadat. Proses penghitungan total bakteri dilakukan dengan berbagai ketentuan antara lain sebagai berikut : 30 a. Cawan yang normal berisi 25-250 koloni. Pilih bagian yang terpisah dalam cawan. Semua koloni dihitung dalam satuan Colony Forming Units CFU, termasuk titik berukuran kecil. Pengenceran dan jumlah koloni semunya dicatat untuk tiap cawan. b. Cawan yang berisi lebih dari 250 koloni dicatat sebagai TBUD Terlalu Banyak Untuk Dihitung c. Cawan petri tanpa koloni dicatat sebagai kurang dari 1 kali larutan pengencer terendah yang digunakan. Hasil perhitungan APC uang diluar range 25-250 ditandai dengan bintang. Ketika sampel diketahui sudah terkontaminasi atau tidak memuaskan karena ada kemungkinan kesalahan saat manipulasi, hasilnya dapat ditulis dengan LA Laboratory Accident d. Rumus penghitungan adalah untuk sampel 25-250 : N =C [ 1 n 1 + 0.1 n 2 ] d C : jumlah seluruh koloni yang dihitung n 1 : jumlah cawan pada pengenceran pertama n 2 : jumlah cawan pada pengenceran kedua d : pengenceran pertama atau yang terkecil

G. Analisa Klorin Apriyantono, 1989