Bahan Penelitian Pembuatan Larutan Sodium Hipoklorit Persiapan Kultur Escherichia coli

24

IV. METODOLOGI PENELITIAN I. Bahan dan Alat

A. Bahan Penelitian

Bahan- bahan utama yang digunakan dalam penelitan adalah udang mentah utuh, larutan sodium hipoklorit dan larutan Aqua-Plus 5 ® Acidified Sodium Chlorite. Bahan untuk pencelupan udang adalah air dan flake ice. Bahan untuk analisa mikrobiologi adalah Plate Count Agar PCA, Peptone Water PW, larutan NaCl fisiologis, Levine Eosin Methylene Blue Agar LEMB-Agar, Luria Bertani Broth LB-Broth, Luria Bertani Agar LB- Agar, Rida Count untuk E.coli dan kultur murni E.coli.

B. Alat Penelitian

Alat-alat yang dibutuhkan dalam pencelupan udang adalah baskom besar, baskom sedang dan baskom kecil, timbangan, stopwatch, termometer digital, plastik steril, bunsen, pinset, alkohol, pensil lilin, korek gas, gelas ukur 50 ml, gunting dan selotip. Alat-alat yang digunakan dalam analisa mikrobiologi adalah plastik steril, stomacher, bunsen, sarung tangan, alkohol, korek gas, botol kecil, tabung reaksi bertutup, pipet 1 ml, pipet 2 ml, pipet 5 ml, pipet 10 ml, cawan petri, spektrofotometer, bulb, erlenmeyer 250 ml, inkubator, dan waterbath. Alat-alat yang digunakan dalam analisa kimia adalah pipet, bulb, erlenmeyer 100 ml, neraca analitik, pH meter dan sudip.

II. Metodologi A.

Pembuatan Larutan Acidified Sodium Chlorite ASC Prosedur pembuatan larutan Acidified Sodium Chlorite dapat dilihat pada Gambar 8. Asam sitrat digunakan sebagai aktivator yang direaksikan dengan larutan Aqua-Plus 5 ® sehingga menghasilkan klorin dioksida. 1. Volume Aqua-Plus 5 ® diukur sesuai dengan konsentrasi yang diinginkan dan dituang ke dalam gelas ukur atau wadah yang bersih. Untuk membuat konsentrasi 80 ppm pada volume 600 ml dibutuhkan larutan Aqua-Plus 5 ® sebanyak 0.96 ml larutan. Pada 25 volume larutan sanitaiser sebanyak 600 ml, konsentrasi 90 ppm membutuhkan volume larutan Aqua-Plus 5 ® sebanyak 1.08 ml dan konsentrasi 100 sebanyak 1.2 ml. 2. Aktivator kristal berupa asam sitrat ditambahkan sebanyak 10 gram dalam 100 ml ASC. Bobot asam sitrat yang digunakan pada larutan sanitaser sebanyak 600 ml adalah sebanyak 0.096 gr pada konsentrasi 80 ppm, 0.108 gr pada konsentrasi 90 ppm dan 0.12 gr pada konsentrasi 100 ppm. Asam sitrat yang ditambahkan pada konsentrasi 80 ppm untuk larutan 12 l adalah 9.6 gram. Campuran tersebut kemudian diaduk secara perlahan sampai asam sitrat terlarut. Wadah yang digunakan untuk mencampur larutan dengan asam sitrat ditutup dan didiamkan selama 10-15 menit agar asam sitrat bereaksi. Larutan ASC akan berubah menjadi coklat kekuningan setelah penambahan asam sitrat. Gambar 8 . Pembuatan Larutan Aqua-Plus 5 ® Mitrol, 2006

B. Pembuatan Larutan Sodium Hipoklorit

Konsentrasi klorin di dalam larutan sodium hipoklorit harus dihitung terlebih dahulu sebelum digunakan. Penghitungan dilakukan dengan cara Asam sitrat dicampurkan dengan larutan Aqua-Plus 5 ® Larutan diaduk secara merata Wadah pembuat larutan ditutup selama 10-15 menit Larutan ASC siap digunakan 26 mengencerkan larutan stock sodium hipoklorit yang dilanjutkan dengan analisa kadar klorin. Berdasarkan hasil analisa tersebut maka dihitung volume masing-masing larutan untuk konsentrasi 80 ppm, 90 ppm dan 100 ppm pada larutan sanitaiser sebanyak 600 ml. Konsentrasi 80 ppm membutuhkan larutan sodium hipoklorit sebanyak 0,4 ml, konsentrasi 90 ppm sebanyak 0.45 dan konsentrasi 100 ppm sebanyak 0.5 ml.

C. Persiapan Kultur Escherichia coli

Larutan Escherichia coli yang diinokulasi ke udang diperoleh dari kultur murni. Kultur murni E. coli digoreskan pada LEMB-Agar kemudian diinkubasi selama 24 jam pada suhu 35 C. Hasil positif pertumbuhan berupa koloni berwarna hijau metalik yang kemudian diinokulasikan dalam Luria Bertani Broth LB-Broth selama 12 jam pada suhu 35 C. Lamanya waktu inkubasi dan jumlah koloni E. coli yang tumbuh diperoleh dari standar kurva pertumbuhan E. coli yang dimiliki Laboratorium Food Processing PT.CPB Lampiran 4b. Optical density dari kultur Escherichia coli dalam LB broth diukur dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 600nm yang menggunakan blanko LB-Broth. Setelah pengukuran, panjang gelombang tersebut dibandingkan dengan kurva pertumbuhan Escherichia coli kemudian dipilih larutan yang jumlah koloninya mendekati 10 8 cfuml. Selain itu dilakukan pengukuran secara langsung dengan pemupukan pada Luria Bertani Agar dengan metode pour plate. E. coli dalam LB-Agar diinkubasi selama 24 jam dengan suhu 35 C kemudian dihitung jumlah koloni yang tumbuh.

D. Penelitian Pendahuluan